Chef Gary Usher menjawab kritik tajam seorang pelanggan di TripAdvisor. Restorannya disebut menipu karena patok harga mahal dan harus dihindari layaknya wabah.
Restoran mendapat kritik dari pelanggan adalah hal biasa, namun kritik tersebut kadang tak sepenuhnya adil untuk restoran. Bisa jadi pelanggan melebih-lebihkan kejadian yang ada atau justru memutarbalikkan fakta.
Kritik juga sebaiknya disampaikan personal, langsung pada pihak yang bertanggung jawab di restoran. Misalnya pemilik, chef, atau manajer restoran tersebut. Namun zaman sekarang, banyak pelanggan lebih suka mengkritik via media sosial atau platform travel seperti TripAdvisor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti halnya yang dilakukan Ema Linaker pada restoran Sticky Walnut di Chester, Inggris. Dikutip dari Mirror (10/9), ia mengatakan orang-orang sebaiknya tidak bersantap di restoran milik Gary ini. "Hindari tempat ini layaknya wabah kecuali Anda suka ditipu," katanya.
![]() |
Ema bahkan menulis judul kritiknya, "Penipuan total! Saya tidak akan pernah makan di sini lagi." Kritik ini bermula karena Ema merasa dirugikan makan steak sirloin seharga 45 poundsterling atau sekitar Rp 860 ribu. Menurutnya sajian itu seperti steak biasa.
"Menunya benar-benar membuat salah paham dengan gambar menarik berupa steak mahal, tapi sebenarnya tidak sepadan," kata Ema. Ia juga kesal lantaran menurutnya manajer restoran tidak minta maaf atau memberi solusi ketika ia mengkritik hal ini.
"Dia (manajer restoran) malah menjadi sangat terganggu, defensif, dan kasar," tulis Ema. Pada ulasannya pula Ema menyertakan dua foto berupa bill restoran dan menu.
Baca Juga: Unggah Foto Makanan Jelek di Twitter, Martha Stewart Dihujani Kritik Tajam
![]() |
Menanggapi kritik ini, Gary selaku chef dan pemilik restoran memberi tanggapan langsung untuk Ema. "Inti ulasan Anda sebenarnya sederhana. Anda berpikir kami menipu, yang mana itu komplain paling umum di Twit-advisor. Jadi tidak ada yang baru. Jadi kenapa saya merespons?" kata Gary di TripAdvisor.
Gary menyebut Ema adalah pihak yang tidak mempersilakan Becky selaku manajer restoran untuk menjelaskan apa yang terjadi saat itu. "Faktanya ANDA-lah yang justru menjadi terganggu, defensif, dan kasar," tambah Gary.
Ia juga mengatakan harga menunya sebenarnya masuk akal, terutama untuk Ema yang kedapatan sering bersantap di restoran fine dining. Gary menjelaskan, "Set menu di sini dibanderol dengan harga tetap, 39 poundsterling (Rp 744 ribu) untuk 3 menu."
Namun seperti halnya di tempat lain, untuk set menu pasti ada pilihan tambahan atau suplemen. Di Sticky Walnut ada pilihan sirloin Aubrey Allen yang di dry-aged. Pengunjung perlu menambah 15 poundsterling (Rp 286 ribu) kalau mau.
![]() |
Lucunya, Gary lantas mengungkit perjalanan santap Ema sebelum-sebelumnya yang terlihat di TripAdvisor. Gary mendapati Ema makan di restoran fine dining sebelumnya. Harga menunya bahkan lebih mahal dengan tambahan daging saja mencapai 22 poundsterling (Rp 420 ribu) per orang. Ironisnya kata Gary, mereka menggunakan pemasok daging yang sama.
"Kenapa Anda tidak komplain dengan harga di sana atau mengunggah foto bill juga?" tanya Gary. Gary juga memperkirakan Ema setidaknya habiskan lebih dari 500 poundsterling (Rp 954 ribu) saat bersantap di The Dorchester, yang diberi 5 bintang ulasan olehnya.
Gary juga kesal lantaran Ema menulis agar orang-orang menghindari restorannya layaknya wabah. "Pendapat saya kepada Anda dalam resesi yang kita hadapi ini adalah berpikir sebelum Anda menulis," katanya.
Banyak netizen menyukai respons tak terduga dari Gary ini. Pasalnya ia menjelaskan dengan baik sekaligus bisa membuat Ema tertohok dengan membeberkan fakta-fakta yang ada. Netizen justru ramai ingin menyambangi restoran Gary.
Baca Juga: Gemas! Bocah 2 Tahun yang Buka 'Restoran' Ini Dapat Kritik Sang Ayah
(adr/odi)