Roti adalah makanan kuno yang hingga kini masih diolah dan dihidangkan. Roti bahkan jadi salah satu makanan favorit Rasulullah.
Berbagai olahan roti semakin berkembang, jenis dan variannya sudah sangat banyak. Roti sebenarnya bukanlah makanan baru, olahan terigu, air dan ragi ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan disebut sebagai salah satu makanan favorit.
Dari catatan sejarah, roti merupakan makanan olahan tertua di dunia. Para arkeolog bahkan menemukan bukti dari 30.000 tahun lalu di Eropa yang memperlihatkan residu tepung di permukaan bebatuan. Batu ini diketahui digunakan untuk menumbuk makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak banyak yang tahu, roti pertama kali dikembangkan di daerah Mesopotamia dan Mesir. Roti juga jadi makanan pokok umat Islam, roti kuno ini dikenal dengan sebutan tanmur. Roti inilah juga yang jadi favorit Rasulullah.
Berikut beberapa fakta roti yang jadi makanan favorit Rasulullah.
1. Roti gandum favorit Rasulullah
![]() |
Roti gandum disebut sebagai salah satu makanan favorit Rasulullah, roti ini disantap dengan kaldu dan daging. Hidangan roti gandum ini dikenal dengan sebutan tharid.
Sebuah kisah disebutkan, Rasulullah pernah mengajak Jabir bin Abdullah ke rumah salah satu istrinya. Ketika sampai, keduanya disuguhi roti gandum. Saat menyantap roti gandum ini Rasulullah mengucapkan kalimat singkat namun penuh makna.
"Ini adalah makanan terbaik penduduk dunia dan penduduk akhirat," kata Rasulullah seperti diriwayatkan dalam hadist Ibnu Majah.
2. Roti disantap dengan berbagai pelengkap
Selain makan roti langsung, Rasulullah juga menikmati roti gandum dengan berbagai pelengkap. Beliau pernah menikmati roti dengan cocolan cuka. Tapi di lain waktu, Rasulullah juga suka makan roti gandum dengan semangka atau kurma.
Kurma dijadikan pelengkap roti gandum sekaligus untuk membuat roti lembab. Roti yang disantap Rasulullah dibuat dengan cara khusus yakni dipanggang di dalam oven tembikar yang terbuat dari tanah liat.
3. Rasulullah tidak makan roti sampai kenyang
![]() |
Para sahabat mengatakan kalau Rasulullah tidak pernah menyantap roti gandum sampai benar-benar kenyang. Rasulullah dan keluarga selalu menyudahi jamuan makan sebelum perutnya terisi penuh oleh roti gandum.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkali-kali mengarahkan jarinya ke mulutnya, sembari mengatakan, "Rasulullah dan keluarganya tidak pernah merasa kenyang dalam tiga hari berturut-turut karena memakan roti gandum. (Keadaan tersebut terus berlangsung) Hingga beliau berpisah dengan dunia," (HR. Muslim 2976 dan Ibnu Majah 3343).
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, suatu hari beliau melewati orang-orang yang sedang menikmati daging kambing yang dipanggang. Mereka mengundang Abu Hurairah, tetapi dia tidak mau memakannya. Abu Hurairah berkata, "Sampai dengan saat wafatnya Rasulullah tidak pernah kenyang oleh roti yang terbuat dari gandum," (HR. al-Bukhari 5098).
4. Tharid, olahan roti favorit Rasulullah
![]() |
Tharid atau biasa dikenal sebagai trid, tashreeb, taghrib atau thareed adalah makanan yang terbuat dari roti gandum. Olahan roti ini jadi favorit Rasulullah semasa hidup.
Tharid sendiri merupakan makanan tradisional Arab yang terbuat dari potongan roti gandum yang disajikan dengan kaldu sayuran atau daging. Hidangan ini populer saat bulan Ramadhan di Irak dan Arab.
Cara mengonsumsi tharid adalah dengan memotong sedikit roti gandum lalu mencelupkan dalam kaldu lalu menyantapnya dengan irisan daging. Kini tharid juga disajikan layaknya sandwich dengan isian daging.
5. Kisah Nabi Isa dan 3 potong roti
Jauh sebelum Rasulullah gemar menyantap roti gandum, ada sebuah kisah tentang roti yang terjadi di zaman Nabi Isa. Dikisahkan Nabi Isa tengah berjalan dengan seorang teman, di tengah perjalanan Nabi Isa membagi sepotong roti untuk temannya ini. Sepotong untuk disantap dan sepotong roti lagi untuk disimpan sebagai bekal.
Ketika Nabi Isa pergi sebentar untuk minum, tiba-tiba sepotong roti sisa ini hilang. Nabi Isa lantas bertanya 'siapakah yang mengambil sepotong roti?' namun temannya menjawab 'tidak tahu.'
Sampai akhirnya seorang teman ini mengaku setelah melihat bongkahan emas di Nabi Isa. Di ujung kisah, pencuri roti ini bertemu perampok yang hendak mencuri emas. Alhasil si pencuri roti maupun pencuri emas sama-sama mati saling bunuh karena sifat keserakahannya.
(dvs/odi)