Tren industri restoran tahun 2021 tidaklah sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dipicu pandemi Corona yang melanda hampir semua negara.
Pandemi virus Corona menimbulkan efek mengerikan untuk industri restoran. Banyak restoran 'hancur' hingga terpaksa berhenti beroperasi.
Tak sedikit pula pebisnis restoran yang mengurangi pegawai mereka besar-besaran. Gelombang pengangguran dari industri restoran pun tak bisa dihindari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana dengan industri restoran tahun 2021? Apakah restoran masih bisa bertahan di tengah ketidakjelasan soal kapan pandemi Corona benar-benar berakhir?
GO Banking Rates (8/1) mengungkap seperti apa prediksi tren industri restoran tahun ini. Informasinya dirangkum detikfood seperti berikut:
Semakin banyak yang memanfaatkan teknologi
![]() |
Tak bisa dipungkiri kemajuan teknologi sangat bermanfaat, terutama di masa pandemi Corona seperti ini yang semuanya mengharuskan serba minim kontak atau sentuhan.
Karenanya semakin banyak restoran yang akan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memaksimalkan operasionalnya.
Misalnya saja menghadirkan fasilitas menu digital, pembayaran minim sentuhan, pemesanan via aplikasi, dan hal-hal menyangkut teknologi digital lainnya.
"Apa yang dulu dianggap canggih sekarang dilihat sebagai sebuah kebutuhan, dan kami yakin implementasi teknologi akan menjadi praktik jamak usai pandemi Corona," kata Jack Baum, CEO perusahaan pembuat tablet pemesanan di meja restoran.
Baca Juga: 5 Protokol Minim Sentuhan di Restoran, Pindai Menu sampai Robot Pelayan
Layanan antar tetap diminati
Salah satu protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah menghindari keramaian dan meminimalisir interaksi dengan orang.
Tak heran jika banyak orang masih akan khawatir untuk bersantap di restoran. Mereka lebih memilih layanan antar yang memungkinkan interaksi atau sentuhan dengan banyak orang bisa terhindari.
Selain layan antar, drive-thru atau fasilitas ambil makanan sendiri di restoran (pick-up) juga tetap diminati.
Dulu sebelum pandemi Covid-19, layanan ini mungkin hanya dimanfaatkan sesekali atau bahkan tidak pernah dilakukan seseorang, tapi kini semuanya berbalik.