Beras ketan hingga gula tak hanya menjadi makanan pokok di China. Makanan-makanan ini bahkan sempat berfungsi jadi bahan bangunan ratusan tahun lalu di sana.
Banyak bangunan kuno di China yang berusia lebih dari 500 tahun. Salah satunya bangunan Nanjing City Wall, tembok besar di China yang punya sejarah menarik. Bangunan ini diperkirakan berusia lebih dari 600 tahun.
Banyak sejarah menarik dari tembok besar ini, karena ternyata dulu banyak bangunan kuno di China yang dibangun menggunakan bahan makanan. Seperti beras putih, beras ketan, gula hingga darah hewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari berbagai sumber berikut fakta menarik seputar makanan yang jadi bahan bangunan di China.
Baca Juga: Kebiasaan Makan di China, dari yang Unik hingga Aneh
1. Dimulai di Nanjing
![]() |
Selain Tembok Besar China di Distrik Huairou, ada Nanjing City Wall di Distrik Qinhuai. Tembok besar yang dibangun pada tahun 1368 ini termasuk ke dalam destinasi wisata populer di China. Namun banyak yang belum tahu bahwa bangunan ini dibuat menggunakan bahan makanan.
Menurut catatan sejarah yang ada, tembok besar ini dibangun menggunakan 350 juta batu bata dengan struktur bangunan kokoh. Beberapa peneliti mulai mendalami seluk beluk bangunan kuno ini. Mereka terkejut ketika menemukan perekat dari bangunan ini.
Lewat penelitian yang ada, mereka menemukan bahwa bangunan itu dibangun menggunakan beras ketan. Beras ketan merupakan makanan tradisional di China yang sudah ada sejak dulu.
2. Digunakan Selama Ribuan Tahun
![]() |
Penggunaan bahan makanan sebagai perekat bangunan sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu di China. Selama ribuan tahun lamanya, orang-orang di China menggunakan campuran beras atau beras ketan dengan batu kapur.
Batu kapur sendiri memiliki kegunaan sebagai bahan campuran untuk membuat semen atau batu bata. Tapi dulu batu kapur dimanfaatkan sebagai campuran zat yang merekatkan struktur bangunan.
Selain tembok besar di China, banyak bangunan lainnya yang menggunakan bahan makanan seperti pagoda, makam hingga jembatan.
3. Campuran Makanan Pada Bangunan
![]() |
Peneliti bernama Jiajia Li dan Bingjian Zhang menghabiskan waktu selama 6 tahun untuk mengumpulkan sampel dari bangunan kuno. Mereka mengambil 378 sample bangunan dari 159 situs bersejarah di penjuru China.
Setelah diteliti mereka menemukan ada 219 tekstur bangunan dari 96 lokasi berbeda yang mengandung komponen organik. Komponen ini berupa tepung, protein, gula merah, darah hingga minyak.
Semua bahan-bahan makanan mampu menghasilkan tekstur yang mengawetkan bangunan di China. Bahkan kedua peneliti ini setuju bahwa kualitas campuran perekat yang digunakan dari makanan, memiliki peran penting dalam kokohnya bangunan kuno.
4. Cara Membuat
![]() |
Beberapa peneliti menemukan contoh bangunan dari makam kuno berusia dua ribu tahun di Provinsi Jiangsu. Makam ini sudah menggunakan campuran beras ketan sebagai komponen bangunannya. Peneliti percaya bahwa beras dulu digunakan untuk meningkatkan kualitas bangunan.
Kebanyakan orang-orang di China dulu mencampurkan zat dari batu kapur dengan beberapa jenis gandum. Campuran ini membuat bangunan lebih kokoh tanpa timbul retak. Serta bangunan juga lebih tahan dengan air dan erosi tanah.
Sementara ditemukan juga penggunaan gula hingga darah hewan, dari tekstur bangunan yang ada di Yangqing Country. Tekstur darah hewan yang kental membuat banyak orang menggunakannya sebagai alat perekat.
5. Bangunan yang kokoh
![]() |
Meski menggunakan bahan makanan seperti beras ketan, gula, hingga minyak tapi kualitasnya tak perlu diragukan lagi. Banyak bangunan kuno yang masih bertahan dan berdiri kokoh di China hingga sekarang.
Contohnya pada tahun 1978 ketika peneliti menemukan makam kuno dari Dinasti Ming. Saat itu bangunan makamnya masih kokoh meski dikeruk menggunakan alat berat seperti bulldozer.
Lalu pada tahun 1604 ada gempa besar yang terjadi di kota Quanzhou. Banyak bangunan kuno seperti kuil, stupa hingga jembatan yang tidak hancur. Semua bangunan itu menggunakan campuran beras ketan sebagai perekatnya.
Baca Juga: Hidangan Kuno Asal China yang Populer di Jepang dan Korea
Simak Video "Video: Dokter Ungkap Penyebab Anak Alami Obesitas Sentral"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)