Limbah makanan jadi masalah yang serius di China. Untuk itu organisasi pengawas internet China menutup belasan ribu akun mukbang yang buang-buang makanan.
Bertambahnya limbah atau sampah makanan di China, membuat Presiden Xi Jinping melakukan tindakan tegas asat permasalahan ini. Salah satunya dengan usaha mengurai limbah makanan lewat berbagai cara. Seperti membatasi tren mukbang atau makan besar dan banyak yang jadi konten video populer di sana.
Baca Juga: Kurangi Limbah Makanan, China Awasi Video Makan di Internet
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bekerja sama dengan organisasi Cyberspace Administration of China (CAC), pemerintah China mengawasi dengan ketat konten makanan terutama video mukbang di internet. Hasilnya ada lebih dari 13,600 video pendek dan akun live streaming yang terbukti mendorong orang untuk membuang makanan.
Dilansir dari SCMP (04/09), belasan ribu akun ini langsung ditutup atau diblokir dari internet. Alasannya karena akun-akun ini melanggar kebijakan pemerintah dalam memerangi limbah makanan.
Kebanyakan dari video ini bersifat mendorong orang untuk membeli makanan dalam jumlah banyak tanpa menmakan hingga habis.
Mukbang sendiri merupakan konten video asal Korea Selatan yang mulai populer sejak tahun 2010. Tren ini sampai ke China, dan membuat banyak orang terpacu untuk mengonsumsi banyak makanan secara sekaligus.
![]() |
Kebanyakan video mukbang ini diunggah orang-orang ke situs Kuaishou dan Douyin. Sayangnya belum ada regulasi baru atau kebijakan yang dikeluarkan oleh kedua situs ini tentang konten yang membuang-buang makanan.
Aksi penutupan belasan ribu akun ini menjadi langkah pertama organisasi CAC dalam memerangi limbah makanan di China.
Beberapa situs sharing video di China juga sudah memberikan peringatan di kata-kata pencarian terkait 'mukbang', 'makan', hingga 'competitive eaters'. Peringatan ini berbunyi agar orang-orang lebih menghargai makanan dan tetap makan dengan porsi normal, serta tidak membuang-buang makanan.
![]() |
Banyak reaksi beragam dari netizen atas aksi ini. Ada yang mendukung gerakan pemerintah, ada juga yang mengkritik bahwa pemerintah tidak berhak mengatur berapa banyak makanan yang harus mereka makan.
Ini bukan pertama kalinya pemerintah China berjuang untuk mengurangi sampah makanan. Pada tahun 2013 lalu, pemerintah kota Beijing sudah lebih dulu mengeluarkan kampanye 'Clean Plate'.
Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi limbah makanan dari pesta atau festival makanan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Baca Juga: 5 Aksi Bocah Mukbang, Bikin Gemas hingga Jadi Kontroversi
(sob/odi)