Telur ayam organik punya harga lebih tinggi karena kualitasnya. Salah satu sebabnya karena ayam petelurnya diternak tanpa kandang.
Di pasaran memang ada berbagai varian telur ayam, termasuk telur ayam organik. Jenis telur ayam organik dibanderol dengan harga yang terbilang cukup mahal dibanding telur ayam biasa. Tentu saja ada alasan dibalik harga telur organik yang mahal.
Dari segi nutrisi, telur ayam organik terbilang lebih kompleks dan jauh lebih sehat. Telur ayam organik tidak mengandung antibiotik profilaksis yang biasanya diberikan untuk mencegah infeksi pada ayam. Serta tidak diberi hormon buatan seperti telur ayam biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayam petelur organik juga diberikan pakan khusus yang berasal dari bahan alami tanpa tambahan pakan kimia. Dari sini bisa disimpulkan kalau telur ayam organik jauh lebih sehat dan alami.
Di lain sisi, netizen ada yang menyoroti label pada telur ayam organik yang menandakan kalau ayam tidak diternak dalam kandang.
Baca juga : Ini 9 Fakta Menarik Soal Telur yang Perlu Anda Ketahui (2)
Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta unik seputar telur ayam organik.
1. Ayam diberi pakan khusus
![]() |
Telur ayam organik berasal dari ayam yang juga disebut ayam organik. Ayam organik diternak dengan cara khusus dan diberi pakan khusus. Pakan ayam organik ini berasal dari bahan alami yang tanpa mengandung pestisida, herbisida dan pupuk komersial.
Ayam biasanya menyantap tumbuhan alami. Sebut saja misalnya jagung, bekatul, dedaunan hijau, sorgum dan tepung ikan. Berbeda dengan ayam biasa yang pakannya pur atau dedak.
Pakan jenis ini agak sulit didapatkan dan harganya cenderung mahal sehingga membuat ayam organik dianggap istimewa. Ayam organik menghasilkan telur organik yang diklaim lebih sehat karena tidak mengandung bahan kimia termasuk hormon kimia yang biasa disuntikkan pada ayam.
2. Ayam diternak tanpa kandang
![]() |
Belum lama ini beredar video tiktok dari akun ilmumakanan yang menyoroti label telur ayam organik. Label tersebut bertuliskan jika ayam dirawat tanpa kandang alias dilepas bebas.
Merawat ayam organik berbeda dengan ayam ternak biasa karena khusus ayam organik cenderung membutuhkan area ternak yang lebih luas. Jika ayam biasa diternak dalam kandang yang disekat, maka ayam organik akan dibiarkan hidup bebas di luar kandang. Ayam organik juga harus terkena paparan matahari langsung, berbeda dengan ayam biasa yang biasanya ditempatkan dalam kandang sempit dengan sirkulasi udara dan cahaya matahari terbatas.
Dengan cara ini juga ayam seolah hidup di habitat aslinya dengan mengonsumsi makanan alami. Hal ini juga berpengaruh besar pada telur yang dihasilkan. Teknik ternak ayam tanpa kandang ini tentu membutuhkan area dan perawatan yang lebih rumit.
3. Ciri telur organik
Di pasaran sudah banyak telur organik yang dijual dengan label khusus. Beberapa produsen telur organik bahkan menyematkan stiker sertifikasi yang menandakan kalau telur memang sudah terjamin organik.
Selain dari kemasan, kamu juga perlu mengenali ciri telur organik. Telur organik bisa dikenali setelah bagian isinya dikeluarkan. Karena secara kasat mata, bagian cangkang telur terlihat sama dan tak ada beda.
Cara paling mudah mengenali telur organik adalah melihat bagian kuningnya. Telur ayam biasa akan memiliki bagian kuning berwarna kuning cenderung pucat, lain dengan telur organik. Bagian kuning telur organik biasanya berwarna oranye cerah, ini menandakan kalau ayam mengonsumsi makanan alami yang bergizi. Telur ayam organik juga punya rasa yang cenderung lebih gurih dan berlemak.
4. Mengandung protein lebih tinggi
![]() |
Kandungan protein telur biasa dan telur organik juga berbeda, hal ini dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang dimakan oleh ayam. Ayam biasa cenderung mengandung protein yang jauh dibawah ayam organik karena pakan ayam ini adalah pakan buatan yang nutrisinya terbatas.
Ayam biasa bahkan kerap mendapat vaksin dari obat kimia hingga hormon perangsang agar bisa menghasilkan telur dalam jumlah banyak. Berbeda dengan ayam organik yang pakannya alami, ayam ini mendapat nutrisi dari sayuran, daun dan hewan alami seperti cacing atau ulat.
Ayam organik biasa di ternak di area lapang yang dijaga kebersihannya. Jadi ayam tidak asal makan dari sampah atau zat berbahaya yang tersebar di area terbuka. Kendati demikian, telur organik tetap saja mengandung salmonella, bakteri yang identik dengan telur ayam. Untuk meminimalisir terpapar bakteri ini, telur organik harus dimasak dengan baik di suhu lebih dari 71 derajat celsius.
Baca juga : Bukan Kuning, Telur Ayam di India Ini Warnanya Hijau
5. Harga telur ayam organik
Di Jabodetabek harga untuk 1 kilogram telur ayam organik berkisar mulai Rp 63 ribu hingga 80 ribu. Sementara telur ayam biasa dibanderol dengan harga mulai Rp 21-Rp 25 ribu per kilogram.
Rentang harga telur ayam yang cukup jauh ini membuat orang berpikir ulang saat akan membeli telur organik. Telur organik juga kerap dijual dalam kemasan kecil berisi 6, 10 hingga 15. Berbeda dengan telur biasa, telur organik tak dijual secara curah alias sudah dikemas khusus.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)