Banyak bocah penjual makanan yang kisahnya menginspirasi. Mereka rela berjualan di usianya yang masih muda untuk membantu perekonomian orang tuanya.
Karena terhimpit masalah ekonomi, beberapa bocah harus merelakan masa kecilnya. Biasanya bocah berusia 10-15 tahun masih senang bermain dengan teman sebayanya. Tapi, tidak dengan beberapa bocah penjual makanan ini.
Di usianya yang masih muda mereka harus membanting tulang berjualan makanan. Mereka melakukannya demi membantu perekonomian orang tua yang serba kekurangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada yang berjualan makanan ringan seperti makaroni, donat, hingga minuman teh keliling pasar. Tak kenal lelah, mereka terlihat semangat berjualan.
Berikut kisah 5 bocah penjual makanan yang inspiratif:
1. Bocah 10 Tahun Jualan Makaroni
![]() |
Bocah berusia 10 tahun ini namanya Satria. Kisahnya sangat menginspirasi karena di usianya yang masih muda ia rela menghabiskan waktunya untuk berjualan makaroni.
Satria menjual makaroni di sekitaran SPBU Hr. Muhammad Surabaya dan Hokky Supermarket Darmo Harapan. Ia berkeliling mulai pukul 15.00-20.00 WIB. Kisahnya ini dibagikan oleh akun Instagram @kokobuncit (18/9).
Satria mengaku kalau berjualan makanan adalah inisiatifnya untuk membantu kedua orang tuanya. Makaroni yang dijual Satria dibanderol harga Rp 4.000 saja per bungkusnya. Terdapat rasa keju, pedas, mie goreng, dan BBQ.
Baca Juga: Salut! Satria Ikhlas Jadi Penjual Makaroni Demi Bantu Orang Tua
2. Bocah 10 Tahun Jualan Jajanan Pasar
![]() |
Lintang, bocah berusia 10 tahun yang kisahnya sangat menginspirasi. Walaupun masih muda, tapi Lintang tak kenal lelah membantu ibunya berjualan jajanan pasar. Ia berjualan di sekitar SPBU Balai Rakyat, Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara.
Lintang mengaku kalau ia berjualan untuk membantu ibunya yang baru saja di PHK 3 bulan lalu. Jajanan pasar yang Lintal jual ini seperti risol, putri ayu, kue centik, dan lainnya.
Hasil berjualannya Lintang kumpulkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar kontrakan. Sewa kontrakan yang harus dibayar adalah Rp 1,2 juta. Saat ini Lintang masih duduk di bangku SD kelas 3. Ia masih belajar melalui sekolah daring.
3. Bocah 14 Tahun Jualan Kue Pakai Sepeda
![]() |
Kisah bocah inspiratif lainnya datang dari Haiqal yang menjual kue. Bocah berusia 14 tahun ini tinggal di Gang Hijrah, Kitun, Barabai Darat, Kalimantan Selatan.
Setiap harinya Haiqal keliling menggunakan sepedanya untuk menawarkan kue dagangannya. Ia berjualan mulai dari pukul 04.00 pagi hingga 11.00 siang. Haiqal kembali melanjutkan jualan sekitar puku 14.00 hingga larut malam.
Kegigihan Haiqal ini ia lakukan demi membantu perekonomian keluarganya. Karena ayahnya yang bekerja sebagai buruh ini di PHK. Selain itu, Haiqal juga ingin membeli ponsel.
Baca Juga: Inspiratif! Bocah 14 Tahun Jualan Kue Keliling hingga Malam Demi Keluarga
4. Bocah 15 Tahun Jualan Donat Sampai Ketiduran
![]() |
Kisah Noval si bocah penjual donat juga tak kalah menginspirasi. Bocah berusia 15 tahun ini harus membanting tulang utnuk membantu ibunya yang sedang sakit.
Noval berjualan di sekitar Jalan Timbul, Srengseng, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bocah ini menjual donat mulai dari pukul 8 pagi hingga 9 malam. Noval berkeliling menjual donatnya ini dengan memikul wadah tersebut.
Ada sekitar 10 tumpuk wadah donat yang harus ia tawarkan kepada pembeli. Karena kelelahan, Noval terlihat tertidur di pinggir jalan. Kisah inspiratif Noval ini dibagikan oleh Arie Untung di akun Instagramnya @ariekuntung (17/11).
5. Bocah 14 Tahun di India Jualan Teh
![]() |
Bocah penjual makanan selanjutnya adalah Subhan. Bocah laki-laki berusia 14 tahun ini berjualan teh keliling pasar untuk membantu ibunya yang baru saja di PHK. Kisah menginspirasi ini datang dari India.
Dibagikan oleh akun Twitter @ANI (30/10), Subhan menjual teh keliling di area bazar Bhendi, Mumbai, India. Penghasilan Subhan selama berjualan teh di area bazar Bhendi dan lokasi lainnya sebesar 300-400 Rupe (Rp 58.926-Rp 78.568).
Uang yang ia dapatkan dari berjualan teh tersebut diberikan kepada ibunya dan sebagian lagi ia tabung. Demi bisa membantu perekonomian keluarganya, Subhan rela berhenti dari sekolahnya.
Baca Juga: Kisah Remaja 14 Tahun Jualan Teh Demi Bantu Ibunya yang Baru di-PHK