Sompil, Menu Sarapan Jadul Warga Blitar yang Sedap

Jajanan Ndeso Ngangeni

Sompil, Menu Sarapan Jadul Warga Blitar yang Sedap

Erliana Riady - detikFood
Senin, 10 Agu 2020 07:00 WIB
Sompil di Blitar
Foto: dok. detikFood/Erliana Riady
Blitar -

Blitar memang surganya kuliner jadul tradisional. Satu diantaranya, sompil yang masih menjadi menu favorit sarapan pagi bagi warga Kota Patria.

Supriyatin Ningsih adalah salah satu pedagang sompil yang mewarisi usaha ibunya 70 tahun silam. Dengan lapak sederhana di Jalan Cemara Kota Blitar, sompil dagangannya ludes terjual hanya dalam waktu 1,5 jam.

Padahal untuk memasak sompil, Antin panggilan akrabnya, butuh waktu hampir 24 jam. Proses paling lama adalah membuat sayur sompil. Isi sayur ekstra pedas ini berupa tewel atau nangka muda, buah pepaya muda, kacang panjang dan kacang kedelai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sompil di BlitarSompil di Blitar Foto: dok. detikFood/Erliana Riady

"Tewelnya itu saya bumbui lalu dibiarkan diatas nyala api sejak jam 4 kemarin sore sampai tadi jam 5 pagi baru diangkat. Makanya warnanya kecokelatan biar jadi blendrang," jelas wanita 53 tahun ini.

Yak...blendrang adalah istilah yang dipakai untuk sayur lodeh yang telah dimasak lebih satu hari. Setelah menyiapkan sayur, Antin lalu membuat sompilnya. Berupa beras ditanak namun diberi larutan air kapur. Setelah setengah matang, dibungkus daun sambil dipadatkan. Baru dikukus selama 4 jam.

ADVERTISEMENT

"Sehari saya bikin 4 kg beras. Itu jadi empat buah sompil. Nanti tinggal dipotong dadu kalau sudah siap jualan. Habis itu disambi bikin bubuk kedelai dah beres," tuturnya.

Sompil di BlitarSompil di Blitar Foto: dok. detikFood/Erliana Riady

Potongan dadu sompil, diguyur sayur blendrang blendi baru ditaburi bubuk kedelai. Lauknya tinggal pilih. Ada rempeyek atau tahu tempe tempe goreng. Hmm...pedas gurihnya nendang. Cocok banget untuk sarapan. Karena porsinya tidak terlalu banyak, namun cukup mengenyangkan.

Ririn pelanggan dari Karangtengah, hampir saja kehabisan ketika sampai di lapak Antin pukul 07.25 WIB. Dia mengaku, sompil adalah menu andalan keluarganya untuk sarapan.

Sompil di BlitarSompil di Blitar Foto: dok. detikFood/Erliana Riady

"Hampir tiap hari cari sarapan di sini. Suami dan anak-anak suka. Soalnya enak dan porsinya pas kalau untuk sarapan," katanya.

Rupanya pelanggan sompil ini memang banyak. Terbukti, beberapa pelanggan terpaksa balik kanan mengetahui dagangan Antin telah tandas. Dengan harga seporsi hanya Rp 4.000, sompil masih menjadi menu tradisional yang banyak diminati warga Kota Blitar.




(sob/odi)

Hide Ads