Pakai Wadah Tanah Liat, Masakan Jadi Lebih Enak dan Awet Nutrisinya

Pakai Wadah Tanah Liat, Masakan Jadi Lebih Enak dan Awet Nutrisinya

Devi Setya - detikFood
Selasa, 11 Agu 2020 19:30 WIB
gudeg jackfruit food traditional served in clay pot from central java indonesia
Foto: Getty Images/iStockphoto/teguhjatipras
Jakarta -

Panci dan wadah tanah liat kini sudah jarang digunakan padahal membuat makanan lebih enak. Orang memilih menggunakan panci alumunium atau stainless steel karena lebih praktis dan awet.

Wadah tanah liat eksis sekitar 30 hingga 50 tahun lalu. Penggunaan wadah tanah liat ini dijadikan alat untuk memasak aneka makanan. Saat itu, kompor yang digunakan juga adalah tungku dengan kayu bakar, bukan kompor gas modern seperti sekarang.

Kini peranti tanah liat untuk memasak masih digunakan di desa-desa. Sementara di kota besar, wadah tanah liat hanya jadi wadah saji yang klasik. Meskipun terkesan kuno dan jadul, sebenarnya masak menggunakan wadah tanah liat terbilang lebih sehat dan membuat masakan lebih enak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga : Ampo, Makanan khas Cirebon yang Terbuat dari Tanah Liat

Dilansir dari berbagai sumber, wadah masak tanah liat membuat masakan lebih enak dan sehat.

ADVERTISEMENT

1. Bisa digunakan untuk segala teknik masak

gudeg jackfruit food traditional served in clay pot from central java indonesiagudeg jackfruit food traditional served in clay pot from central java indonesia Foto: Getty Images/iStockphoto/teguhjatipras

Wadah tanah liat sebenarnya bisa diandalkan untuk segala teknik masak mulai dari merebus, menggoreng hingga membakar. Apalagi wadah tanah liat ini hadir dalam berbagai ukuran dan bentuk, kamu tinggal menyesuaikan bentuk wadah dengan teknik masak yang akan digunakan.

Wadah tanah liat ini juga cenderung kuat karena meskipun terkena api besar dalam jangka waktu lama, permukaannya akan tetap utuh. Wadah tanah liat juga ramah lingkungan karena dibuat dari tanah liat yang dibentuk dan kemudian dibakar hingga kering dan kokoh.

Satu-satunya kekurangan memasak dengan tanah liat adalah panas yang agak lama menyebar. Semakin tebal wadah tanah liat maka semakin lama juga proses masaknya. Namun hal ini membuat masakan matang perlahan dan menghasilkan rasa yang lebih enak.

2. Masakan jadi lebih enak

gudeg jackfruit food traditional served in clay pot from central java indonesiagudeg jackfruit food traditional served in clay pot from central java indonesia Foto: Getty Images/iStockphoto/teguhjatipras


Masakan yang diolah dalam wadah tanah liat ini akan memiliki aroma khas yang tak bisa didapatkan saat mengolah masakan menggunakan panci berbahan lain. Aroma alami ini membuat masakan jadi lebih enak dan sedap.

Proses masak yang dilakukan secara perlahan juga membuat bumbu lebih menyerap maksimal. Tak heran, masakan tradisional yang dimasak dengan wasah tanah liat akan terasa jauh lebih nikmat. Apalagi masakan juga tak berbau serta mengandung partikel logam.

Wadah tanah liat juga berfungsi menjaga panas makanan, jadi meskipun sudah diangkat lama, makanan masih terasa hangat. Di desa, para ibu biasa mengolah makanan sekaligus menyajikan makanan dalam wadah tanah liat yang sama.

3. Menjaga nutrisi makanan


Nilai gizi makanan yang dimasak menggunakan wadah tanah liat terbilang lebih bernutrisi. Bukan sekedar wadah masak, wadah tanah liat juga berfungsi menjaga nutrisi makanan.

Panas yang disalurkan secara perlahan membuat nutrisi makanan tidak rusak, lain halnya ketika memasak menggunakan panci modern. Memasak dengan panci modern memang lebih praktis dan cepat matang, namun nutrisi yang tak tahan terhadap panas pasti akan langsung hilang terbawa panas api.

Dari sebuah penelitian, memasak menggunakan wadah tanah liat juga membantu memperkaya nutrisi makanan. Kandungan kalsium, fosfor hingga sulfur akan bertambah ketika makanan dimasak menggunakan wadah tanah liat.

Baca juga : Peneliti Temukan Konsumsi Tanah Liat Bisa Turunkan Berat Badan

4. Wadah tanah liat untuk menyimpan air


Selain dijadikan alat masak, wadah tanah liat juga populer jadi tempat untuk menampung air. Wadah ini dikenal dengan sebutan kendi. Bukan hanya bentuknya yang unik, wadah ini juga memiliki banyak keunggulan.

Air yang disimpan dalam kendi cenderung lebih segar dan dingin alami. Kendi tanah liat juga tidak mengandung racun, dan sifat alami tanah liat bahkan membuat air terasa lebih manis.

Tanah liat secara alami memiliki sifat basa yang artinya bisa menjaga keseimbangan pH dalam air. Jadi saat air dimasak langsung di dalam kendi maka sifat asam dari air bisa menjadi netral dan tentu saja membuat air minum jadi lebih sehat.

5. Cara perawatan wadah tanah liat

gudeg jackfruit food traditional served in clay pot from central java indonesiagudeg jackfruit food traditional served in clay pot from central java indonesia Foto: Getty Images/iStockphoto/teguhjatipras


Jika tidak dirawat dan disimpan dengan tepat, wadah tanah liat akan mudah retak dan pecah. Untuk itu diperlukan trik khusus untuk membuat wadah tanah liat jadi lebih kuat dan awet.

Wadah tanah liat harus sering dipanaskan agar membuat permukaannya lebih kokoh. Caranya dengan mengisi wadah dengan air lalu panaskan sekitar 30 menit. Cara ini juga membantu menghilangkan aroma masakan yang tertinggal di pori-pori wadah tanah liat.

Teknik menyimpannya juga khusus, wadah tanah liat yang sudah dicuci bersih harus dikeringkan dengan benar. Karena jika dibiarkan lembab dalam waktu lama, maka bagian dalamnya akan berjamur.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)

Hide Ads