Minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai biasanya dibuang begitu saja. Padahal minyak jelantah bisa diproses jadi sabun hingga pupuk. Nggak percaya?
Minyak goreng idealnya bisa dipakai untuk 2-3 kali menggoreng. Jika terlalu sering dipanaskan maka zat dalam minyak goreng akan rusak dan justru bisa menjadi karsinogenik atau racun bagi tubuh.
Kebanyakan orang akan langsung membuang minyak jelantah begitu saja, padahal kalau tahu cara mengolahnya, minyak ini bisa jadi sangat bermanfaat. Kamu bahkan bisa membuat sabun, minyak aromatherapi hingga pupuk yang menyuburkan tanaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari berbagai sumber, berikut manfaat minyak jelantah.
1. Produk aromaterapi
![]() |
Aroma minyak jelantah memang tak sedap. Biasanya sisa aroma makanan mempengaruhi aroma minyak jelantah. Makin menyengat aroma makanan yang digoreng maka semakin tak sedap aroma minyak jelantah.
Tapi siapa sangka, minyak jelantah yang aromanya memyengat pun bisa disulap jadi aromaterapi. Aromaterapi ini bisa membantu menenangkan pikiran, mengobati masalah pernapasan hingga meningkatkan kualitas tidur.
Para mahasiswa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) di Universitas Brawijaya Malang berhasil membuat aromaterapi berbahan minyak jelantah. Dengan mencampur beberapa bahan, minyak jelantah bisa jadi aromaterapi yang bermanfaat dan punya nilai jual.
2. Sabun
Pedagang gorengan pastilah punya banyak stok minyak jelantah setiap hari. Daripada terbuang percuma dan menyebabkan kerusakan lingkungan, minyak jelantah bisa diracik jadi sabun cuci baju.
Cara mengolahnya cukup mudah, siapkan minyak jelantah, NaOH (Natrium Hidroksida) atau soda api, jahe, jeruk nipis dan air. Cara pertama yang harus dilakukan yakni memanaskan minyak jelanntah dengan jahe agar aroma menyengatnya bisa berkurang.
Kemudian campur dengan soda api, air dan jeruk nipis. Aduk sampai mengental lalu tuang dalam cetakan dan diamkan sampai padat. Sabun bisa langsung digunakan untuk mencuci tangan ataupun mencuci pakaian.
3. Pupuk tanaman
Minyak jelantah secara alami mengandung asam lemak jenuh. Hal ini terjadi karena proses penggorengan makanan berkali-kali. Asam lemak ini ternyata bagus untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Pupuk alami dari minyak jelantah ini bersifat sebagai pupuk tambahan, artinya tanaman masih tetap membutuhkan sumber pupuk lain seperti pupuk kandang, pupuk urea dan pupuk lainnya.
Chris Nathaniel, pakar hortikultura dari Tropiculture Australia menghabiskan waktu 10 tahun untuk menciptakan pupuk karbon berbahan dasar minyak jelantah. Hasilnya, tanaman buah yang diberikan pupuk minyak jelantah ini tumbuh lebih subur serta menghasilkan buah yang lebih lebat dan segar.
4. Lilin darurat
![]() |
Minyak jelantah bisa jadi penerang kala rumah kamu sedang mati listrik. Manfaatkan minyak bekas ini sebagai lilin darurat. Selain efisien, lilin dari minyak jelantah ini juga murah meriah.
Cara membuatnya simpel, kamu bisa menuangkan minyak jelantah secukupnya pada wadah tahan api. Ambil kapas atau sumbu kecil, letakkan di bagian tengah wadah lalu nyalakan api. Lilin darurat ini bisa jadi penerang di rumah. Eits tapi harus hati-hati menggunakannya dan jauhkan dari benda yang mudah terbakar.
5. Merawat permukaan wajan
Punya wajan yang permukaannya lengket usai dipakai untuk memasak? Jangan kesal dulu, coba rawat wajan kesayangan kamu dengan minyak jelantah.
Cara menggunakannya gampang, cukup cuci wajan atau panci hingga bersih. Lalu oleskan minyak jelantah ke semua permukaan wajan. Panaskan hingga semua kotoran berkumpul di tengah.
Buang minyak jelantah dan lap dengan kain bersih. Wajan seketika langsung bersih dan anti lengket. Cara ini bisa dilakukan berulang kali untuk merawat wajan atau panci agar tetap mulus seperti baru.
(dvs/odi)