Makan Daging Kelelawar, Ini Bahaya dan Manfaatnya

Makan Daging Kelelawar, Ini Bahaya dan Manfaatnya

Devi Setya - detikFood
Kamis, 02 Jul 2020 17:00 WIB
Close up shot of a bat yawning. You can clearly see the animals tongue. This is a fruit bat and the shot was taken in Melbourne, Australia.
Foto: Getty Images/iStockphoto/CraigRJD
Jakarta -

Dibutuhkan nyali besar untuk menyantap daging kelelawar. Selain ekstrim karena tampilannya, makan daging kelelawar ada bahaya dan manfaatnya.

Beberapa waktu lalu kelelawar dituding sebagai salah satu hewan yang membawa dan menyebarkan virus corona. Masyarakat di beberapa daerah memang biasa mengonsumsi daging kelelawar sebagai hidangan.

Di Indonesia, daging kelelawar alias paniki jadi makanan favorit masyarakat Manado. Tampilannya yang mengerikan ternyata tak menyurutkan niat para pemburu kuliner ekstrim untuk melahap daging hewan nokturnal ini.

Dilansir dari berbagai sumber, daging kelelawar terbukti memiliki khasiat kesehatan sekaligus ada risiko bahaya. Jika salah konsumsi maka daging kelelawar bisa memicu masalah. Berikut ini manfaat dan bahaya konsumsi daging kelelawar.

Berikut manfaat dan bahaya makan daging kelelawar


1. Mengatasi alergi dan asma

wanita kesulitan bernapaswanita kesulitan bernapas Foto: Thinkstock



Kandungan alami dalam daging kelelawar dipercaya ampuh mengurangi dan mengobati masalah kulit yang diakibatkan alergi. Disebutkan, manfaat ini bisa terasa jika mengonsumsi kelelawar liar.

Meskipun belum ada penelitian yang membuktikan, tapi sudah banyak orang mengaku merasakan khasiatnya. Selain menyembuhkan gatal dan alergi pada kulit, daging kelelawar juga dipercaya mampu menyembuhkan penyakit asma dan sesak nafas.

Kandungan senyawa kitotefin dalam kelelawar mirip dengan obat asma yang digunakan dalam dunia medis. Tak hanya pada kelelawar, senyawa ini juga ditemukan pada hewan lain seperti kelinci.

Baca juga : Dihujat Setelah Makan Sup Kelelawar, Presenter Asal China Ini Minta Maaf

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


2. Menambah stamina

Close up shot of a bat yawning. You can clearly see the animals tongue. This is a fruit bat and the shot was taken in Melbourne, Australia.Close up shot of a bat yawning. You can clearly see the animals tongue. This is a fruit bat and the shot was taken in Melbourne, Australia. Foto: Getty Images/iStockphoto/CraigRJD


Daging kelelawar juga dipercaya mampu meningkatkan stamina tubuh. Bagi para pria, daging kelelawar kerap dikaitkan dengan keperkasaan. Sebagian pria mempercayai hal ini dan kerap menyantap daging kelelawar sebelum melakukan aktivitas seksual.

Soal menambah stamina dan vitalitas pria ini belum terbukti secara klinis karena belum adanya penelitian terkait hal ini. Namun akibat mitos yang berkembang, kini banyak orang memilih makan daging kelelawar untuk menambah energi.


3. Menambah kecerdasan dan mencegah penuaan dini

woman skin trouble. pimple, freckle, spot, wrinkle, saggy.woman skin trouble. pimple, freckle, spot, wrinkle, saggy. Foto: iStock


Mirip seperti daging ikan salmon, daging kelelawar juga mengandung Omega-3 yang dipercaya mampu menambah kecerdasan. Kendati demikian, daging kelelawar harus disantap sesuai porsi yang disarankan dan tidak direkomendasikan dimakan secara rutin.

Daging kelelawar juga membantu mengurangi masalah terkait penuaan dini. Keriput dan garis halus pada wajah dianggap bisa berkurang dengan cara mengonsumsi daging kelelawar.

4. Dagingnya membawa virus

Close up shot of a bat yawning. You can clearly see the animals tongue. This is a fruit bat and the shot was taken in Melbourne, Australia.Close up shot of a bat yawning. You can clearly see the animals tongue. This is a fruit bat and the shot was taken in Melbourne, Australia. Foto: Getty Images/iStockphoto/CraigRJD


Dibalik manfaatnya, ternyata kelalawar memiliki resiko besar bagi orang yang menyantap dagingnya. Kelelawar dianggap sebagai rumah bagi lebih dari 60 jenis virus yang dapat menginfeksi tubuh manusia.

Dari penelitian yang dilakukan Dokter Jon Epstein, seorang dokter hewan dari EcoHealth Alliance mengatakan kalau kelelawar mengandung virus influenza kuno. Tak hanya itu, puluhan virus yang dibawa oleh kelelawar juga disebut-sebut sebagai biang dari merebaknya virus corona.

Berdasarkan data yang diambil pada periode tahun 1940-2004. Para ahli mengatakan, sekitar 75 persen dari jenis penyakit menular yang baru berasal dari hewan. Kelelawar bahkan disebut-sebut sebagai penyebab dan penyebar virus ebola, nipah serta hendra.

Baca juga : 5 Fakta Sup Kelelawar yang Diduga Penyebar Virus Corona

5. Tubuh kelelawar kebal virus

Close up shot of a bat yawning. You can clearly see the animals tongue. This is a fruit bat and the shot was taken in Melbourne, Australia.Close up shot of a bat yawning. You can clearly see the animals tongue. This is a fruit bat and the shot was taken in Melbourne, Australia. Foto: Getty Images/iStockphoto/CraigRJD


Kelelawar termasuk mamalia yang memiliki tubuh kuat. Bayangkan saja, meskipun tubuhnya mengandung lebih dari 60 virus mematikan, spesies ini masih tetap bisa hidup dengan baik.

Dalam jurnal yang diterbitkan pada tahun 2018 di Cell Host and Microbe, para ilmuwan di China dan Singapura mengecek DNA dari kelelawar. Bagian kotoran kelelawar termasuk yang paling banyak menyebarkan virus, apalagi kelelawar hidup dengan cara beterbangan ke berbagai tempat. Hal ini memudahkan virus berkembang dengan pesat.

Kelelawar hidup di gua dan tempat gelap yang lembab. Resiko menularkan virus terjadi di tempat tinggal kelelawar ini. Uniknya, tubuh kelelawar mampu bertahan dari serangan virus sehingga kelelawar bisa hidup bahkan dengan umur panjang.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)

Hide Ads