Nasi goreng buatan chef Bahtiar Sigar atau akrab disapa Tiarbah cukup berbeda dengan yang lain. Ia tidak menggunakan kecap manis di dalam racikan nasi gorengnya.
Jadi nasi goreng tersebut terlihat pucat, mungkin bisa dibilang seperti nasi goreng gaya China. Ia juga menggunakan campuran dendeng lemak yang tak umum digunakan pada nasi goreng.
Karenanya banyak netizen, khususnya warga Twitter, penasaran dengan rasanya. Kabarnya nasi goreng dendeng lemak ini nikmat, maka dari itu selalu habis diburu oleh netizen di seluruh mitranya.
![]() |
Baca Juga: Chef Tiarbah Cerita Nasi Goreng Dendeng Lemak Buatannya yang Viral di Twitter
Tadinya chef Tiarbah hanya menawarkan nasi goreng dendeng lemak ke sekitar Belitung khususnya orang terdekat saja. Namun karena netizen di Twitter penasaran, pada akhirnya ia menyebarluaskannnya dengan membuka kemitraan.
Mitra nasi goreng dendeng lemak milik chef Tiarbah ini sudah tersebar di 25 kota di Indonesia. Seperti beberapa daerah di Jakarta, Bandung, hingga Surabaya. Jumlah tersebut ia dapatkan hanya dalam kurun waktu sebulan saja.
Lalu bagaimana sistem kemitraan untuk menjual nasi goreng dendeng lemak Tiarbah ini? Saat dihubungi detikFood (26/6), chef Tiarbah menjelaskan kalau dirinya tidak bagi hasil dengan mitranya. Jadi, mereka hanya cukup bayar di awal.
![]() |
"Kita bukan franchise tapi lebih ke-kemitraan gitu sih. Jadi mitranya cukup membayar di awal. Dan perhitungannya cukup murah bahkan itu di bawah harga franchise minuman." ungkap chef Tiarbah.
"Itu biayanya hanya untuk bagaimana marketing bekerja, bagaimana bisnis ini bisa bertahan dalam setahun atau 2 tahun ke depan. Untuk itu aja sih," lanjut chef Tiarbah.
Untuk harga lebih lanjutnya, chef Tiarbah tidak menyebutkan harga pastinya. Karena saat ini kemitraan nasi goreng dendeng lemak Tiarbah ini sedang ditutup.
Soal syarat untuk menjadi mitra nasi goreng dendeng lemak-nya, chef Tiarbah hanya menekankan kalau orang yang menjadi mitranya tersebut harus bisa masak. Lalu terbiasa juga dengan kompor tekanan tinggi.
"Setidaknya bisa masak dan terbiasa dengan kompor tekanan tinggi, karena kunci kelezatannya ada di sana," ungkap chef Tiarbah.
Perihal sistem dan lainnya juga bisa dicek langsung lewat akun Instagram @nasgortiarbah. Karena saat dibuka lagi kemitraannya akan dijelaskan secara rinci. Namun untuk sementara waktu sedang ditutup karena kuota permintaan kemitraannya sudah melonjak hingga lebih lebih dari 500 orang.
Baca Juga: Renny Sutiyoso Sukses Jual Rawon Buntut Rp 500 Ribu, Intip Tips Bisnisnya
(yms/adr)