Semangat pria asal Yogyakarta ini semakin meningkat kala banyak tetangga mencibir saat ia memilih jadi petani jamur. Kini usaha jamurnya sukses dan diakui banyak orang.
Sumedi Purbo memulai budidaya jamur sejak tahun 1990-an. Awal memulai bisnis ini, Sumedi dicibir banyak tetangga yang meremehkan usaha jamurnya. Pria asal Sleman ini santai menanggapi cibiran para tetangga meskipun mentalnya juga sempat turun karena hal ini.
"Awal saya memulai bisnis ini jamur belum familiar. Saya dicibir banyak orang, katanya 'jamur kok ditanam, kaya nggak ada tanaman lain aja' tapi saya maklum," ujar Sumedi dalam video yang ditayangkan di channel youtube Capcapung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam video ini Sumedi juga mendapat tekanan psikis ketika mendengar banyak tetangga meremehkan usaha budidaya jamur yang ia jalani. "Saya coba edukasi buat mengolah dan mengonsumsi jamur. Tapi dibilang, 'jamur kok dimakan, kayak nggak ada makanan lain aja' tantangan seperti ini adanya di awal saja," beber Sumedi.
Sumedi sebenarnya bukanlah petani jamur biasa, ia adalah pria dengan dasarpendidikan S2. Sebenarnya dengan modal pendidikan ini Sumedi bisa berkesempatan untuk berkarir di bidang lain yang pastinya menjanjikan kesuksesan. Tapi pria ini malah memilih jadi petani jamur, produk yang dahulu belum dikenal luas.
Sumedi menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Filsafat sementara S2 ia tempuh dengan mengambil jurusan manajemen agribisnis. "Orang juga pada bilang, saya gelarnya master tapi kol malah jadi petani jamur. Saya bilang sama saja, saya master jamur," ujar Sumedi.
Kini usaha jamur Sumedi sudah berkembang, di Sleman bahkan area budidaya jamurnya sudah terbilang luas. Kini orang-orang yang awalnya mencibir akhirnya sadar dan tahu manfaat jamur yang dikembangkan Sumedi.
Banyak masyarakat di desanya bahkan ikut membantu di pertanian jamur milik Sumedi. Jenis jamur konsumsi yang dibudidaya Sumedi ini antara lain jamur tiram, jamur kuping dan jamur shitake. Kedepannya, ia berencana akan mengembangkan jenis jamur lain yang juga ditanam di tempatnya.
"Saya hanya mau mengatakan, bertani itu sesuatu yang mulia. Ingin menginspirasi masyarakat di desa, khususnya anak muda. Anak muda sekarang gengsi sama pertanian, saya ingin memotivasi," jelas Sumedi.
Kini dengan usaha budidaya jamur yang sudah berjalan, Sumedi bisa menghidupi keluarganya serta meningkatkan pendapatan warga di desanya. Harapannya, kelak akan semakin banyak anak muda yang memulai usaha pertanian karena Indonesia punya sumber daya alam yang sangat kaya.
![]() |
Video bertani jamur ini menginspirasi banyak orang. Netizen pun jadi semangat dan meminggirkan anggapan serta cibiran orang lain.
"Cara penyampaian jelas, sederhana, dan menginspirasi dan memotivasi yg mau mulai usaha, ejekan, cibiran orang ga membuat frustasi tapi malah membuat semangat dan konsisten menjalankan usaha yg di yakini, dan berhasil, sukses mas, salutttt," ujar satu netizen.
"Emang gitu gan sebelum sukses selalu banyak orang yg ingin menjatuhkan mental kita. Setelah sukses baru deh mereka ingin belajar dri kita," pungkas netizen lainnya.
(dvs/odi)