Jakarta melarang penggunaan kantong plastik hari ini. Menengok di luar negeri, sudah ada kantong plastik yang bisa dimakan untuk menekan jumlah sampah plastik. Seperti apa?
Larangan penggunaan kantong plastik di Jakarta mulai diberlakukan hari ini di berbagai pusat perbelanjaan. Mulai dari minimarket, swalayan, hingga pasar tradisional.
Ini dikarenakan masalah pemakaian plastik yang sudah sangat banyak di Jakarta hingga merusak ekosistem alam yang ada. Untuk itu para pembeli diminta membawa kantong mereka sendiri saat berbelanja.
![]() |
Jika ingin tetap menggunakan kantong plastik ada baiknya produsen juga memikirkan bahan yang digunakan untuk kantong plastik tersebut. Ada banyak jenis kantong plastik yang lebih ramah lingkungan dan terbuat dari bahan alami serta mudah terurai.
Baca Juga: Kantong Plastik Dilarang, Begini Cara Belanja Tanpa Plastik
Salah satunya kantong plastik berbahan tepung singkong yang dipadukan minyak nabati. Dilansir dari Telobag (21/9), jika biasanya kantong plastik biasa memakan waktu ratusan tahun untuk terurai, tapi yang menggunakan singkong ini hanya membutuhkan waktu beberapa tahun saja.
Ada juga kemasan ramah lingkungan lainnya yang bahkan bisa dimakan. Dilansir dari akun Twitter @mashable (30/6), kemasan yang bisa dimakan ini dibuat oleh Roza Janusz, desainer dari Polandia.
![]() |
Kemasan tersebut terbuat dari kombucha yang difermentasi dengan bakteri. Hasil fermentasi tersebut membentuk beberapa lapisan membran pembungkus.
Agar bisa dipakai untuk mengemas makanan, lapisan tersebut harus ditunggu selama 2 minggu terlebih dahulu. Setelah itu bisa jadi pembungkus atau kantong makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat dipakai untuk membungkus makanan, kemasan yang terbuat dari kombucha itu bisa membuat isinya tetap segar setidaknya selama 6 bulan. Kemasan bahkan bisa langsung dicampurkan dalam masakan tanpa perlu ragu akan bahaya kesehatan.
Baca Juga: Inovatif! 'Plastik' Ramah Lingkungan Ini Dibuat dari Limbah Pertanian
(yms/adr)