Belanja bahan-bahan makanan yang segar bisa mampir ke pasar Muara Karang. Di sana bisa berbelanja dengan nyaman sambil berwisata kuliner yang asyik.
Berbelanja di pasar semi modern atau pasar modern kini banyak dipilih oleh masyarakat. Pasalnya banyak pasar tradisional yang terpaksa harus ditutup karena banyaknya kasus pedagang yang tertular virus corona.
Berbelanja di pasar semi modern atau modern dinilai lebih aman dan nyaman. Itu karena areanya jauh lebih bersih dengan gerai para penjualnya yang berjejer rapi. Di Jakarta ada banyak pilihan pasar semi modern atau pasar modern.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga : Ini Alasan Pasar Modern Kini Jadi Pilihan Menarik Berbelanja
Salah satunya adalah pasar Muara Karang yang berlokasi di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Pasar Muara Karang merupakan pasar semi modern yang mulai buka dari pukul 6 pagi hingga 12 siang. Sekilas, tampilannya seperti pasar tradisional kebanyakan. Namun, area di sana lebih bersih dan tidak becek.
Lapak para penjualnya yang tertata rapi, sehingga ada jalan cukup lebar untuk pengunjung bisa berlalu lalang. Pasar Muara Karang menawarkan berbagai bahan makanan, mulai dari sayuran, buah, bumbu, ikan-ikanan hingga seafood. Semua bahan makanan yang dijajakan itu terlihat segar.
Di masa transisi PSBB pandemi corona ini, pasar Muara Karang tidak begitu ramai. Pemandangan yang berbeda juga terlihat, yaitu banyak dari penjualnya yang menerapkan protokol kesehatan. Misalnya menggunakan masker hingga face shield. Tak hanya penjualnya saja, tetapi juga pengunjung.
![]() |
Lebih lanjut, para penjual di pasar Muara Karang juga mengalami penurunan yang drastis dampak dari virus corona. Seperti yang dialami oleh Wawi, seorang penjual sayuran.
"Biasanya ramai, sekarang gak terlalu karena corona ini. Penghasilan juga merosot jauh karena orang-orang takut keluar rumah jadi jarang belanja ke sini. Penurunan ada lah sekitar 50%," tutur Wawi kepada detikcom (08/07).
Hal yang sama juga dialami oleh Lina penjual roti dan susu kedelai. Lina mengatakan sebelum adanya corona ia selalu habis menjual roti dagangannya sebanyak 8 kilogram lebih, tetapi berbeda setelah corona datang.
![]() |
"Dulu rata-rata roti 8 kilogram, donat juga 8 kilogram. Sekarang mah gak ada separuhnya. Sekarang omzetnya beda banget," ujar Lina.
Di samping itu, para penjual di pasar Muara Karang juga tengah dihadapi oleh aturan Pemerintah yang melarang penggunaan kantong plastik. Karenanya saat berbelanja di pasar, lebih baik membawa sendiri tas kain untuk menampung belanjaan.
Tak hanya bahan makanan saja, di Pasar Muara Karang juga dilengkapi dengan deretan tempat kulineran. Ada banyak kulineran siap santap yang akan memanjakan lidah pengunjung. Kebanyakan kulineran merupakan khas Medan.
Seperti bubur ikan, kwetiau, nasi galung hingga bihun kari. Selain makanan berat juga ada camilan seperti popia, cakwe, aneka roti, jajanan pasar, kopi dan masih banyak lagi. Nah, kalau mau kulineran seru bisa mampir ke pasar Muara Karang
Baca Juga : Begini Nih Ramainya Danilovsky Market, Pasar Modern Terbaik di Rusia
(raf/odi)