2. Chef Stefu Santoso
![]() |
Chef Stefu Santoso yang terkenal sebagai Executive Chef APREZ Catering dan AMUZ Gourmet, juga menyampaikan tanggapannya tentang RUU Larangan Minuman Beralkohol.
"Saya terus terang belum pernah baca detail mengenai aturan ini. Tapi setahu saya ini masih wacana atau masih rancangan saja. Kondisinya belum disahkan, tapi sudah menuai pro dan kontra," jelas chef yang memenangkan World Top Outstanding Master Chef Award 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang perlu dipikirkan adalah dampak RUU ini pada industri. Terutama di sektor pariwisata setelah turun drastis karena pandemi. Dampaknya bisa saja turis asing jadi males masuk Indonesia. Mereka ke Indonesia tujuannya untuk wisata dan berlibur, mau relax. Karena larangan minuman beralkohol ini, pasti jumlah wisatawan dan turis asing akan terus menurun," lanjutnya kepada detikFood.
"Kalau menurut saya minuman alkohol itu sebenarnya mirip seperti kopi. Semua orang tahu bahwa kopi mengandung kafein yang tinggi, tapi mereka tetap meminumnya. Sebenarnya ini kembali pada pilihan masing-masing orang. Tapi kalau RUU ini disahkan, yang akan terjadi banyak orang yang kucing-kucingan dalam menjual minuman beralkohol," tutur Chef Stefu.
Selain berdampak pada sektor pariwisata. Chef Stefu juga khawatir bahwa RUU ini akan berdampak pada produsen alkohol lokal, seperti bir lokal yang nantinya akan merumahkan ribuan pegawai mereka, hingga pihak distributor dan supplier yang melakukan PHK besar-besaran.
3. Chef Chandra Yudasswara
![]() |
Sebagai selebriti chef sekaligus pengusaha restoran, Chef Chandra Yudasswara turut menyampaikan opininya tentang RUU Larangan Minuman Beralkohol ini.
Kepada detikFood ia mengungkapkan merasa keberatan dengan RUU yang satu ini. Menurutnya Indonesia merupakan negara republik yang berdasarkan Pancasila dan menganut majemuk kepercayaan yang dianut.
"Kalau hanya berdasarkan 1 kepercayaan menurut saya itu tidak adil. Sesuai sila keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan ini dampaknya akan sangat luas untuk pariwisata dan industri kuliner," jelas chef yang kini fokus mengelola beberapa restorannya.
"Karena pandemi sektor pariwisata dan kuliner sedang terpuruk, kita sedang mencoba bangkit. Jadi saya kurang setuju dengan RUU ini," lanjutnya.
Menurut Chef Chandra jika RUU ini disahkan, ia sangat menyayangkan jika hal itu terjadi. Karena tidak akan ada lagi warna di industri kuliner.
Sementara untuk pengganti alkohol dalam bahan makanan maupun kue, Chef Chandra menyebutkan memang ada banyak bahan esens atau perisa untuk menggantikannya. Tapi untuk rasanya tidak bisa disamakan, karena esens ini hanya untuk menyamakan aroma saja.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]