Tak banyak yang tahu kalau Depok punya ikon khas berupa belimbing dewa. Buah manis ini mulai sulit ditemui, padahal rasanya segar.
Kota Depok resmi terbentuk pada tahun 1999 berdasarkan UU No.15 tahun 1999. Kawasan dengan 6 kecamatan ini punya ikon kota berupa buah yakni belimbing dewa.
Belimbing dewa khas Depok dikenal memiliki kualitas yang bagus. Rasanya manis segar dengan ukuran yang cukup besar. Sayangnya kini banyak lahan pertanian belimbing dewa yang tergusur oleh pembangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belimbing dewa banyak dikembangkan di lahan milik masyarakat. Salah satu area yang terkenal sebagai lahan budidaya belimbing dewa adalah di Kecamatan Pasir Putih, Sawangan.
Berikut beberapa fakta unik seputar belimbing dewa yang jadi ikon kota Depok.
1. Ciri khas belimbing dewa
![]() |
Di Indonesia ada beberapa daerah yang terkenal sebagai kawasan penghasil belimbing yakni Depok, Blitar dan Pekalongan. Di Depok sendiri terkenal dengan jenis belimbing dewa.
Produksi belimbing dewa terbesar di Indonesia juga berasal dari Depok. Belimbing dewa punya kualitas premium. Ukurannya besar, kandungan airnya banyak dan rasanya manis.
Soal tampilan juga tak kalah menarik, belimbing dewa punya warna kuning cerah ketika sudah matang. Pada Kontes Buah Nasional Indonesia yang digelar tahun 2000, kota Depok berhasil menyabet gelar sebagai penghasil buah belimbing dewa terbaik.
2. Budidaya belimbing dewa
Belimbing dewa banyak dibudidaya di berbagai kawasan Depok. Namun seiring perkembangan zaman, lahan perkebunan belimbing dewa semakin sedikit. Saat ini agrowisata belimbing dewa yang terkenal ada di Kelurahan Pasir Putih, Sawangan, Depok.
Lahan ini dikelola oleh masyarakat sekitar. Pemerintah kota Depok menjadikan kawasan ini sebagai pusat agrowisata. Selain bisa melihat dan memetik buah belimbing dewa langsung, pengunjung juga bisa bertanya seputar tanaman belimbing dewa.
Dari sini pengunjung bisa membeli langsung belimbing segar dari petani. Ukuran belimbing dewa di sini bervariasi mulai dari 150 gram hingga 350 gram perbuahnya.
3. Produksi belimbing dewa
Berdasarkan data pemkot Depok, hingga tahun 2006 ada sekitar 33.729 pohon belimbing dewa yang ditanam di areal seluas 135 hektare. Dengan jumlah pohon ini diperkirakan produksi belimbing dewa sekitar 2.700-3.000 ton per tahun.
Perkiraan omzet belimbing dewa pertahunnya sekitar 16 milyar hingga 24 milyar per tahun. Jika dilihat dari angkanya, belimbing dewa ini sebenarnya termasuk buah yang potensial dikembangkan.
4. Olahan belimbing dewa
Selain bisa membawa pulang belimbing segar sebagai oleh-oleh, ada juga hasil olahan yang tak kalah enak. Masyarakat Depok mengolah belimbing dewa menjadi berbagai produk yang menarik.
Beberapa diantaranya ada keripik belimbing, asinan, dodol hingga saus mayones yang terbuat dari belimbing. Semua produk ini bisa dibeli di Pusat Koperasi Pengembangan dan Pengolahan Belimbing Dewa di Kelurahan Pasir Putih atau di pusat oleh-oleh khas Depok.
5. Beredar rumor mengganti ikon kota Depok
![]() |
Sejak terbentuknya kota Depok, belimbing dewa sudah jadi ikon. Namun beberapa waktu belakangan mencuat isu kalau belimbing dewa akan diganti dengan ikan neon tetra.
Walikota Depok Mohammad Idris membantah hal ini, dengan tegas ia mengatakan ikon kota Depok tidak akan diganti. Ia menegaskan, adanya ikon baru ini sebagai ikon kecamatan, bukan ikon kota. Artinya belimbing dewa tetap menjadi ikon kota Depok hingga saat ini.
Simak Video "Pecak Ikan Nila hingga Semur Jengkol ala Ayah Rojak Ayu Ting Ting"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)