Ratusan Tahun Silam Roti dari Tulang Manusia Populer di Paris

Ratusan Tahun Silam Roti dari Tulang Manusia Populer di Paris

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 18 Agu 2020 19:00 WIB
Ratusan Tahun Silam Roti dari Tulang Manusia Populer di Paris
Foto: Atlas Obscura/Visual iStock
Jakarta -

Di tahun 1590, orang-orang di Paris menemukan makanan terbaru. Makanan ini berupa roti yang dicampur dari tulang manusia di sana.

Sekitar 430 tahun lalu, Paris merupakan kota di Prancis yang dipenuhi orang miskin dan wabah kelaparan yang mendera di sana. Banyak warga yang mati kelaparan selama bertahun-tahun.

Dulu roti menjadi makanan pokok bagi warga miskin yang ada di sana. Roti ini memiliki peranan penting hingga menjadi bagian sejarah kelam di sana. Salah satunya ketika warga di Paris mulai menggali makam untuk mengambil tulang manusia lalu disulap menjadi roti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Atlas Obscura (18/08), berikut beberapa fakta menarik seputar roti dari tulang manusia di Paris.


1. Wabah Kelaparan di Prancis

ADVERTISEMENT

Ratusan Tahun Silam Roti dari Tulang Manusia Populer di ParisRatusan Tahun Silam Roti dari Tulang Manusia Populer di Paris Foto: Atlas Obscura/Visual iStock

Pada abad 15 dan 16, rata-rata orang di Prancis menyantap sekitar 1,5 roti dalam satu hari. Sementara orang kaya dan bangsawan di sana memiliki pilihan makanan yang lebih beragam, seperti daging hingga dua liter wine setiap harinya.

Namun bagi warga miskin di Prancis, roti merupakan makanan pokok yang murah dan menjadi satu-satunya makanan yang bisa mereka beli. Jadi ketika Prancis mengalami kelangkaan gandum, banyak orang yang terancam kelaparan.

Namun kota Paris lah yang paling parah, karena kota ini seringkali dikepung oleh berbagai pihak. Pada era 1429, Paris dikepung oleh Charles VII dan Joan of Arc. Hal ini memaksa para warga memakan apapun yang mereka temukan. Mulai dari tikus jalanan, hewan di kebun binatang hingga roti dari tulang manusia.



Simak Video "Hasil Uji BPOM Roti Aoka Aman, Tapi Roti Okko Ditarik dari Peredaran"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads