Cokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTT

Hidangan Natal Rumahan

Cokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTT

Dian Utoro Aji - detikFood
Jumat, 25 Des 2020 14:00 WIB
Cokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTT
Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Kudus -

Cokelat jadi salah satu camilan Natal favorit. Di Kudus, ada muslim penjual cokelat Natal yang kebanjiran pesanan tahun ini.

Usaha membuat cokelat natal milik Nur Laila Safitri (30) warga Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah ramai pembeli menjelang Natal. Bahkan permintaan cokelat berhiasan natal dipesan sampai ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Usaha cokelat Nur Laila terletak di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu. Nama usahanya Nurry Choco House of Chocolate Brownies, Dessert.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laila, begitu sapaan akrabnya, mengatakan usaha membuat cokelat ini sudah ia tekuni sejak tahun 2015. Setiap momen Natal, dia membuat berbagai macam makanan hias natal yang terbuat dari cokelat.

Cokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTTCokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTT Foto: Dian Utoro Aji/detikcom

"Untuk momen ini saya membuat cokelat natal, pie cokelat yang ada di toples kayak gini. Berbagai varian seperti sinterklas, cewek, pohon natal, dan pernak - pernik natal lainnya," kata Laila saat ditemui di tokonya Rabu (23/12/2020).

ADVERTISEMENT

Laila menjelaskan di momen Natal tahun ini sudah mulai menerima pesanan sejak tanggal 15 Desember 2020 lalu. Namun mulai terbilang ramai sejak 20 Desember 2020 kemarin. Pesanan cokelat Natal paling jauh sampai ke Jakarta hingga ke NTT.

"Ini biasanya sesuai order. Itu saya buka tanggal 15 Desember 2020. Cuman selama itu sudah baru mepet tanggal 20 Desember 2020 baru masuk, mulai ramai. Kita sebelumnya nyetok dan terutama di toko - toko juga. Dan salah satu pesanan cokelat Natal dari NTT," jelas Laila.

Cokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTTCokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTT Foto: Dian Utoro Aji/detikcom

Pada saat membuat cokelat Natal, ia dibantu dua pekerjanya. Cokelat Natal yang dibuat tidak terlalu sulit. Pertama, cokelat batangan dipotong dan dilelehkan. Setelah itu diberikan pewarna cokelat. Selanjutnya dibentuk sesuai keinginan.

"Pembuatannya dua hari, tahapan dari cokelat batang itu dipotong lalu dilelehin. Coklat white, lalu dikasih warna pewarna khusus pewarna cokelat. Untuk atasnya diblok sama cokelat hitam. Setelah itu masuk kulkas sekitar 10 -15 menit. Selanjutnya proses dibungkus plastik. Dibiarkan satu malam baru besoknya dibungkus," papar Laila.

Menurutnya ada beberapa varian cokelat Natal yang dibuat. Mulai dari sinterklas, pohon natal, pernak - pernik natal hingga ucapan natal. Harga cokelat natal yang dibuat pun bermacam. Mulai dari Rp 6 ribu sampai dengan Rp 150 ribu.

Pemasaran dilakukan secara online dan offline. Online dilakukan ke luar Kudus, Jakarta, Semarang, hingga ke NTT. Sedangkan offline disetorkan di sejumlah toko yang ada di Kudus.

Cokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTTCokelat Natal Buatan Laila di Kudus Dipasarkan ke Jakarta hingga NTT Foto: Dian Utoro Aji/detikcom

"Natal itu odernya ada beberapa alhamdulillah untuk Natal ini ada. Ini ada lolipop, lalu ini ada bentuk stoples, ada custom itu tulisan dan ucapan," ujar Laila.

"Kita pemasaran lewat online dan offline, kecil dan lolipop ini kita offline. Kita suplai ke sejumlah toko di Kudus. Terus tulisan itu online. Salah satunya ke NTT. Harganya bervariasi Rp 6 ribu sampai dengan Rp 50 ribu itu yang lolipop. Terus yang ucapan Rp 35 ribu, dan yang pernak - pernik natal dalam stoples besar itu Rp 150 ribu," sambungnya.

Saat pandemi Covid-19 seperti ini pun dia tetap bersyukur. Meski saat ini pesanan cokelat Natal terbilang menurun jika dibandingkan dengan sebelum pandemi virus Corona.

"Pandemi ini agak sepi, jika dibandingkan sebelum Corona itu ramai. Dari luar kota juga banyak. Selebihnya dari dalam kota sendiri. Presentasi penurunan sekitar 50 persen dibanding sebelum ada Corona," tandas Laila.

(adr/adr)

Hide Ads