Pandemi membuat penghasilan penjaga kantin ini turun drastis. Ia tetap rajin tawarkan dagangannya dan beramal untuk membantu orang yang membutuhkan.
Memiliki jabatan tinggi belum tentu berhati mulia. Justru seseorang yang sederhana lebih memiliki jiwa sosial dan semangat hidup yang tinggi.
Adalah Aan, seorang pria penjaga kantin yang bekerja di sebuah gedung perkantoran. Setiap hari, ia selalu menjajakan makanan untuk makan siang para karyawan di kantor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga : Resto Ini Jadi Tempat Makan Enak Sekaligus Beramal
![]() |
Namun, akibat dari pandemi COVID-19, Aan tidak bisa sepenuhnya menjajakan makanan dagangannya di kantin kantor lagi. Karena hanya sebagian karyawan yang masuk. Meski begitu, ia tak pernah putus asa.
Ia tetap berusaha dengan menawarkan dagangannya melalui Whatsapp kepada pelanggannya. Ada beragam menu yang ditawarkan. Mulai dari nasi, empal daging, sayur, ayam woku dan kerupuk.
Satu paket makanan dibanderol seharga Rp 25.000. Menu yang ditawarkan tersebut berbeda-beda setiap harinya. Kisahnya ini diceritakan oleh seorang pengguna Instagram dengan akun @noviangelang (12/12) lewat fitur Insta Story.
![]() |
Dalam unggahannya, ia menceritakan bagaimana Aan, ayah dari 6 orang anak ini bertahan hidup di tengah pandemi. Bukan hanya itu, ia juga menceritakan jiwa sosial yang dimiliki oleh Aan.
"Setiap Jumat beliau membagikan makanan entah itu gorengan atau kue buat kami di kantor secara gratis. Selain itu, beliau punya program 'Jumat Berkah," tulisnya.
Program Jumat Berkah itu dilakukan dengan membagikan sembako untuk orang yang membutuhkan. Lebih lanjut, program Jumat Berkah tersebut merupakan inisiatif Aan sendiri untuk melakukan kebaikan setiap hari Jumat.
![]() |
Aan juga mengajak orang yang membeli makanannya untuk ikut berpartisipasi. Program beramal itu dilakukan oleh Aan secara transparan. Ia selalu memberitahu apa-apa saja yang akan dilakukan di hari Jumat.
"Seolah tidak peduli dengan kondisinya sendiri yang sedang butuh dibantu, beliau justru memilih untuk membantu orang di sekitar tanpa pamrih, tulus dan transparan," tulis Gelang.
Bantuan berupa sembako itu nantinya akan dibagikan untuk orang yang membutuhkan, seperti anak yatim, petugas kebersihan, pemulung dan lainnya.
![]() |
Setiap minggu ia selalu berkeliling dari panti asuhan satu ke panti asuhan lainnya untuk memberikan bantuan. Aan selalu menyampaikan kepada penerima bantuan bahwa bantuan tersebut dari orang-orang baik yang ia kenal.
Kepada detikcom (13/12) Aan menceritakan bahwa program Jumat Berkah yang ia lakukan terinspirasi dari sebuah acara di TV. Ternyata program berbagi tersebut sudah dilakukan selama 4 tahun lalu.
"Awalnya Istri yang nyaranin untuk buat program amal kayak gini. Tapi awal-awal saya gak pernah saya respon. Terus saya nonton tv yang acara amal itu, dan saya jadi terinspirasi," ujar Aan.
![]() |
Dari program tersebut, Aan berhasil mengumpulkan sumbangan dari orang-orang. Uang tersebut kemudian dibelanjakan bahan-bahan masakan dan hasil masakannya diberikan ke panti-panti asuhan.
"Di dekat rumah saya ada panti asuhan, alhamdulillah saya donatur pertama. Ada juga panti asuhan di daerah Pejaten, Pasar Minggu, Cilandak kadang-kadang juga tetangga-tetangga," ujar Aan.
Kisah penjaga kantin itu menjadi viral setelah dibagikan ulang oleh pengguna Twitter @dittameliaa (12/12). Unggahan itu pun mendapat tanggapan yang positif dari netizen.
"Hidupku ternyata menyedihkan, masih banyak mengeluh dan tidak banyak berbuat kebaikan. Panjang umur dan selalu dimurahkan rezekinya untuk pak Aan yg baik hati," tulis netizen.
![]() |
"Pak Aan, terima kasih sudah menunjukkan ke saya kalau menjadi orang kaya itu nggak perlu materi, melihat ketulusan dan perjuangan Bapak, saya masih jauh dari kata kaya. Semoga sehat dan dilancarkan terus rezekinya, Pak, dan semoga saya dan kita semua bisa seperti Bapak," tulis netizen lainnya.
Aan sendiri tak menyangka bahwa kisahnya bisa viral. Aan berharap agar kisahnya bisa menginspirasi orang lain untuk saling membantu sesama.
"Semoga ke depan banyak yang meniru saya. Yang peduli pada sesama, amanah dan istiqomah," ujar Aan.
Baca Juga : Nenek Ini 20 Tahun Sedekah Tetesan Gula Merah ke Semut, Ini Keberkahannya
(raf/odi)