Pria bernama Andy Hayler ini sudah pernah makan di hampir semua restoran Michelin bintang 3 di dunia. Ia bercerita soal pengalamannya yang menarik ini.
Michelin Guide adalah panduan makan bergengsi yang jadi referensi foodies kelas atas. Pihaknya merekomendasikan restoran-restoran yang layak dikunjungi dengan pemberian tanda berupa bintang 1, 2, dan 3. Tentu saja semakin tinggi bintangnya, maka semakin baik kualitasnya menurut inspektur Michelin Guide.
Restoran dengan bintang 3 Michelin harus memenuhi 5 kriteria utama yaitu produk makanan yang berkualitas, teknik masak dan rasa sajian istimewa, menghadirkan kepribadian chef lewat masakannya, value for money, serta punya sajian yang konsisten setiap kali dikunjungi. Biasanya daftar ini didominasi restoran-restoran fine dining dengan harga bersantap per orang tidak murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Kenapa Beberapa Restoran Pilih Kembalikan Bintang Michelin?
Seorang bernama Andy Hayler di London pun tertarik merasakan sensasi bersantap di restoran-restoran Michelin bintang 3. Ia rela keliling dunia dan merogoh kocek tebal untuk pengalaman istimewa ini. Seperti apa pendapat Hayler soal restoran-restoran kelas atas tersebut?
detikFood merangkum informasinya dari South China Morning Post (25/8) seperti berikut:
Apa kota favorit Anda dan mengapa?
"Tokyo secara obyektif adalah yang paling menarik, sebagian karena kualitas bahan makanan yang luar biasa di sana, dan juga banyaknya variasi restoran. Namun, saya memiliki titik lemah untuk Lyon, Prancis"
Bagaimana cara Anda menjaga pola makan sehat di tengah harus mencicipi banyak menu?
"Saya makan di restoran beberapa hari dalam seminggu, tapi mengonsumsi makanan vegetarian di rumah dan biasanya makan sandwich atau sebutir apel saat makan siang. Anda tidak bisa mencicip makanan restoran (tasting menu) hari demi hari"
![]() |
Makanan yang paling mengesankan yang pernah Anda coba?
"Makanan pertama saya di Jamin, Paris pada tahun 1986. Saat Joël Robuchon sedang jaya-jayanya. Itu adalah makanan yang membuat saya sangat tertarik dengan makanan fine dining, dan walaupun saya sudah beruntung sejauh ini bisa mencicipi banyak makanan enak, saya belum pernah menemukan restoran yang secara objektif lebih baik atau lebih konsisten daripada Jamin"
Tagihan makan yang paling mahal?
"Yang paling mahal adalah di Ultraviolet, Shanghai dengan biaya lebih dari USD 655 (Rp 9,6 juta) per orang untuk tasting menu. Meski begitu, harga itu termasuk beberapa wine dan pengalaman makan sensoris unik. Jadi meski saya mengeluarkan banyak uang, saya mengerti itu lari ke mana: 30 pegawai untuk 10 pengunjung itu tidak pernah akan murah. Anda bisa, tentu saja, mengeluarkan uang lebih banyak jika mencicipi ragam wine mahal di tempat mereka"
Apakah Anda up to date dengan daftar restoran Michelin bintang 3 di seluruh dunia?
"Saya benar-benar up to date hingga September tahun lalu. Saya pertama kali menyelesaikan target makan di semua restoran Michelin bintang 3 pada tahun 2004, dan terus memperbaruinya selama beberapa tahun. Jadi saya juga mengikuti perkembangannya pada tahun 2014, 2016, dan 2018. Ini melibatkan banyak perjalanan, karena Michelin sekarang memperluas cakupannya, dari San Francisco ke Seoul, dari Shanghai ke Strasbourg."
"Sekarang ada beberapa celah dalam cakupan saya, karena beberapa perjalanan yang sudah saya pesan di musim semi untuk mencoba restoran Michelin terbaru dibatalkan karena pandemi. Ketika perjalanan internasional bisa dilakukan lagi dengan aman, maka saya akan memiliki cukup banyak perjalanan yang harus dilakukan"
![]() |
Apakah Anda merasa Michelin tetap harus memberikan penghargaan di tengah Covid-19?
"Saya tidak yakin apa artinya (penghargaan itu) di lokasi dimana restoran tutup selama berbulan-bulan karena pandemi, seperti di Eropa. Mungkin hal ini bisa berlaku di tempat-tempat yang lockdown-nya tidak total, seperti di sebagian besar negara di Asia"
Menurut Anda, apakah penilaian dari Michelin tetap relevan di tengah era internet?
"Dalam subjek apapun, merek terpercaya (seperti Michelin) tetap memiliki relevansi. Di restoran, sistem inspeksi anonim Michelin, meski mungkin tidak sempurna tapi lebih dipercaya daripada blogger random atau ulasan media yang sering kali dapat dibeli atau dipengaruhi"
"Jadi Michelin telah berubah dari referensi atau daftar restoran menjadi penilaian kualitas. Mungkin tidak semuanya benar, dan ada banyak masalah dengan Michelin, seperti konsistensi antar negara, tetapi masih relevan karena tingkat kepercayaan yang telah dibangunnya selama lebih dari satu abad"
![]() |
Di mana Anda ingin bersantap terakhir kali dan makanan apa yang akan Anda pesan?
"Restoran favorit saya di dunia adalah Les Prés d'Eugénie di wilayah Landes, Prancis. Di sini Michel Guérard mendapatkan tiga bintang Michelin sejak 1977 dan tetap aktif di dapur hingga usianya 87"
"Dia awalnya seorang pastry chef, dan warisan itu terlihat dalam makanannya: sesuatu seperti pigeon pithivier akan menjadi hidangan yang enak untuk disajikan di sana, didahului dengan hidangan 'morel pillows'. Saya akan menutupnya dengan apple tart dengan puff pastry-nya yang sangat enak"
Cara Anda menghadapi lockdown di Inggris, mengingat biasanya sering makan di luar restoran?
"Kami sering masak di rumah, dan seminggu sekali pesan makanan dari luar. Beruntung ada restoran yang punya makanan enak untuk dibawa pulang di London, seperti makanan India dari Dastaan dan kotak bento cantik dari Endo."
Baca Juga: Bib Gourmand, Penghargaan Michelin Guide Untuk Makanan Kaki Lima
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/adr)