5 Kuliner khas Aceh yang Dipengaruhi Kuliner India, Arab dan China

5 Kuliner khas Aceh yang Dipengaruhi Kuliner India, Arab dan China

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 04 Nov 2020 14:00 WIB
mie aceh jambo aye
Foto: detikFood / Riska Fitria
Jakarta -

Kaya akan rempah, ternyata beberapa kuliner khas Aceh ada yang mendapat pengaruh dari negara lain, seperti Arab, India dan China. Apa saja?

Aceh berada di Provinsi paling Barat Indonesia. Letaknya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Selat Malaka.

Maka tak heran, ada pengaruh dari negara lain yang masuk ke Aceh. Mulai dari agama, budaya hingga kuliner. Hal ini disampaikan dalam webinar bertajuk Ragam Rasa, Warisan Rempah dalam Kuliner Aceh, Senin (02/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Irma Ibrahim Kabid Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh, beberapa kuliner di Aceh ada yang mendapat pengaruh dari India, Arab dan China.

Pada cita rasa kuliner Aceh terjadi akulturasi dari negara lain. Itu berawal dari rempah-rempah yang dibawa oleh pedagang dari Arab, India dan China.

ADVERTISEMENT

Akulturasi itu terjadi karena letak Aceh yang strategis bagi rute pelayaran perdagangan dunia. Aceh pun selalu disinggahi oleh pedagang India, China, Eropa dan Persia sejak abad ke-15.

Berikut 5 kuliner Aceh yang mendapat pengaruh dari India, Arab dan China.

1. Kari

kari di asiaakari ilustrasi Foto: iStock

Kari adalah kuliner Aceh berkuah santan. Di Aceh ada kurang lebih 100 jenis kari yang tersebar di 23 Kabupaten Kota. Kari khas Aceh ini dapat pengaruh dari India.

Jenis kari diantaranya adalah kari kambing, kari ayam, kari sapi, kari kerbau, kari rusa, kari bebek dan masih banyak lagi. Bumbu yang digunakan untuk membuat kari ada sekitar 20 jenis rempah.

Jenis rempah tersebut ada seperti ketumbar, pala, lada, kayu manis, cengkeh, bunga lawang/pekak, kapulaga, jintan dan masih banyak lagi.

Maka tak heran kuah kari memiliki cita rasa yang khas dan kaya akan rempah. Masing-masing jenis kari juga memiliki cita rasa yang berbeda-beda.

Pada kuahnya ada yang dicampur dengan bahan-bahan lain, seperti batang pisang, pisang, hingga nangka. Campuran itulah yang membuat kari khas Aceh memiliki ciri khas.

Baca Juga : 7 Makanan Khas Aceh Rumahan yang Bikin Ketagihan

2. Mie Aceh

mie aceh jambo ayemie aceh jambo aye Foto: detikFood / Riska Fitria

Mie Aceh merupakan makanan khas Aceh yang wajib dicicip oleh wisatawan. Biasanya enak disantap saat malam malam. Olahannya berupa mie hokkian atau mie lidi yang diracik dengan berbagai jenis rempah.

Aroma dan rasa rempahnya pun terasa sangat kuat pada hidangan yang satu ini. Kelezatan mie Aceh bahkan populer hingga ke kota-kota lain di Indonesia.

Salah satunya Jakarta, di mana banyak warung makan yang menawarkan mie Aceh. Sebenarnya mie Aceh merupakan makanan yang dapat pengaruh dari China.

Olahan mie dari China kemudian diracik dengan bumbu rempah dari India dan Melayu. Jadi cita rasanya lebih pas di lidah orang Indonesia.

3. Martabak Aceh

Martabak AcehMartabak Aceh Foto: detikFood

Martabak Aceh ini sekilas mirip seperti martabak telur. Namun, ada perbedaan antara martabak Aceh dan martabak telur.

Perbedaannya ada pada penyajian telurnya. Kalau martabak telur, telurnya disajikan di bagian dalam. Sementara martabak Aceh telurnya disajikan di bagian luar martabak.

Kemudian martabak Aceh dicampur dengan bawang merah dan daun bawang sebagai topping. Nah, martabak Aceh ini merupakan kuliner yang mendapat pengaruh dari India.

Kata martabak diambil dari kata 'maharaj-ba' atau kue maharaja di India. Selain India, ada juga yang menyebut bahwa martabak mendapat pengaruh dari Arab.

4. Kopi Aceh

Kopi gayo merupakan salah satu komoditi unggulan Aceh. Kopi tarik pun jadi salah satu kuliner yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pulau Simeulue, Aceh.Kopi gayo merupakan salah satu komoditi unggulan Aceh. Kopi tarik pun jadi salah satu kuliner yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pulau Simeulue, Aceh. Foto: Rifkianto Nugroho

Kopi Aceh sangat terkenal bahkan hingga ke seluruh dunia, seperti kopi Gayo misalnya. Menurut Nasrul Hamdani, seorang peneliti di BPNB Aceh tanaman kopi bukan endemik Aceh.

Ada dua cerita tentang sejarah kopi di Indonesia, termasuk di Aceh. Pertama, kopi dibawa dari Arab ke Yaman lalu diolah jadi minuman yang disebut qahwa atau kopi.

Nah, qahwa itu dikenalkan bersamaan dengan pengislaman nusantara yang direkonstruksikan dari teori Arab. Pelaut Arab membawa biji bunn sebagai salah satu item logistik untuk perbekalan.

Ada kemungkinan biji itu tercecer lalu tumbuh di pemukiman para pelaut sambil menanti angin timur di Aceh. Dari itulah masyarakat Aceh mengenal tanaman kopi dan diolah jadi minuman juga.

5. Kanji Rumbi

bubur kanji rumbibubur kanji rumbi Foto: detikcom/iStock

Kanji rumbi merupakan makanan berupa bubur ayam. Penampilannya sama seperti bubur ayam yang banyak dijual gerobakan untuk sarapan. Tapi dalam proses racikannya berbeda,

Kanji rumbi diracik menggunakan rempah-rempah, sehingga rasanya lebih kuat. Kanji rumbi kemudian disajikan dengan udang dan potongan daging.

Nah, makanan bubur sendiri sebenarnya mendapat pengaruh dari China. Namun, untuk racikan rempah-rempahnya mendapat pengaruh dari India.

Meskipun racikannya mendapat pengaruh dari India, tetapi rasa rempahnya tidak sekuat pada makanan khas India. Kanji rumbi ini populer sebagai menu buka puasa di Aceh.

Baca Juga : 4 Kuliner Aceh Legendaris yang Pernah Dicicipi Jokowi




(raf/odi)

Hide Ads