Jualan Es Teh Saat Pandemi, Mahasiswi Ini Raup Rp 21 Juta Tiap Bulan

Jualan Es Teh Saat Pandemi, Mahasiswi Ini Raup Rp 21 Juta Tiap Bulan

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 22 Okt 2020 11:00 WIB
Jualan Es Teh Saat Pandemi, Mahasiswi Ini Raup Rp 21 Juta Tiap Bulan
Foto: World of Buzz
Jakarta -

Saat pandemi Corona, banyak orang berbisnis kuliner. Mahasiwi ini pilih jualan es teh hingga bisa raup Rp 21 juta tiap bulan. Ini kisahnya.

Mahasiswi yang baru lulus biasanya melamar kerja ke beberapa perusahaan, tapi Fatin Joe dari Malaysia pilih jalan berbeda.

Mahasiswi 23 tahun ini pilih jualan es teh yang merupakan minuman favoritnya. "Saya suka teh ais (es teh) dan begitu juga keluarga saya," ujarnya seperti dikutip dari World of Buzz (22/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika masa PSBB pertama di bulan Maret, Fatin akhirnya mulai belajar bikin es teh sendiri, alih-alih selalu beli dari luar.

"Setelah PSBB berakhir, saya mulai jualan es teh dalam kemasan botol karena saya ingin orang-orang merasakan es teh homemade buatan saya," lanjutnya.

ADVERTISEMENT
Jualan Es Teh Saat Pandemi, Mahasiswi Ini Raup Rp 21 Juta Tiap BulanJualan Es Teh Saat Pandemi, Mahasiswi Ini Raup Rp 21 Juta Tiap Bulan Foto: World of Buzz

Tak cukup sampai di situ, Fatin kemudian terpikir peluang merekrut agen dan distributor untuk mendistribusikan bisnisnya yang bernama Teatin.KL ini.

Saat ini bisnis es teh botolannya sukses dengan penjualan 20-50 botol per hari. Jika dikalkulasikan, ia bisa meraih omzet RM 6.000 atau sekitar Rp 21 juta per bulan.

Menariknya, Fatin tak hanya sibuk jualan es teh tapi juga magang untuk studi praktiknya. Ia berhasil melakukan keduanya bersamaan karena manajemen waktu yang baik.

"Ketika saya pulang kerja, saya mulai bikin pesanan sekitar 20-50 botol es teh. Saya juga yang memasarkannya di media sosial saat ada waktu luang di akhir pekan. Tak ada alasan untuk saya berhenti," lanjutnya.

Baca Juga: Mahasiswa Ini Sukses Jadi Tukang Sayur dengan Omzet Rp 180 Juta Per Bulan

Es teh yang Fatin jual merupakan minuman tradisional Malaysia. Berupa racikan teh dan susu yang kental.

Fatin menjualnya dalam kemasan botol ukuran 330 ml. Ia mengklaim produknya dibuat dengan teh asli dan tidak memakai pemanis buatan.

Jualan Es Teh Saat Pandemi, Mahasiswi Ini Raup Rp 21 Juta Tiap BulanJualan Es Teh Saat Pandemi, Mahasiswi Ini Raup Rp 21 Juta Tiap Bulan Foto: World of Buzz

Di balik kesuksesannya sebagai pengusaha es teh, Fatin ternyata mendapat cibiran. "Banyak orang bilang saya menyia-nyiakan gelar saya karena berjualan es teh," ucapnya.

Tapi ia pilih tidak ambil pusing. Fatin berpendapat, "Tidak masalah pekerjaan apa yang kamu lakukan, yang terpenting adalah memiliki passion untuk bisnis kamu. Kamu bisa mengembangkan bisnis itu dengan pengetahuan yang kamu pelajari di sekolah dan universitas."

Di saat pandemi Corona seperti ini, menurut Fatin tak masalah ketika seseorang coba cara lain untuk menghasilkan uang lebih.

Ke depannya Fatin ingin semakin serius berbisnis es teh. "Saya harus lebih mendorong diri saya lagi dan tidak menyerah. Abaikan apa yang dikatakan pembenci dan terus melangkah," katanya.

Fatin juga memberi tips untuk mahasiswa dan mahasiswi yang baru lulus. Terutama untuk mereka yang sedang merasa tertekan karena 'terpaksa' kerja atau belum tau mau mengarah kemana.

Mulai dari mengidentifikasi passion atau minat yang kamu miliki. "Cobalah menyesuaikan diri dalam satu hal yang bisa membuat kamu dan keluarga bahagia."

"Jangan pernah menyerah meski hasilnya tidak sebaik yang kamu harapkan. Temukan diri kamu lalu temukan karirmu. Tidak ada alasan bagimu untuk berhenti," sarannya.

Baca Juga: Salut! 5 Mahasiswa Ini Sukses Jualan Makanan Beromzet Ratusan Juta




(adr/odi)

Hide Ads