Menu diet Tya Ariestya banyak dicari tahu setelah dirinya sukses turunkan berat badan 22 kg. Tya mengungkap dietnya tidak termasuk makan sayur.
Jalani diet di bawah pengawasan dokter, Tya Ariestya berhasil turunkan berat badan sampai 22 kg dalam waktu 4 bulan saja. Dalam unggahan terbarunya di Instagram (8/12), Tya mengatakan hanya melakukan 3 hal.
Pertama, Tya konsisten jalan kaki 45 menit setiap hari. Kedua, ia disiplin dengan waktu makan dan ketiga Tya mengatur pola makan. "No minyak, no tepung, no gula, no santan," ujar ibu dua anak ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diet sendiri identik dengan konsumsi banyak makanan sehat termasuk sayur, namun uniknya menu diet Tya Ariestya tidak merekomendasikan konsumsi sayur terlalu banyak.
Tya melalui unggahan di YouTube Keluarga ITIKK (8/12), menjelaskan alasan dirinya tidak makan banyak sayur saat diet. Ia berbincang dengan rekan dietnya, Witta Sylvia dan dr Yusri Dinuth dari Klinik dr. Yusri Dinuth.
"Kenapa aku tidak memakan sayur selama program penurunan berat badan? Bukan tidak sama sekali, bahkan aku sempet dikasih, tapi it's not work di badan aku," kata Tya di awal video.
![]() |
Tya juga sempat menanyakan hal ini pada dokter gizinya. "Menurut dokter aku, kalau ngga suka (sayur) malah oke, kamu nggak usah makan sayur," lanjut Tya. Ia juga bilang kalau sayur sedikit menghambat penurunan berat badan.
Baca Juga: Menu Diet Tya Ariestya yang Berhasil Turun 19 Kg dalam 4 Bulan!
Tya lantas menanyakan hal ini pada dr Yusri. Dokter yang berbasis di Yogyakarta ini menegaskan di awal kalau sayur, karbohidrat, dan protein punya peran penting untuk kesehatan.
"Tapi peran-peran itu juga punya porsi masing-masing. Ibaratnya ada yang jadi ayah, ibu, dan anak. Saat kita lagi ngomongin diet, itu menjadi personal," ujar dr Yusri.
Ia tak memungkiri ada orang yang berhasil diet dengan cara banyak makan sayur, namun sebagian besar pasien penurunan berat badan dr Yusri tidak ia rekomendasikan makan sayur dalam dua minggu pertama.
"Pertimbanganku, walaupun tidak semua, ada klien yang turunnya (berat badan) jadi nggak banyak kalau dikasih sayur," kata dr Yusri. Ia juga menyebut ada teori yang mengatakan terlalu banyak konsumsi sayur menciptakan kondisi ligikasi.
Mengenai peranan sayur sebagai sumber serat yang biasanya direkomendasikan sebagai menu diet, dr Yusri mengatakan serat sebenarnya bisa diandalkan dari makan buah.
"Aku ke pasienku, aku kasih buah untuk dapetin si serat tersebut," katanya. Konsumsi sayur sendiri sebenarnya akan mengasup mineral dan klorofil untuk tubuh, hanya itu tidak menjadi urgensi utama dalam hal penurunan berat badan, sebut dr Yusri.
![]() |
Ia kembali menegaskan bahwa bukan berarti konsumsi sayur buruk untuk tubuh, namun dalam hal diet ketika dokter gizi merekomendasikan tidak makan sayur, pasti ada pertimbangan khusus.
dr Yusri biasanya memberi sayur pada pasiennya di bulan kedua program diet. Untuk jenisnya, yang pertama adalah brokoli. "Untuk wanita, apalagi, itu (brokoli) bagus untuk progesteron," tutupnya.
Baca Juga: Turunkan BB Lebih dari 10 Kg, Ini 5 Tips Diet ala Artis Tanah Air