Indomie di Afrika, Ukurannya Jumbo hingga Jadi Alat Transaksi Seks

ADVERTISEMENT

Indomie di Afrika, Ukurannya Jumbo hingga Jadi Alat Transaksi Seks

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 31 Des 2020 14:00 WIB
Indomie di Afrika, Ukurannya Jumbo hingga Jadi Alat Transaksi Seks
Foto: Indomie Ng
Jakarta -

Kepopuleran Indomie juga sampai ke Afrika. Ada banyak fakta menarik soal produk mie instan Indonesia ini saat dipasarkan di sana.

Siapa tak kenal Indomie? Merek mie instan keluaran Indofood ini disukai hampir semua orang Indonesia.

Produknya mie instan goreng dan rebus dengan beragam pilihan rasa. Kelezatan Indomie asal Indonesia pun jadi buah bibir sampai ke luar negeri.

Banyak orang asing akhirnya penasaran mencicipi Indomie. Tak jarang mereka berakhir menyukainya hingga mencari Indomie di negara asal mereka.

Di Afrika, Indomie bahkan mendapat tempat spesial di hati masyarakatnya. Produknya mudah ditemui karena seperti menjadi makanan pokok orang sana.

Ada pula produk Indomie khusus untuk pasar Afrika yang rasanya unik. Terbaru, Indomie jadi perbincangan karena menjadi alat transaksi seks di Ghana.

Kabar ini begitu mengejutkan karena ternyata banyak remaja rela 'menebus diri' mereka dengan produk mie instan asal Indonesia ini.

Berikut Detikfood merangkum fakta unik seputar kehadiran Indomie di Afrika:

1. Indomie makanan favorit orang Nigeria

Indomie di Afrika, Ukurannya Jumbo hingga Jadi Alat Transaksi SeksIndomie di Afrika, Ukurannya Jumbo hingga Jadi Alat Transaksi Seks Foto: CNN

CNN (25/1/19) menulis Nigeria adalah menempati urutan 12 sebagai negara pengonsumsi mie instan terbanyak. Per tahun jumlahnya bisa mencapai 1,7 miliar bungkus!

Ada sekitar 16 merek mie instan populer di sana. Laporan Kantar WorldPanel tahun 2017 menyebut Indomie menjadi salah satu merek terfavorit di sana.

Indomie bahkan bekerja sama dengan perusahaan lokal Nigeria, Tolaram Group dalam memasarkan produknya di sana.

Pertama kali Indomie masuk ke negara Afrika Barat pada tahun 1988. Kemudian tahun 1995, Indomie mendirikan pabrik pertamanya di Nigeria.

Setiap hari pabrik tersebut bisa memproduksi 8 juta mie instan. Namun bahan utama seperti tepung gandum dan minyak kelapa sawit untuk membuat mie instan masih diimpor.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT