Mengenang mendiang ayahnya, pria ini memutuskan jadi kolektor produk Milo. Kini ia memiliki lebih dari seribu produk Milo dari yang jadul sampai modern.
Milo merupakan salah satu brand minuman cokelat malt yang diproduksi oleh Nestle. Produk minuman ini merupakan campuran cokelat dan malt dengan rasa manis. Biasanya dinikmati anak-anak untuk pelengkap sarapan. Kini sudah dibuat produk minuman kemasan dan juga cokelat keping. Milo sangat populer di negara Asia termasuk Malaysia.
Salah satu orang yang masa kecilnya akrab dengan minuman Milo adalah Mohd Yusof Ali. Pria asal Klang, Malaysia yang tak pernah bisa lepas dari produk Milo. Pria berusia 41 tahun ini mulai mengkoleksi semua produk dan benda yang berbau Milo untuk mengenang sang ayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Garasi Rumah Pria Ini Dipenuhi 10.000 Kaleng Soda dari Seluruh Dunia
Dilansir dari Malay Mail (16/07), Ali bercerita bahwa dulu sang ayah memiliki toko kelontong. Ia selalu senang ketika melihat produk Milo diantarkan ke tokonya. Setelah sang ayah meninggal, ia tak sengaja menemukan beberapa koleksi Milo miliknya. Sejak saat itu ia tidak pernah berhenti untuk mengumpulkan benda-benda ini.
![]() |
"Saya sudah menjadi kolektor Milo selama 15 tahun lamanya. Tapi ketertarikan saya pada Milo dimulai saat kecil di tahun 1980-an. Dulu saya sering mendapatkan botol minum dan kotak pensil dari Milo, karena ayah saya menjual Milo," jelasnya.
Kini Ali mengkoleksi tak hanya produk Milo saja. Tapi juga merchandise Milo seperti gelas, jam, topi, kotak makan, payung, poster, cangkir hingga benda lainnya.
Kebanyakan produk Milo yang di koleksinya berasal dari Milo Malaysia. Bahkan ia berhasil mendapatkan cangkir kopi dengan logo Milo yang diproduksi pada tahun 1950 an.
Sang istri juga sangat mendukung hobi Ali, sampai ia mengubah ruang tamu di rumah mereka menjadi museum mini untuk semua koleksi produk Milonya.
Di antara sekian banyak koleksi yang ia miliki ada yang paling disukainya. Ali menjelaskan bahwa ia paling sayang dengan kaleng Milo dari tahun 1960-an, lengkap dengan tulisan 'minuman tonik'. Selain itu beberapa cangkirnya juga sudah ditaksir dengan harga tinggi.
![]() |
"Sempat ada yang menawar cangkir Milo saya seharga RM 3.000 (Rp 10,2 juta). Tapi tidak saya jual, karena barang yang saya koleksi ini tidak ternilai harganya," lanjut Ali.
Setidaknya Ali sudah menghabiskan uang sebanyak RM 30.000 (Rp 102 juta) untuk mengumpulkan semua koleksi ini. Kebanyakan koleksinya ia beli dari pasar antik, Kopitiam dan berbagai kedai kopi lainnya.
Selain menjadi kolektor, Ali juga membuat grup Facebook untuk para penggemar Milo di Malaysia. Ali sering bertemu dan berburu produk Milo bersama teman-temannya ini di Facebook.
![]() |
"Saya mungkin sudah menghabiskan ribuan ringgit untuk koleksi saya. Tapi saya tidak terlalu peduli karena bagi saya semua koleksi ini tidak bisa dinilai dengan uang," pungkasnya.
Tak berbeda jauh dengan Ali, ada Kannie Yeo asal Singapura yang punya hobi serupa. Sejak tahun 1988, Kannie sudah mengoleksi botol Coca-Cola dari seluruh dunia. Totalnya ia sudah menghabiskan Rp 515 juta untuk mengumpulkan botol Coca-Cola.
Baca Juga: Tak Mau Hitung Lagi, Kolektor Botol Coca-Cola Ini Sudah Habiskan Rp 515 Juta
(sob/odi)