Pojangmacha jadi pemandangan jamak saat kamu ke Korea Selatan. Bentuknya seperti warung tenda kaki lima dengan berbagai menu makanan dan minuman andalan.
Bagi kamu pencinta drama Korea (drakor) pasti tak asing dengan pojangmacha. Sebab warung tenda yang menjual minuman alkohol dan berbagai makanan hangat ini kerap jadi lokasi adegan drakor.
Misalnya ketika pemeran drakor mengunjungi pojangmacha beramai-ramai usai pulang kerja, atau ketika pemeran drakor pilih sendirian menikmati minuman alkohol sampai mabuk di pojangmacha. Tak sekadar warung tenda kaki lima, pojangmacha punya banyak fakta menarik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini terkait sejarahnya yang konon sudah ada sejak tahun 1950-an dan berbagai makanan yang dijual di pojangmacha. Ada juga lho etiket yang perlu diperhatikan saat ke pojangmacha.
Berikut detikFood merangkum fakta unik soal pojangmacha, warung tenda ala Korea Selatan:
1. Arti 'Pojangmacha'
![]() |
Dikutip dari The Korean Herald (30/7), pojangmacha merupakan bahasa Korea yang berarti "gerobak tertutup". Pojangmacha biasanya buka sejak malam hari sampai dini hari.
Asal-usul pojangmacha tidak jelas, namun banyak yang menyebutnya sudah ada sejak tahun 1950an sampai 1960an. Awalnya berupa penjaja kaki lima yang menggunakan gerobak.
Seiring perkembangan ekonomi Korea Selatan selama beberapa dekade, penjaja kaki lima itu mulai membuat area berjualan permanen. Pilihan menunya juga makin beragam.
2. Identik dengan minuman alkohol
![]() |
Dimanapun pojangmacha berada di Korea Selatan, pasti selalu menjual minuman alkohol. Sejak awal pojangmacha berdiri, soju dan burung pipit panggang adalah dua menu utama pojangmacha.
Selain soju, ada juga makgeolli atau bir beras khas Korea Selatan dan bir. Tak heran pengunjung pojangmacha didominasi para pria dan wanita pekerja atau bahkan yang sudah agak berumur.
Pojangmacha kerap dijadikan tempat "i-cha" atau putaran kedua oleh orang Korea Selatan. Yang berarti mereka akan mampir ke pojangmacha usai makan di tempat lain. Di sinilah mereka akan minum minuman alkohol bersama-sama atau sendirian.
3. Makanan di pojangmacha
![]() |
Ada banyak makanan enak yang dijual di pojangmacha. Salah satu yang populer adalah dalkbal atau olahan ceker ayam khas Korea. Rasanya pedas gurih dengan tekstur tulang kenyal yang jadi favorit banyak orang.
Ada juga kkomjangeo atau belut berlendir yang jadi pendamping soju populer. Biasanya belut itu dipanggang lalu disajikan dengan sayuran seperti paprika merah dan hijau. Konon makan kkomjangeo bagus untuk meningkatkan stamina.
Makanan lainnya adalah yache twigim (sayuran goreng), cumi mentah, dan tteokbokki. Kalau mau yang berkuah hangat, ada odeng yang bisa dinikmati di pojangmacha.
Baca Juga: Mandu, Odeng dan Gimbap, Jajanan Kaki Lima Populer di Seoul
4. Etiket makan di pojangmacha
![]() |
Para vegetarian sepertinya tak cocok makan di pojangmacha karena hampir semua menunya berunsur hewani. Paling hanya ada kimchi tahu atau telur kukus khas Korea yang bisa jadi pilihan.
Soal makan di pojangmacha, pengunjung harus siapkan uang tunai. Tidak ada layanan kartu kredit atau debit di sini. Yang juga penting diperhatikan, tak ada toilet di pojangmacha.
Namun tak perlu khawatir karena biasanya pojangmacha berlokasi dekat dengan toilet umum. Lalu jangan jijik melihat tisu gulung yang biasa ada di kamar mandi dijadikan tisu makan di pojangmacha.
5. Pojangmacha juga banyak yang ilegal
![]() |
Layaknya warung tenda kaki lima di Indonesia, pojangmacha juga banyak yang ilegal di Korea Selatan. Pemerintah setempat tak segan menutup pojangmacha yang ilegal alias beroperasi tanpa izin.
Izin itu penting karena pemerintah nantinya bisa memastikan higienitas dan keamanan pangan di pojangmacha tersebut. Puluhan pojangmacha di Gwangju, misalnya, pernah ditutup karena ilegal.
Untuk pojangmacha yang resmi dan populer, banyak ditemui di Seoul. Lokasinya ada di sekitar Jongno, Euljiro, Namdaemun, Guro Digital Complex, dan Dongdaemun.
Baca Juga: Ini Tteokbokki, Camilan Kenyal yang Populer dari Korea
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)