Di Kudus Ada Pecel Pakis Khas Colo yang Gurihnya Mantap

Jajanan Ndeso Ngangeni

Di Kudus Ada Pecel Pakis Khas Colo yang Gurihnya Mantap

Dian Utoro Aji - detikFood
Minggu, 09 Agu 2020 10:30 WIB
Pecel Pakis
Foto: dok. detikFood/ Dian Utoro Aji
Kudus -

Di lereng Gunung Muria, kamu bisa menikmati sajian pecel pakis. Pecel khas daerah Colo ini satu-satunya hanya ditemui di Kota Kretek.

Untuk menikmati pecel daun pakis ini anda bisa berkunjung di salah satu warung makan yang terletak di Desa Colo Kecamatan Dawe, Kudus. Di lereng Gunung Muria itu pengunjung bisa menikmati kelezatan pecel dari daun pakis yang dikenal dengan daun paku.

Daun pakis atau yang dikenal dengan sebutan tanaman paku itu biasanya dimakan sebagai sayuran. Tanaman itu, paling banyak di tepi sungai dan tebing-tebing yang lembab dan teduh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pecel pakis memiliki keunikan tersendiri. Pertama karena pecel pakis terbuat dari tanaman pakis. Kemudian pecel pakis disajikan di atas piring yang terbuat dari tanah liat. Ini menambah kelezatan yang khas lereng Gunung Muria.

Pecel PakisPecel Pakis Foto: dok. detikFood/ Dian Utoro Aji

Pemilik warung Panji Roso yang terletak di Desa Colo Kecamatan Dawe, Kudus, Yani Nuryani mengatakan, dia berjualan pecel pakis sudah puluhan tahun. Dia merupakan generasi ketiga. Pecel pakis menurutnya unik karena pecel pakis menggunakan tanaman pakis.

ADVERTISEMENT

"Pecel pakis itu sendiri memang itu dikatakan warisan leluhur kami, inilah yang membedakan pecel pakis dan dengan pecel daun - daun lainnya. Ternyata mempunyai cita rasa dan nilai konsumtif itu sendiri," kata Yani saat ditemui detikcom di Desa Colo Kecamatan Dawe, Sabtu (8/8/2020).

"Pada intinya tanaman pakis ini tumbuh liar tanpa ada tambahan pestisida dan pupuk-pupuk kimia jadi tentunya sehat menurut kami," tuturnya.

Menurutnya, untuk mendapatkan tanaman pakis di wilayah lereng Gunung Muria tidak susah. Tanaman pakis atau dikenal tanaman paku itu terbilang banyak ditemui di sama. Apalagi di wilayah pegunungan yang cenderung suhunya lembab.

Pecel PakisPecel Pakis Foto: dok. detikFood/ Dian Utoro Aji

"Pedagang biasanya mencari di pinggir kali. Kalau budidaya belum ada, ada yang satu dua dan hasilnya belum bisa mensuplai untuk semuanya, tumbuhnya sama. Tanaman pakis ini tumbuh di pinggir air gampang. Banyak sekali di tepi kali biasanya," ujarnya.

Pada saat penyajian daun pakis pun ada tekniknya sendiri. Menurutnya, ada teknik memasak untuk tetap menjaga daun pakis ini tetap kelihatan segar dan tidak layu.

"Tekniknya, jadi teknik pemutusan itu (pakis) direbus itu pemutusan panas harus kita guyur (siram) dengan air dingin. Hasil pakisnya tetap hijau tidak layu, kadang direbus dan hasil warna pakis langsung coklat," terang Yani.

Teknik blasir atau blancing yang diterapkan Yani biasa dipakai untuk merebus sayuran. Proses merebus dihentikan setelah sayuran hampir lunak kemudian direndam air dingin agar proses pematangan berhanti dan warna sayuran tetap hijau.

Yani menjelaskan, daun pakis itu kemudian dicampur dengan bumbu pecel pada umumnya. Bedanya, bumbu pecel pakis ini tidak digiling dengan mesin. Namun bumbu yang memiliki khas Muria tersebut ditumbuk, sehingga menghasilkan bumbu yang merata tidak padat.

Pecel PakisPecel Pakis Foto: dok. detikFood/ Dian Utoro Aji

"Bumbu yang asli gunung Muria kita tumbuk dan ayak. Kalau bumbu pecel pakis pakai mesin digiling hasil bumbunya akan padat. Kalau di muria ngepyar kayak pasir. Cita rasanya tergantung dari penjualnya ada cenderung pedesnya, kencurnya terasa," kata Yani.

Adapun harga satu porsi pecel pakis Rp 10 ribu. Menurut Yani sudah banyak pengunjung dari Kudus hingga luar daerah menikmati pecel khas lereng Gunung Muria tersebut.

Salah satu pembeli Galih, mengaku penasaran dengan pecel pakis. Dia sengaja datang ke Desa Colo untuk menikmati makanan pecel pakis. Menurutnya, rasanya enak, apalagi daun pakis tidak terasa pahit dan renyah. Belum lagi bumbu kacangnya terasa gurih di lidah.

"Mantap, daun pakisnya tidak terasa pahit. Lalu bumbu kacangnya enak. Kaya makan daun kangkung, tapi pakis teksturnya lebih enak," kata Galih.

Sebenarnya pakis atau paku lazim dinikmati masyarakat Sumatera Barat. Biasanya dibuat gulai atau dibuat pical (pecel) dengan paduan mie. Pical sikai populer di kawasan Bukittingi yang berhawa sejuk.




(sob/odi)

Hide Ads