Warung kampung diminati karena menawarkan menu sederhana tapi enak, termasuk ikan wader goreng yang gurih dan renyah.
Mengunjungi warung-warung kampung yang banyak tersebar di sekitar Jakarta, kamu akan menemukan beberapa menu unik. Salah satu yang jadi primadona adalah ikan wader. Ikan mungil ini mudah ditemui di sungai-sungai.
Biasanya warung kampung mengolah ikan wader dengan cara digoreng tepung atau dibuat pepes. Di beberapa daerah, wader juga digoreng tepung dan dijadikan camilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya apa itu ikan wader? Seperti apa nilai gizinya dan sejak kapan ikan wader umum dikonsumsi? detikFood (29/9) merangkum fakta ikan wader seperti berikut:
1. Sebutan lain ikan wader
![]() |
Dikutip dari Indonesia.Go.Id, ikan wader punya sebutan berbeda di daerah lain. Orang Betawi sering menyebutnya ikan cere, sementara orang Sunda menamakannya ikan paray.
Sebutan ikan wader sendiri jamak dipakai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun seiring perkembangan waktu, ikan cere banyak yang punah dari perairan Jakarta. Pun dengan ikan paray yang sudah tak terlalu populer.
Akhirnya ikan wader yang sampai saat ini masih jadi primadona. Ikan wader banyak hidup di parit-parit yang airnya jernih dan mengalir. Ada juga yang hidup di saluran irigasi, di sawah, di sungai kecil-menengah, hingga di tepian danau atau waduk.
Baca Juga: Wader, Si Kecil yang Renyah Enak Jadi Camilan!
2. Ikan wader satu famili dengan ikan mas
Bersama ikan mas, ikan bilih, dan ikan seluang, ikan wader adalah famili Cyprinidae. Saat ini yang masih banyak ditemui adalah ikan wader pari atau lunjar padi dan wader bintik.
Ciri wader pari adalah warnanya kuning keemasan di bagian atas, sementara bawahnya berwarna putih keperakan. Untuk wader bintik punya ciri unik yaitu adanya 4 sungut kecil di ujung moncongnya.
Tubuh wader bintik berwarna abu-abu kehijauan atau keperakan dengan dua sirip yang terdapat di pangkal sirip belakang dan di tengah batang ekor.
3. Mengolah ikan wader
![]() |
Di warung kampung, ikan wader banyak digoreng tepung. Pertama, isi perut ikan wader dibuang dulu. Kemudian diberi bumbu seperti ketumbar, bawang putih, dan garam.
Rasanya yang gurih renyah membuat banyak orang ketagihan ikan wader. Untuk menyantapnya pun praktis, karena seluruh bagian ikan wader bisa dimakan. Mulai dari kepala, sirip, sampai durinya.
Ikan wader goreng bukanlah menu utama untuk masyarakat Jawa. Biasanya olahan ini merupakan pelengkap yang disajikan bersama tahu tempe bacem, sayur atau lalap, dan sambal.
4. Ikan wader sudah dikonsumsi sejak tahun 1800an
Fakta menarik lain soal ikan wader adalah ikan ini sudah dikonsumsi orang Jawa sejak lama. Kitab Centhini yang ditulis Yosodipura II (1814) mengungkap wader umum dijadikan lauk.
Sama halnya dengan ikan gurame, tambra, dan lele. Saat itu orang Jawa juga menyantap ikan tenggiri, wagal, dan kalarung dari laut. Tak heran kalau orang-orang Jawa sudah tak asing dengan ikan wader.
5. Nutrisi ikan wader
![]() |
Di balik tubuhnya yang mungil, ikan wader mengandung banyak nutrisi. Dikutip dari situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ikan wader disebut sebagai jenis ikan air tawar berprotein tinggi.
Selain itu ikan wader juga mengandung asam lemak omega 3 yang tidak kalah dari jenis ikan lainnya. Seperti diketahui, asam lemak omega 3 berperan penting untuk peningkatan fungsi saraf.
Nutrisi lainnya, daging ikan wader mengandung zat besi yang sangat tinggi. Konsumsi zat besi bisa mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan tulang secara menyeluruh.
Baca Juga: Krenyes Renyahnya Ikan Wader di Warung Mak Ti Bikin Nagih
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)