Pencinta bubur ayam gerobakan bisa cicip Bubur Ayam Argo Jati di kawasan Bendungan Hilir. Harganya murah meriah dan rasanya gurih mantul!
Bubur ayam yang dijajakan di kaki lima tak pernah surut penggemar. Meski hanya bermodalkan gerobak dan bangku-bangku plastik untuk tempat makan pengunjung, kelezatan bubur ayam ini selalu dicari.
Salah satu yang ramai dibicarakan di media sosial adalah Bubur Ayam Argo Jati. Lokasinya ada di depan TCC Batavia, Bendungan Hilir. Jika dari Stasiun MRT Benhil, jaraknya hanya sekitar 250 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bubur ayam gerobakan ini baru buka pukul 4 sore dan biasanya sudah habis sekitar pukul 8 malam. Racikan buburnya dibuat oleh orang asli Cirebon bernama Bapak Yanto.
Kelezatan bubur ayam Cirebon
![]() |
Kepada detikfood (14/1), Bapak Yanto bercerita Bubur Ayam Argo Jati sudah ada sejak 1992. Ia adalah pendiri sekaligus peracik bubur ayam gaya Cirebon ini.
Ciri khas buburnya ialah memiliki tekstur kental dan rasa gurih. Untuk bumbunya tidak memakai kuah kaldu tetapi hanya kecap asin dan lada bubuk. Kecap asinnya istimewa karena diracik sendiri oleh Bapak Yanto.
Pelengkap buburnya berupa suwiran ayam, cakwe, kacang kedelai goreng, seledri, dan bawang goreng. Juga satu pelengkap unik yang jarang ditemui di bubur ayam gerobakan adalah tongcai.
Baca Juga: Ini Beda Bubur Ayam Cirebon, Bandung, hingga Sukabumi
Rasa istimewa tongcai
![]() |
Tongcai merupakan sawi putih yang diasinkan. Bentuknya berupa potongan kecil sawi putih berwarna kecokelatan dan rasanya asin.
Biasanya tongcai ditambahkan pada mi dan bubur. Bapak Yanto pun punya alasan tersendiri menambahkan tongcai ke dalam racikan buburnya.
"Pada seneng ada (tekstur) kress... kress... Rasanya juga asin-asin manis," katanya. Setelah itu bubur ayam juga ditambahkan kerupuk dan emping.
Selain tongcai, banyak pelanggan Bubur Ayam Argo Jati menjagokan sambal bubur di sini. Bapak Yanto meraciknya dari paduan cabai dan kacang tanah.
"Sambalnya itu dari cabai rawit, cabai keriting, sama kacang," kata pria ramah ini. Terlihat tekstur sambalnya cukup kental. Rasa pedasnya lumayan kuat dengan jejak rasa gurih kacang yang enak.
Seporsi bubur ayam Rp 13 ribu
![]() |
Harga semangkuk Bubur Ayam Argo Jati Rp 13 ribu, tapi pembeli bisa juga pesan setengah porsi. Harganya Rp 9 ribu.
Dalam sehari, Bapak Yanto mengatakan bisa menjual 200 porsi bubur ayam dalam waktu kurang lebih 4 jam saja. detikfood membuktikan kelezatan bubur ayam di sini.
Kami menyukai tekstur bubur yang kental dan rasanya yang gurih meski belum dicampur bumbu. Suwiran ayam yang jadi pelengkap juga banyak.
Bapak Yanto menggunakan bagian daging yang tebal dan minim kulit sehingga terasa lebih bersih di mulut. Lalu ada juga pelengkap sate.
Pembeli bisa memilih sate usus, ati ampela, atau telur muda. Harganya Rp 3 ribu per tusuk.
Omzet sehari sekitar Rp 3 juta
![]() |
Setiap berjualan, Bapak Yanto menghabiskan 12 liter beras dan sate sampai 150 tusuk. Tak heran omzet yang ia dapatkan cukup menggiurkan.
Ditanyai soal omzet, Bapak Yanto mengaku dari bubur yang terjual habis saja ia bisa mendapat Rp 2,6 juta. Belum lagi dari hasil penjualan sate. Kurang lebih ia bisa mengantongi omzet Rp 3 juta.
Bapak Yanto merasa bersyukur dengan hal ini. Ia bilang kunci kesuksesannya berjualan adalah tidak mengecewakan pelanggan.
"Yang penting kita jangan kecewain pelanggan aja, soal rasa dan pelayanan," ujarnya.
Pembeli Bubur Ayam Argo Jati kebanyakan pegawai-pegawai kantoran di sekitar lokasi. Tapi Bapak Yanto bilang, banyak juga pembelinya yang merupakan pelanggan lama dan datang dari lokasi yang jauh.
Baca Juga: 5 Bubur Ayam Gerobakan Paling Hits, Belinya Harus Antre
(adr/odi)