Lihat Peyek Undur-undur, Netizen : Kirain Kecoa Goreng

Lihat Peyek Undur-undur, Netizen : Kirain Kecoa Goreng

Devi Setya - detikFood
Minggu, 28 Jun 2020 19:00 WIB
peyek undur-undur
Foto: twitter/istimewa
Jakarta - Di beberapa daerah di Jawa, undur-undur biasa diolah jadi peyek. Tapi bagi yang tak biasa, peyek undur-undur akan tampak aneh dan mengerikan.

Seorang netizen membagikan foto peyek undur-undur lewat twitter, tampilannya yang unik membuat peyek undur-undur ini menarik perhatian netizen. Orang yang belum pernah melihat dan makan undur-undur pasti akan menganggap makanan ini mengerikan.

Akun twitter @foodfess2 membagikan foto peyek undur-undur. "Fess sampe rumah di goreng lagi jadi lebih enak. Kalo di Kebumen namanya peyek undur2 (yutuk)," tulis akun twitter ini pada keterangan fotonya.

peyek undur-undurpeyek undur-undur Foto: twitter/istimewa


Di sini terlihat penampakan peyek yang bertabur undur-undur. Hewan laut berwarna putih ini memiliki bentuk seperti kumbang, ukurannya agak besar. Sekilas berbentuk mirip kecoa namun berwarna putih.

Tak heran kalau netizen terkejut melihat makanan satu ini. Mereka mengira kalau yang dimasak ini adalah kecoa albino.

"Maaf saya kira kecoa albino," kata netizen.

Bukan hanya satu orang, terlihat ada banyak yang mengira peyek ini terbuat dari kecoa. Namun banyak juga yang menyamakan bentuk undur-undur dengan bentuk benda lain yang mirip.

"Aku kira biji duren dibikin peyek," ujar netizen lainnya.

"Plis nder aku udah nggak balik gara gara korona. Peyek yutuk enak bgt tapi kalo kebanyakan bikin mumet nang aku wkwk, dimakan pake pecel lontong tempe mendoan, teh anget, viewnya liat pantai pagi pagi, pulang ngpantai beli soto petanahan," beber netizen yang kangen enaknya peyek undur-undur.

peyek undur-undurpeyek undur-undur Foto: twitter/istimewa


Undur-undur sendiri banyak hidup di pantai dan menetap di karang serta pasir pantai. Undur-undur laut terbilang populer dan banyak diburu orang. Selain rasanya enak, undur-undur juga dipercaya memiliki segudang khasiat kesehatan.

Undur-undur biasanya diakui dapat mengobati diabetes. Ada juga yang percaya kalau undur-undur dapat mengurangi resiko hipertensi, asma, asam urat dan berbagai penyakit lainnya. Di toko obat tradisional, undur-undur kerap dijual dalam keadaan hidup. Undur-undur di China bahkan dihargai sangat mahal dengan harga mencapai Rp 14 juta per kilogramnya.


(dvs/odi)

Hide Ads