Jamuan makan anggota DPR Malaysia mendapat kritik tajam. Pasalnya mereka menghabiskan Rp 34 juta untuk pesta lobster di tengah banyak rakyat hidup sulit akibat pandemi COVID-19.
Dikutip dari World of Buzz (5/8), foto jamuan makan mewah yang dinikmati anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Malaysia beredar luas di internet. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari partai oposisi tentang makanan eksklusif yang dialokasikan untuk partai pemerintah yang berkuasa, Perikatan Nasional (PN).
Anggota DPR Batu (Batu MP), P Prabakaranan mengklaim jamuan makan mewah itu berlangsung pada 13 Juli sampai 27 Agustus. Konon biaya yang dikeluarkan mencapai RM 10.000 atau sekitar Rp 34,9 juta yang disponsori kementerian dan perusahaan terkait pemerintah (GLC), sebut Sinar Harian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Batu MP menyayangkan hal tersebut. Menurutnya dana jamuan makan yang banyak sebenarnya bisa dialokasikan untuk membantu rakyat yang tengah kesulitan akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga: Dikasih Makanan Gratis oleh Pemerintah, Mahasiswa Ini Malah Membuangnya!
"Dalam acara itu, kementerian dan GLC yang menawarkan sponsor perjamuan tersebut adalah Kementerian Keuangan, Tenaga Nasional Berhad (TNB), Majlis Amanah Raya (MARA), Tekun, Prasarana, FELDA, dan Malaysia Palm and Oil Board (MPOB)," kata Prabakaranan.
![]() |
Ia kemudian mempertanyakan siapa pemilik uang tersebut yang akhirnya dipakai oleh kementerian dan GLC? "Ini adalah uang rakyat yang ditujukan untuk membangun negara," tegas Prabakaranan pada konferensi pers DPR pada 5 Agustus 2020.
Pihaknya juga bertanya-tanya mengapa jamuan makan itu dilangsungkan di tempat lain dan begitu mewah, padahal ada kafetaria yang sudah disediakan di DPR. Kafetaria ini bisa dimanfaatkan anggota untuk makan dan minum sesuka mereka.
Baca Juga: Netizen Sandingkan Menu Bekal Makanan Saran Pemerintah Vs Realita
![]() |
Prabakaranan juga mengatakan, "Saya tahu ada anggota DPR yang mengambil makanan itu dan membawanya pulang ke rumah. Negara saat ini memiliki anggaran ketat. Beberapa warga sipil terpaksa makan ubi, tetapi anggota DPR bisa makan lobster, kepiting, ayam, dan berbagai makanan lezat lainnya.
Dalam jumpa pers yang sama, Prabakaranan mengundang pihak FELDA untuk menghadiri sidang DPR pada 25 Agustus mendatang. Hal ini karena FELDA mensponsori jamuan makan para anggota DPR. "Mereka menggunakan uang para anggota untuk mengadakan jamuan di parlemen," tutup Prabakaranan.
(adr/odi)