5 Fakta Menarik Naik Dango, Ritual Panen Padi Suku Dayak

Nasi Nusantara Autentik

5 Fakta Menarik Naik Dango, Ritual Panen Padi Suku Dayak

Sonia Basoni - detikFood
Sabtu, 15 Agu 2020 11:00 WIB
Tradisi Naik Dango
Foto: Dok. Kemdikbud

4. Persiapan yang Cukup Panjang

Tradisi Naik DangoTradisi Naik Dango Foto: Dok. Kemdikbud

Dalam tradisi turun temurun di suku Dayak Kanayatn, banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum hari Naik Dango tiba. Pertama harus ada pertemuan antara penduduk sekitar setelah panen. Tujuannya untuk merancang acara Naik Dango.

Setelah diputuskan hari dan tempat, setiap keluarga akan memasak berbagai jenis hidangan rumahan secara suka rela. Kegiatan ini disebut juga sebagai 'batutu' atau masak bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menu makanan yang wajib ada yaitu beras ketan yang dimasak dalam bambu. Kemudian nasi dibungkus menggunakan daun, lengkap dengan ayam yang masih hidup sebagai simbol hasil kebudayaan agraris masyarakat.


5. Naik Dango di Masa Sekarang

ADVERTISEMENT
Tradisi Naik DangoTradisi Naik Dango Foto: Dok. Kemdikbud

Hingga sekarang ritual panen Naik Dango masih dilestarikan oleh suku Dayak Kanayatn. Ada beberapa perubahan yang terjadi, misalnya upacara Naik Dango ini dkemas sebagai acara adat, acara kesenian tradisional sampai menjadi ajang pameran kerajinan tradisional.

Kini Naik Dango berubah menjadi pesta rakyat yang syarat akan budaya dan tradisi leluhur yang menyatu. Meski begitu, Naik Dango tetap tidak kehilangan fungsi utamanya. Sebagai upacara adat untuk memanjatkan rasa syukur ke pada Jubata.

Naik Dango juga jadi ajang silaturahmi, mempererat hubungan atar warga serta menumbuhkan rasa solidaritas di kalangan suku Dayak Kanayatn. Bahkan Naik Dango ini menarik banyak wisatawan untuk melihat lebih dekat upacara adat yang satu ini.


(sob/odi)

Hide Ads