Singapura, negara pertama di dunia yang menyetujui penjualan daging ayam hasil rekayasa laboratorium. Produknya berupa chicken nugget yang dijual di restoran.
Tren daging imitasi atau tiruan berbahan non hewani semakin berkembang. Para ilmuwan sengaja mengembangbiakan sel di laboratorium hingga menjadi makanan mirip daging, baik tekstur, aroma, dan tentu saja rasanya.
Terbaru, perusahaan start-up Eat Just di San Francisco, Amerika Serikat mengantongi izin penjualan daging imitasi buatan mereka. Eat Just memasarkan 'chicken nugget' di beberapa restoran Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Fast Company (3/12), Josh Tetrick selaku CEO Eat Just mengatakan, "Secara historis, ini adalah izin pertama penjualan daging yang tidak berasal dari proses penyembelihan ataupun hewan."
Tetrick menyebut butuh waktu dua tahun bagi Eat Just untuk mengantongi izin penjualan resmi produk mereka di Singapura. Semua prosesnya dilakukan secara rinci oleh Singapore Food Agency (SFA).
![]() |
Channel News Asia (3/12) melaporkan 'daging ayam' buatan Eat Just tergolong daging yang dibudidayakan (cultured) atau berbasis sel (cell-based).
Ilmuwan mengembangkan produk ini di laboratorium menggunakan sel hewan. Eat Just mengklaim tak ada penggunaan antibiotik dalam produksinya.
Selain itu, hasil uji keamanan pangan menunjukkan daging ayam imitasi ini secara signifikan lebih bersih dibanding daging ayam sungguhan.
Baca Juga: Terungkap! 'Daging' Imitasi Ternyata Sudah Ada Sejak Abad 10 di China
"Analisis itu juga menunjukkan daging ayam yang dibudidayakan di laboratorium mengandung protein tinggi, memiliki asam amino beragam, tinggi lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan, dan merupakan sumber beragam mineral," sebut pihak Eat Just.
Mengenai produk chicken nugget, Eat Just memadukannya dengan tambahan tepung roti dan protein kacang hijau. Ke depannya mereka berencana membuat produk tambahan selain chicken nugget.
Lalu bagaimana harga chicken nugget buatan laboratorium? Tak bisa dipungkiri produk daging hasil rekayasa laboratorium lebih mahal ketimbang daging imitasi berbahan sayuran.
![]() |
Eat Just pernah mengatakan butuh USD 50 atau sekitar Rp 708 ribu untuk memproduksi tiap potong chicken nugget mereka.
Hal tersebut jelas jadi tantangan karena sangat mahal, tapi kabarnya Eat Just sudah menurunkannya meski tetap daging imitasi mereka masih akan tergolong produk premium.
Ke depannya, Eat Just berencana mengembangkan produk daging imitasi tapi berupa daging sapi. Sebab produksi daging sapi konvensional selama ini meninggalkan banyak jejak karbon yang merugikan lingkungan.
Baca Juga: Ilmuwan Ini Ingin Buat Tiruan Daging Manusia di Laboratorium untuk Dikonsumsi
(adr/odi)