Mualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie Halal

Mualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie Halal

Sonia Basoni - detikFood
Jumat, 20 Nov 2020 13:30 WIB
Mualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie Halal
Foto: Mothership/Syahindah Ishak
Jakarta -

Punya pekerjaan bergaji tinggi belum tentu memuaskan. Seperti mualaf ini yang lebih memilih berhenti dari pekerjaannya untuk buka kedai mie halal.

Setelah menjadi seorang mualaf dan memeluk agama Islam, pria bernama Ishrat Deva memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan lamanya.

Baca Juga: Jadi Mualaf, Youtuber Ini Bagikan Pengalaman Pertama Siapkan Sahur

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mualaf asal Singapura ini sebelumnya bekerja sebagai Assistant Manager di Zouk. Salah satu klub malam yang terkenal di Singapura. Ia sudah berkerja selama 12 tahun lamanya.

Mualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie HalalMualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie Halal Foto: Mothership/Syahindah Ishak

Dilansir dari Mothership (20/11), Deva digaji dengan cukup tinggi dan pekerjaannya pun menyenangkan. Tapi di bulan September lalu ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di dunia malam.

ADVERTISEMENT

"Alasan mengapa saya berhenti dari Zouk, karena saya merasa hampa. Tidak ada lagi kepuasaan dalam bekerja. Terutama pada masa pandemi Corona. Jadi saya memutuskan untuk mencoba kesempatan baru yang sedikit berbeda. Akhirnya saya membuka kedai mie ini," ungkap Deva.

Nama kedai mie 'Beefzana' ini diambil dari nama sang istri, Suzana. Kedai mie ini terletak di wilayah Yishun. Setiap harinya Deva berjualan mie halal gaya Jepang dari pagi sampai malam.

Spesialis menyajikan mie dengan daging sapi, salah satu menu andalan di Beefzana ada Beef Noodle Pho, Beef Noodle Soup, hingga mie dengan kuah sop buntut. Kisarannya juga terjangkau sekitar SGD 5.00 (Rp 50.000) per porsinya.

Deva yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman di bidang memasak, mempersiapkan jualannya ini sendirian. Mulai dari mencari bahan-bahan makanan, menyiapkan kedainya sampai memasak.

Mualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie HalalMualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie Halal Foto: Mothership/Syahindah Ishak

Tapi sejauh ini ia cukup menikmati pekerjaan barunya, meskipun penghasilannya berbeda jauh dengan gaji sebelumnya.

Meski begitu masih banyak orang yang mengkritik kedai mienya. Banyak orang yang menuduh Deva menjalankan kedai mie yang tidak halal, hanya karena Deva seorang mualaf.

Padahal Deva menggunakan bahan-bahan makanan yang halal. Ia juga sedang berusaha mengurus sertifikasi halal untuk kedainya.

"Ketika saya mendengar tuduhan tersebut, sebenarnya saya sangat marah. Tapi saya tidak ingin membuat keributan. Jika orang-orang tidak yakin dengan mie buatan saya, seharusnya mereka bertanya apakah mie buatan saya halal atau tidak," curhat Deva.

Mualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie HalalMualaf Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Buka Kedai Mie Halal Foto: Mothership/Syahindah Ishak

Menurutnya ia tidak akan mungkin meninggalkan pekerjaan lamanya, hanya untuk menipu orang-orang yang membeli mie buatannya seharga SGD 5,50 (Rp 58.000).

Roy sendiri mengaku bahwa sebelum memeluk agama Islam, ia menjalani kehidupan yang tidak tenang. Karenanya ketika orang-orang menganggapnya sebelah mata hanya karena dia seorang mualaf, dia sedikit kecewa.

"Islam telah mengubah hidup saya. Sekarang sebelum membuka kedai, saya selalu berdoa kepada Allah. Menurut saya alasan mengapa saya bisa membuka Beefzana dalam waktu satu bulan, karena atas seizin Allah," pungkas Deva.

Tak hanya Deva banyak kisah mualaf lainnya yang menginspirasi. Seperti pengalaman beberapa mualaf saat menjalankan ibadah puasa mereka untuk yang pertama kalinya.

Baca Juga: Mualaf dari Rusia hingga Korea Berbagi Pengalaman Berpuasa




(sob/odi)

Hide Ads