Kalau mau jajan kue pancong yang diberi sentuhan topping kekinian, bisa mampir ke Pancong Rawa Belong. Sudah eksis sejak 20 tahun lalu.
Punya tampilan serupa dengan pukis, bandros hingga kue rangi, pancong merupakan jajanan sekaligus kue tradisional khas Betawi yang juga eksis di Sumedang. Mirip seperti jajanan ndeso lainnya, kue pancong dibuat dengan bahan sederhana.
Seperti tepung beras atau tepung terigu, santan, gara, gula pasir dan bahan lainnya. Kue ini bentuknya setengah bulatan atau bulan sabit karena dicetak. Biasanya dipanggang saat dipesan. Disajikan dengan taburan gula pasir atau kucuran saus gula merah. Renyah luarnya dan gurih lembut bagian dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tapi semakin berjalannya waktu, kue pancong justru disajikan tanpa kelapa parut dan diganti dengan topping yang lebih kekinian.
Contohnya seperti varian kue pancong di Pancong Rawa Belong di Palmerah, Jakarta Barat. Di sini terkenal sebagai tempat nongkrong yang hits dengan harga kue pancong yang terjangkau, serta rasanya yang enak.
"Kita pertama kali buka itu sekitar tahun 2000. Dari awal buka sudah di sini tidak pernah pindah tempat," jelas Hermansyah, salah satu pegawai di Pancong Rawa Belong ketika ditemui detikFood(10/08).
![]() |
Awalnya kue pancong ini hanya berdiri di warung sederhana. Tampilannya mirip seperti warung kopi pada umumnya. Tapi setiap harinya antrean pengunjung selalu mengular, bahkan banyak pengunjung yang rela makan di atas trotoar untuk mencicipi kue pancong di sini.
"Nama Pancong Rawa Belong itu diambil dari lokasi warung yang dekat dengan pasar bunga Rawa Belong," lanjut Hermansyah.
Ketika ditanya ciri khas yang membedakan kue pancong di sini dengan pancong lainnya, Hermansyah menuturkan bahwa varian topping yang beragam hingga adonan setengah matang jadi andalannya.
![]() |
"Di sini yang populer itu kue pancong setengah matang dengan taburan cokelat keju.Jadi adonannya itu meleleh dan lumer saat dimakan," ungkap Hermansyah.
Ketika digigit, kue pancong yang setengah matang langsung lumer dimulut. Rasa adonannya tidak terlalu manis, tapi cukup legit dan berpadu sempurna dengan tambahan topping di atasnya. Rasanya mirip seperti kue cubit setengah matang.
Kalau yang tidak suka setengah matang bisa pesan pancong matang yang tak kalah enak. Teksturnya empuk dan sedikit kenyal.
![]() |
Sementara untuk bahan pembuatannya sendiri, Hermansyah mengaku adonan Pancong Rawa Belong sama seperti pancong pada umumnya.
"Untuk adonan tidak ada yang beda, sama saja. Pakai tepung beras, air, gula, dan bahan lainnya. Kita sehari bisa menghabiskan sekitar 3-4 drum adonan pancong," tuturnya.
![]() |
Selain topping cokelat keju, ada juga kue pancong durian yang tak kalah menarik. Di sini bagian atas pancong yang sudah matang, diolesi dengan selai durian yang royal. Biasanya menu ini disantap dengan segelas susu jahe hangat yang menetralkan rasa durian.
Tersedia juga varian lainnya seperti pancong greentea, keju double, blueberry, akcang, nanas, hingga strawberry.
"Di sini biasanya paling ramai itu di malam hari. Karena kita buka 24 jam, di sini jadi tempat nongkrong. Awalnya orang-orang duduk di pinggir jalan tapi karena pengunjungnya semakin banyak, sekarang kita sediakan tempat khusus untuk lesehan," jelas Hermansyah.
![]() |
Meski sempat tutup selama lebih dari 3 bulan karena PSBB, tapi Pancong Rawa Belong ini tetap ramai dengan pelanggan setianya ketika dibuka kembali. Selain kue pancong di sini menyediakan menu warkop lainnya, seperti kopi, mie instan, roti bakar hingga pisang bakar.
![]() |
Untuk kisaran harga pancongnya mulai dari Rp 4.000 - Rp 9.000 saja per porsinya. Sementara untuk menu roti bakar hingga mie instan berkisar di Rp 9.000.
Kalau mau jajan kue pancong di sini pastikan bawa uang tunai, dan datang di bawah jam 8 malam untuk menghindari kerumunan pengunjung.
Pancong Rawa Belong
Jl. Harun Raya Jl. Sulaiman No.10 (Dekat Pasar Bunga Rawa Belong).
Palmerah, Jakarta Barat.
Telp: 0812-9159-9361
Buka 24 Jam.
(sob/odi)