Dr. Christopher Charles asal Kanada merasa sangat prihatin dengan keadaan masyarakat Kamboja yang kekurangan zat besi. Ia lantas membuat besi bentuk ikan yang bisa dimasukkan ke dalam masakan.
Dilansir dari BBC (24/8) doktor sains ini dikabarkan mengunjungi Kamboja sekitar 11 tahun lalu. Ia menemukan fakta kalau masyarakat Kamboja memiliki masalah kesehatan yang sangat serius. Rata-rata masyarakat Kamboja mengalami anemia parah.
Desa yang dikunjungi Dr. Charles adalah kawasan provinsi Kandal. Ia berharap bertemu anak-anak yang cerdas dan penuh semangat tapi kenyataannya justru bertemu anak-ana yang lemah dan perkembangan otaknya terbilang lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya anak-anak, para wanita dan ibu hamil juga mengalami gejala yang sama yakni lemah dan sering mengeluh sakit kepala. Mulai dari sini, Dr. Charles menyimpulkan kalau masyarakat di Kamboja ini kekurangan zat besi.
![]() |
Baca juga : Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi, Segera Konsumsi Makanan Ini
Zat besi sendiri sebenarnya bisa dipenuhi secara alami lewat berbagai asupan makanan. Sumber makanan seperti bayam, kerang, hati, daging merah dan kacang-kacangan merupakan sumber zat besi yang baik.
Namun masyarakat Kamboja tidak semuanya mampu mengonsumsi makanan bergizi ini. Solusi untuk memenuhi zat besi dalam tubuh adalah lewat suplemen namun lagi-lagi suplemen ini bukanlah barang yang bisa dibeli dengan mudah dan murah.
Melihat masalah ini Dr. Charles akhirnya membuat 'Lucky Iron Fish' atau ikan besi. Sesuai dengan namanya, benda ini merupakan kepingan logam yang berbentuk ikan kecil. Fungsi ikan besi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Terinspirasi dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa memasak dalam panci besi bisa meningkatkan kandungan zat besi pada makanan, Dr. Charles memutuskan untuk memasukkan sebongkah besi ke dalam masakan. Cara sederhana ini lantas menjadi solusi mudah dan murah meriah bagi masyarakat.
Prof. Imelda Bates, kepala departemen kesehatan masyarakat internasional di Liverpool School of Tropical Medicine, mengatakan ikan besi adalah inovasi yang disambut baik.
"Pendekatan semacam ini jauh lebih baik daripada tablet zat besi, yang sangat mengerikan. Jika itu sesuatu yang dapat diterima secara budaya dan tidak terlalu mahal, maka perbaikan untuk anemia akan sangat bermanfaat," ujar Prof. Imelda.
Sekitar 2.500 keluarga di Kamboja sekarang menggunakan ikan besi sebagai bahan campuran saat memasak. Perusahaan produsen Lucky Iron Fish, yang didirikan oleh Gavin Armstrong, telah mendistribusikan hampir 9.000 ikan ke rumah sakit dan organisasi non-pemerintah di negara tersebut.
Yang paling menyenangkan Dr. Charles adalah masyarakat di Kamboja bisa menerima dengan baik inovasi ikan besi ini. Besi berbentuk ikan dengan panjang 7,6 cm dan berat sekitar 200 gram ini perlahan menghapus masalah anemia di Kamboja.
Seorang wanita dan putrinya, yang merupakan bagian dari percobaan di Provinsi Preah Vihear, mengatakan kepada BBC bahwa mereka menggunakan ikan ini selama memasak. "Saya senang, hasil tes darah menunjukkan saya mengalami masalah kekurangan zat besi, jadi saya berharap sembuh dan segera sehat," ujar warga Kamboja.
![]() |
Baca juga : Selain Bayam, Ini 5 Makanan Enak Sumber Zat Besi Terbaik
Cara menggunakan ikan besi ini cukuplah mudah, Anda tinggal memasak makanan berkuah seperti sup lalu tambahkan 2-3 tetes cairan asam seperti air lemon atau cuka. Kemudian masukkan ikan besi dan biarkan direbus selama 10 menit lalu angkat ikan besi dan segera cuci hingga bersih.
Cara ini sangat simpel, warga bahkan bisa menambahkannya pada berbagai jenis masakan tanpa merubah rasa ataupun tekstur masakan. Ikan besi ini bisa digunakan terus menerus selama 5 tahun atau sekitar 1.800 kali proses pemasakan.
Kini bukan hanya warga Kamboja saja yang mengandalkan ikan besi ini sebagai alat untuk mencukupi zat besi dalam tubuh. Lucky Iron Fish sekarang sudah dijual secara komersil dan banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai negara.
(dvs/odi)