5 Fakta Bubur Pedas Khas Sambas, Makanan Hemat saat Perang

Bubur Ayam Mantul

5 Fakta Bubur Pedas Khas Sambas, Makanan Hemat saat Perang

Riska Fitria - detikFood
Kamis, 14 Jan 2021 10:30 WIB
5 Fakta Bubur Pedas Khas Sambas, Makanan Hemat saat Perang
Foto: Reseppedia
Jakarta -

Sambas, Kalimantan Barat memiliki kuliner khas berupa bubur. Dikenal bernama bubur pedas yang punya cerita panjang soal sejarahnya.

Bicara soal kuliner Indonesia memang tak ada habisnya. Setiap daerah pasti memiliki aneka kuliner dengan ciri khas masing-masing, salah satunya kuliner bubur. Selama ini orang hanya mengenal bubur ayam.

Namun, di Sambas, Kalimantan Barat ada bubur pedas yang cara pembuatannya berbeda dari bubur pada umumnya. Alih-alih beras dimasak hingga lembut, bubur pedas ini terbuat dari beras yang ditumbuk halus baru dimasak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bubur pedas juga memiliki fakta menarik soal sejarahnya. Mulai dikenal sebagai makanan raja hingga sebagai alternatif makan untuk berhemat. Meski begitu tak menghilangkan kenikmatannya sedikit pun.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 fakta tentang bubur pedas khas Sambas:

ADVERTISEMENT

1. Sejarah Bubur Pedas

5 Fakta Bubur Pedas Khas Sambas, Makanan Hemat saat Perang5 Fakta Bubur Pedas Khas Sambas, Makanan Hemat saat Perang Foto: detikFood

Bubur pegas atau biasa disebut bubbor paddas merupakan makanan khas Sambas, Kalimantan Barat. Berdasarkan cerita masyarakat, sejarah bubur pedas berawal dari suku Melayu yang menempati wilayah Singkawang, Pontianak dan sekitarnya.

Saat itu, ada seorang rasa yang sangat kaya raya. Raja tersebut memimpin sebuah kerajaan di Negeri Sambas dan memiliki banyak pengawal juga asisten di istana. Namun suatu hari, raja tersebut jatuh sakit.

Karena sakit, raja pun kehilangan nafsu makan. Hal tersebut membuat semua penduduk istana khawatir. Hingga akhirnya, rasa memerintahkan seorang asistennya untuk bertugas sebagai juru masak di istana.

Asisten tersebut pun meracik beras dan sayur-mayur menjadi makanan dan obat untuk raja. Saat disajikan, raja pun menyukai makanan buatan asistennya tersebut. Lalu, raja menanyakan tentang daun yang dirasakan saat menyantap bubur.

Asisten mengaku mengambil daun di pekarangan istana, tetapi ia tidak mengetahui namanya. Oleh raja, daun tersebut diberi nama 'Kesum' sama seperti nama asisten yang membuatkan makanan.

Baca Juga : Resep Bubur Manado yang Enak dan Kaya Nutrisi



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads