Getuk dibuat dari singkong yang dicampur gula kepala dan ditumbuk. Di Kudus ada gadis manis jual getuk tengu yang unik dan legit.
Jangan salah paham dulu, tengu bukan hewan yang biasanya menempel di kulit zakar seorang lelaki. Nama tengu ini merupakan kepanjangan dari telo (ubi manis) ungu yang kemudian disingkat tengu.
Getuk tengu ini dibuat oleh seorang gadis manis bernama Kurniawati Rohmah (25) warga RT 5 RW 1, Desa Menawan Kecamatan Gebog, Kudus. Berawal dari iseng-iseng Nia begitu sapaan akrabnya kemudian membuat varian unik getuk tengu.
"Namanya, itu singkatan ubi ungu, aku singkat saja tela ungu itu jadi tengu deh. Ya itu biar menarik saja sih. Nama itu kan sebenarnya nama hewan yang sering disebut sebut itu, jadi ya unik saja, mudah diingat juga," kata Nia saat ditemui detikcom di rumahnya Desa Menawan Kecamatan Gebog, Selasa (4/8/2020) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat detikcom berkunjung, Nia sedang sibuk membuat getuk tengu di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus. Dia terlihat sibuk mulai dari mengupas ketela ungu, mengukus ketela, mengaduk ketela, hingga menggoreng ketela yang sudah berbentuk dengan getuk.
Baca Juga: Getuk Legendaris Buatan Warung Getuk Dalangan yang Pulen Murah
Saat sudah matang pun getuk tengu menggoda selera. Belum lagi getuk tengu terlihat renyah dan enak. Apalagi, di dalam getuk yang terbuat dari ubi ungu itu ada isian cokelatnya. Ditemani secangkir kopi makin asyik ngemil getuk tengu. Apalagi suasana sejuk di pedesaan yang terletak di lereng pegunungan Muria itu.
Jika biasanya getuk hanya disajikan dengan balutan kelapa parut, Nia membuat inovasi. Getuk tengu dibentuk bulat pipih dengan isian cokelat lalu dibalut tepung panir kasar, rasanya renyah sekaligus legit.
![]() |
Nia menceritakan, bahwa dulunya iseng-iseng membuat getuk yang terbuat dari bahan ubi ungu tersebut. Sebelumnya dia sempat bekerja di perusahaan namun akhirnya memilih untuk berhenti. Setelah tidak bekerja sekitar empat bulan, kemudian ia berpikir untuk membuat getuk tengu.
"Ide dulu sebenarnya iseng-iseng, cuman aku kan suka bikin jajan, aku terus dulu itu ada yang kasih ubi lumayan banyak, sudah sering dikukus dimakan kan sudah biasa. Akhirnya bosen, mau dibikin apa? Waktu itu ada sisa kue cokelat, ya sudah iseng dikukus dibikin sini bilang timus, sebenarnya cuman lebih ke getuk. Kita bikin ke gethuk saja," kata Nia.
![]() |
"Saya bikin getuk sisa cokelat yang tadi, yang sudah dibikin roti, sudah ya tidak ada yang makan. Sampai beberapa hari, tak makan sendiri, tak bikin lagi, ada yang coba, tak posting. Kemudian ada yang tanya dijual tidak," sambung dia yang sudah menekuni usaha getuk tengu 10 bulanan ini.
Nia yang merupakan anak pertama dari empat saudara ini mengatakan bahwa getuk tengu memiliki keistimewaan, yakni pada warna. Getuk buatan gadis yang mengaku masih jomblo itu berbeda dengan yang lain, karena memiliki warna ungu.
"Istimewanya, pertama warnanya, soalnya rasa sama yang lain. Warnanya itu beda yang terus pas aku dulu mungkin belum pernah lihat. Jadi kalau getuk pasti biasanya dibikin singkong warnanya putih, ini getuk tengu warnanya ungu, ini dari ubi dipadukan sama cokelat. Belum lagi ada varian lain, seperti gula pasir, original sama cokelat," ujar dia.
![]() |
Adapun proses memasaknya juga masih menggunakan cara tradisional. Yakni menggunakan tungku untuk memasak ubi-ubi ungu tersebut. Menurutnya, hal tersebut memberi aroma dan khas lebih sedap daripada dimasak menggunakan kompor.
"Proses masakan, ada pakai pawon (tungku) kalau orang lain bilang. Ini karena pertama itu irit, kedua kan rumah pedesaan stok kayu banyak, dan yang ketiga aromanya beda dan lebih sedap," ujar Nia.
Dalam satu bungkus, Nia mematok getuk tengu seharga Rp 12.000 berisi 10 potong getuk tengu. Permintaan pun sudah datang dari beberapa daerah, mulai dari Kudus, Pati, Demak, hingga sudah pernah kirim ke Tangerang.
"Awalnya saya online, tapi ini penjualan sudah di rumah, sudah mulai buka. Lebih sering dikunjungi orang. Dulunya online, pelanggan, Pati, Demak, Jepara, tapi kalau pengiriman sudah sampai Tangerang," ujarnya.
Menurut Nia, getuk tengu buatannya cocok sekali ditemani dengan secangkir kopi. Apalagi dengan suasana pedesaan yang sejuk dan sepi.
![]() |
"Cocok paling banyak pakai kopi hitam tumbuk sendiri. Ada juga yang minta es juga sih, tergantung selera," tandas dia.
Salah satu pembeli, Jamaah warga Kudus mengatakan penasaran dengan getuk tengu. Menurutnya, nama getuk tengu terbilang unik rasanya berbeda. Selain warna ubi ungu juga terdapat varian cokelat.
"Ke sini penasaran sih, namanya unik. Kalau rasanya enak gurih, ketela ungunya terasa di lidah. Belum lagi di dalamnya ada isian coklatnya," ujar Jamaah.
Baca Juga: Manis Legit Jajanan dari Singkong, Ada Getuk hingga Timus
(yms/odi)