Berbagai menu masakan sayur khas warung kampung tak pernah gagal menggoda. Ada tumis jantung pisang, tumis kulit melinjo hingga tumis kembang duren yang enaknya bikin kangen.
Bosan dengan tumis kangkung? Cobalah cicip tumis sayuran ala kampung yang sederhana tapi rasanya ngangeni. Menu sayur ini sudah mulai sulit ditemui tetapi kalau datang ke warung makan kampung kamu pasti bisa mencobanya.
Sebut saja misalnya tumis jantung pisang, tumis kembang duren, tumis kulit melinjo hingga tumis kembang pepaya, berbagai tumisan sayur ini tak bisa dijumpai di warteg biasa. Kamu perlu datang ke warung Betawi atau sunda yang masih autentik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan rasa dan tekstur khasnya, aneka tumis sayuran ini paling enak dimakan bersama nasi hangat. Meski sederhana, tumisan sayuran ini dijamin bikin kamu merasa seperti sedang bernostalgia ke tempo dulu.
Berikut beberapa sayur kampung yang sensasi rasanya ngangeni.
1. Tumis Jantung Pisang
![]() |
Tumis jantung pisang termasuk salah satu yang favorit di warung kampung. Masakan ini sudah mulai langka padahal rasanya gurih nikmat apalagi ditumis dengan tambahan irisan cabai rawit merah, petai atau ikan teri.
Membuat tumis jantung pisang sebenarnya tidak sulit, kamu hanya membutuhkan jantung pisang yang masih muda. Kemudian iris-iris lalu rebus untuk menghilangkan getahnya. Setelah direbus, jantung pisang bisa langsung ditumis dengan bumbu bawang merah, bawang putih dan cabai.
Jantung pisang ini punya tekstur lembut karena sudah direbus lebih dulu. Kandungan serat pada jantung pisang juga punya peran penting untuk kesehatan. Di pasar tradisional, jantung pisang masih mudah ditemui dan harganya juga terjangkau.
2. Tumis Bunga Pepaya
![]() |
Bukan hanya buah dan daunnya saja yang bisa jadi makanan enak, bagian kembang pepaya juga siap menggoyang lidah. Tidak perlu repot kalau mau memasak tumis kembang pepaya, cukup ditumis dengan bumbu sederhana lalu lengkapi dengan taburan ikan teri goreng.
Untuk membuat rasa pahitnya berkurang, kamu bisa mengguyur kembang pepaya dengan air panas lalu meremasnya perlahan. Di warung Betawi, tumis kembang pepaya masih jadi makanan yang diincar pembeli. Makin mantap disantap dengan nasi putih dan pepes ikan peda. Sedapnye!
3. Tumis Kembang Duren
Tumis kembang duren termasuk sayur langka karena hanya ada ketika memasuki musim duren. Bunga duren yang digunakan pun yang sudah rontok alias sudah tua. Kembang duren muda memiliki rasa dan tekstur yang kurang enak.
Kembang duren memiliki aroma khas mirip buah durian, namun ketika dimasak aromanya hilang. Kembang durian ini biasa dimasak dengan cara ditumis tapi sebelumnya harus direbus lebih dulu. Umumnya, kembang durian diberi tambahan ikan teri untuk menambah rasa gurih. Di pasar tradisional, kembang duren dijual dengan harga kisaran Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per setengah kilogram.
4. Tumis Kulit Melinjo
Buah melinjo biasanya dijadikan campuran untuk sayur asem atau dijadikan bahan baku untuk membuat emping. Sementara kulitnya sering dimanfaatkan untuk dijadikan tumisan. Kulit melinjo punya tekstur dan rasa khas agak sepat getir. Tapi kalau benar cara mengolahnya maka bisa jadi sajian mantap.
Kulit melinjo biasa ditumis dengan bumbu bawang putih, bawang merah dan cabai. Ikan teri juga kerap ditambahkan untuk membuat rasa tumis kulit melinjo sedap. Kalau beruntung, beberapa warteg juga kerap menghadirkan menu ini tapi bukan sebagai menu utama.
5. Tumis pucuk labu
![]() |
Pucuk labu juga tak kalah menggoda. Daun labu muda yang masih memiliki batang lembut ini kerap jadi tumisan ataupun sayur berkuah yang dimasak dengan tambahan santan. Pucuk labu kini jadi sayuran langka, bahkan di pasar tradisional pun ketersediaannya sangat terbatas.
Dahulu pucuk labu kerap jadi menu harian yang sering tersaji di meja makan. Kini, pucuk labu kerap diracik dengan bumbu dan cita rasa kekinian. Ada berbagai resep sayur pucuk labu yang dimasak dengan tambahan daging sapi ataupun diberi saus tiram sebagai penyedap. Tekstur batang muda yang garing bikin selera makan bertambah.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)