Dikenal dengan nama beruang Sulawesi. Hewan kuskus ternyata dulu lebih populer sehabagai hewan ternak dibandingkan kambing, ayam hingga sapi.
Kuskus masuk ke dalam hewan mamalia yang memiliki kantung. Kuskus masuk ke dalam hewan jenis nokturnal yang beraktivitas di malam hari.
Persebaran hewan yang satu ini sangat terbatas, dan biasanya ditemukan di wilayah Indonesia Timur serta di Sulawesi. Beberapa wilayah di Australia dan Papua New Guinea, juga jadi tempat mamalia ini berkembang biak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kini nama kuskus tidak sepopuler ayam atau sapi. Tapi banyak peneliti dan ilmuwan yang percaya, bahwa ratusan tahun lalu kuskus dijadikan sebagai hewan ternak untuk dimakan.
Bahkan popularitas daging kuskus mengalahkan daging ayam dan sapi.
Dilansir dari Atlas Obscura (05/01), berikut fakta menarik seputar kuskus yang dulu populer dijadikan makanan.
Baca Juga: Kim Jong Un Perintahkan Tangkapi Anjing Peliharaan Untuk Atasi Krisis Pangan
1. Beruang Sulawesi yang Langka
![]() |
Seperti yang diketahui sebelumnya, hewan kuskus memiliki penyebaran yang terbatas. Tak semua wilayah di Indonesia memiliki kuskus. Biasanya hewan mamalia ini tersebar di wilayah Indonesia Timur.
Disebut juga sebagai beruang Sulawesi. Kuskus memiliki bentuk yang mirip seperti kungkang. Ukuran kuskus setara dengan satu ekor kucing.
Kuskus masuk ke dalam hewan yang pemalu. Biasanya mereka akan beristirahat di siang hari, kemudian baru beraktivitas di malam hari. Kuskus bisa ditemukan di cabang pohon hingga di antara bebatuan.
2. Hewan yang Bersejarah
![]() |
Sampai sekarang kuskus masih menjadi hewan favorit di Papua New Guinea. Menurut data yang dikumpulkan oleh Atlas Obscura, kuskus merupakan contoh paling tua dari pengaturan hewan saat revolusi agraris di masa lampau.
Dulu hewan seperti babi, sapi dan kambing sering diternak oleh untuk ditukar, dijual sampai dijadikan bahan makanan. Tapi ternyata tidak hanya tiga hewan ini yang populer.
"Kuskus bisa jadi merupakan hewan ternak pertama yang tercatat dalam sejarah agraris. Meski beberapa arkeolog lebih setuju kalau hewan kuskus masuk ke dalam hewan peliharaan," tulis laporan dari Atlas Obscura.
3. Berusia Ribuan Tahun
![]() |
Pada tahun 1980 lalu, ada beberapa arkeolog dari Australia yang pergi ke New Ireland. Satu buah pulau yang terletak tak jauh dari Papua New Guinea.
Di sana mereka menemukan ada nya tulang kuskus, yang diperkirakan usianya mencapai lebih dari 20.000 tahun. Tulangnya sendiri tidak bisa dilacak secara pasti berapa usianya.
Tapi para arkeolog yakin, bahwa tulang kuskus ini memiliki usia di atas 12.000 tahun. Membuat kuskus menjadi hewan yang dulu cukup populer untuk diternak hingga dikonsumsi.
4. Hewan Ternak yang Populer
![]() |
Hampir semua arkeolog dan peneliti setuju, bahwa manusia di masa lalu bertahan hidup dengan berburu. Hewan liar mereka jadikan sebagai sumber makanan sehari-hari.
"Jauh sebelum ada daging sapi dan daging ayam, kuskus bisa jadi hewan ternak pertama dalam sejarah," ungkap laporan Atlas Obscura.
Selain itu di wilayah Papua New Guinea sendiri, dulu kuskus merupakan hewan ternak yang berharga. Tapi semuanya berubah setelah banyak tumbuhan hingga buah-buahan yang tumbuh di sana.
5. Hewan Dilindungi
![]() |
Meski status kuskus belum masuk ke dalam hewan yang terancam punah. Tapi beberapa jenis kuskus seperti kuskus totol hitam, masuk ke dalam hewan langka yang terancam punah sejak tahun 2010.
Kemudian jumlah kuskus terus menurun setiap tahunnya karena tingginya perburuan. Untuk itu, banyak warga di Papua New Guinea yang sengaja merawat kuskus.
Mereka memberi makan kuskus dengan sayuran dan buah-buahan. Kemudian setelah kuskus dewasa, mereka melepaskannya ke habitat baru yang aman untuk hewan mamalia satu ini.
Namun tak sedikit dari mereka yang menjadikan kuskus sebagai hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing.
Baca Juga: Pemerintah China Sebut Anjing Bukan Hewan Ternak Untuk Dimakan
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)