Punya rasa asam gurih dan enak, makanan fermentasi tak kalah enak dengan makanan lainnya. Makanan fermentasi dari berbagai negara ini wajib dicoba.
Makanan fermentasi merupakan makanan yang diproses menggunakan bantuan mikroorganisme seperti ragi hingga bakteri lainnya. Biasanya makanan fermentasi disimpan dalam jangka waktu tertentu untuk proses penyimpanan.
Selain itu makanan fermentasi juga mengandung banyak nutrisi dan gizi. Bisa membantu menambah bakteri baik untuk usus. Nah di beberapa negara ada banyak makanan fermentasi yang sayang untuk dilewatkan, seperti lahpet dari Myanmar, ada natto dari Jepang, sampai tapai dari Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari The Conscious Life (23/07), berikut lima makanan fermentasi di berbagai negara yang wajib dicoba.
Baca Juga: Kimchi Turunkan Angka Kematian COVID-19 di Korsel, Ini Faktanya
1. Chal
![]() |
Chal atau dikenal juga dengan nama shubat merupakan susuk unta fermentasi yang enak. Susu ini populer di wilayah Kazakhstan, Turkmenistan, dan Xinjiang di China. Berbeda dengan susu lainnya, susu fermentasi yang satu ini punya rasa yang kuat.
Aromanya cukup tajam dan menyengat sehingga beberapa orang enggan untuk mencobanya. Namun bagi warga setempat susu ini merupakan minuman enak yang sayang dilewatkan. Karena proses fermentasinya, chal punya kandungan laktosa yang lebih rendah dibandingkan susu unta segar.
Selain itu susu ini juga mengandung ragi, alkohol, dan beberapa asam laktat yang kompleks. Biasanya susu yang sudah difermentasi akan ditambah dengan susu unta 3-4 hari setelah chal dibuat.
2. Tapai
![]() |
Populer di Asia Tenggara terutama di Malaysia dan Indonesia. Tapai merupakan makanan tradisional hasil fermentasi yang cukup populer dan digemari. Makanan yang satu ini melalui tahap fermentasi dengan menggunakan ragi.
Tapai bisa dibuat menggunakan singkong atau ketan sesuai daerah pembuatannya. Untuk pembuatan tapai ketan sendiri biasanya memakan waktu 2-4 hari. Sementara untuk tapai singkong proses fermentasinya berkisar 2-3 hari.
Semua proses ini menggunakan daun pisang untuk memperkuat fermentasinya. Sementara untuk tekstur tapai cukup lembut dengan rasa manis dan nikmat. Sering disantap jadi camilan tradisional. Sering juga dicampur jadi topping es buah hingga kue lainnya.
3. Hakarl
![]() |
Tak hanya di Asia, Islandia dan Greenland pun punya makanan fermentasi yang terkenal sejak dulu. Makanan ini dikenal dengan nama hakarl yang terbuat dari ikan hiu yang diawetkan.
Meski terdengar cukup ekstrem tapi orang-orang di Islandia sudah menganggap hakarl sebagai makanan wajib. Untuk proses pembuatannya sendiri, daging ikan hiu yang sudah dibersihkan biasanya akan difermentasi dan dikeringkan selama 4-5 bulan.
Selama berbulan-bulan itu lah proses daging ikan hiu yang basah menjadi kering. Aromanya cukup tajam dan menyengat. Proses fermentasi ini terbilang vital, karena ketika daging hiu disantap saat masih segar bisa meningkatkan risiko keracunan.
4. Lahpet
![]() |
Di Myanmar, teh tidak hanya diseduh melainkan disantap sebagai makanan. Hidangan teh fermentasi yang satu ini dikenal dengan nama lahpet thohk. Rasanya unik dan tentu saja digemari banyak orang di sana.
Disajikan seperti salad sayur, lahpet biasanya dibuat dari beberapa daun teh yang difermentasikan. Paling populer ada daun teh hijau, teh hitam, sampai teh basah. Setelah difermentasi selama 3-4 bulan baru teh-teh ini dicampur dengan sayuran lainnya.
Untuk topping lainnya ada minyak dari bawang putih, kacang yang sudah disangrai, tomat, kubis, cabai, sampai bawang putih cincang. Makanan ini biasanya disantap agar orang-orang lebih fokus. Karena masyarakat Myanmar percaya bahwa daun teh bisa membuat mereka lebih fokus.
5. Natto
![]() |
Natto merupakan salah satu makanan fermentasi paling populer dan digemari di Jepang. Hidangan yang satu ini biasanya disantap saat sarapan dengan nasi putih dan lauk lainnya.
Natto adalah makanan tradisional dari Jepang yang diolah dari biji kedelai fermentasi. Untuk proses fermentasinnya, biji kedelai dicampur dengan ragi natto atau disebut jiga bacillus subilis. Prosesnya cukup cepat sekitar 20-22 jam saja.
Sama seperti makanan fermentasi lainnya, natto punya aroma menyengat yang cukup tajam. Tapi jangan salah, makanan yang satu ini kaya akan probiotik dan berguna untuk menjaga sistem imunitas tubuh hingga melancarkan pencernaan.
Baca Juga: 3 Minuman Tradisional Hasil Fermentasi Ini Kaya Khasiat Sehat
Simak Video "Menyelami Cerita dan Kuliner Khas Kelapa Gading"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)