Mau Jualan Daging Online? Perhatikan Dulu Keamanan Pangannya

Bisnis Kuliner Online

Mau Jualan Daging Online? Perhatikan Dulu Keamanan Pangannya

Sonia Basoni - detikFood
Sabtu, 27 Jun 2020 11:00 WIB
Keamanan Pangan Daging Online
Foto: Getty Images/whitewish
Jakarta -

Sejak pandemi Corona, produk daging sapi dan ayam yang dijual online jadi semakin hits. Jika tertarik dengan bisnis makanan yang satu ini perlu diperhatikan keamanan pangannya.

Selain makanan siap saji hingga kue-kue, kini banyak yang menjual daging sapi dan ayam lewat toko online. Maraknya tren daging panggang atau BBQ-an di rumah membuat bisnis kuliner online ini meningkat pesat.

Nah bagi kamu yang tertarik ingin memulai bisnis kuliner online dengan menjual daging sapi atau ayam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas daging hingga terhindar dari keracunan makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wida Winarno selaku perwakilan dari Mbrio Training sekaligus Direktur PT Embrio Biotekindo, yang ahli dalam bidang food safety training, menjelaskan lima hal yang perlu diterapkan saat menjalani bisnis daging online.

Baca Juga: Rahasia Bisnis Kuliner Online yang Laris di Tengah Corona

ADVERTISEMENT

1. Keamanan Pangan Untuk Bisnis Makanan

Keamanan Pangan Daging OnlineKeamanan Pangan Daging Online Foto: Getty Images/whitewish

Lewat sesi sharing di Instagram Live tentang Food Safety (21/06) bersama Mbrio Training, Wida Winarno menjelaskan secara singkat konsep keamanan pangan yang penting untuk diterapkan di rumah terutama bagi orang-orang yang bisnis makanan.

"Food safety atau keamanan pangan merupakan hal di mana kita melihat sebuah makanan bukan dari rasa atau penampilannya, melainkan dari sisi kemanananya tersebut. Mulai dari kemasannya, kandungan kimia di dalamnya, lalu juga bahaya mikrobiologinya atau bakteri yang terpapar," jelas Wida.

"Keamanan pangan ini sangat diwajibkan untuk diterapkan di industri makanan berskala besar tapi juga penting untuk para penggiat UMKM di rumah. Semakin kita tahu lebih cepat tentang keamanan pangan semakin kita bisa menjaga keamanan makanan di rumah masing-masing," lanjut wanita yang juga aktif memperkenalkan olahan tempe ini lewat organisasi Indonesia Tempe Movement.

2. Mengenal Patogen Dalam Daging Mentah

Raw meat. Beef and pork steaks with spices on the cutting Board. On a black rustic background.Foto: iStock

Patogen merupakan mikroorganisme parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Lewat Instagram Mbrio Training yang bergerak di bidang Food Safety, mereka menjelaskan kandungan patogen dari daging mentah sapi atau ayam.

"Frozen food sedang naik! Sebagai pebisnis tentu kita harus kenal produk kita. Dari menu ayam fresh berbumbu sampai daging sapi shortplate harus kenal potensinya," ungkapnya.

Beda produk, beda potensi bahaya. Daging ayam mentah mengandung Salmonella, L. monoctyogenes, S. aureus dan Campylobacter. Sementara untuk daging sapi mentah kandungan patogennya ada E.coli, S. aureus, L. monoctyogenes, Salmonella spp, Campylobacter dan C, pefringens.

Untuk memastikan patogen dalam daging hilang, perlu pengemasan hingga cara memasaknya yang tepat.

3. Proses Pembekuan

Keamanan Pangan Daging OnlineKeamanan Pangan Daging Online Foto: Getty Images/whitewish

Agar kualitas daging tetap terjaga tentunya metode pembekuan atau frozen food dilirik sebagai alternatif yang paling baik dalam menjalankan bisnis jualan daging sapi dan ayam online.

Tapi ternyata proses pembekuan ini tidak mematikan bakteri dalam daging mentah lho. Menurutnya rendah hanya membuat bakteri tidur. Nantinya bakteri ini akan 'hidup' kembali atau aktif saat proses thawing.

Thawing merupakan proses di mana daging atau makanan beku mencair yang menyebabkan kandungan air yang bisa merusak kualitas makanan tersebut. Jadi penting untuk mengatur suhu daging serta wajib menjaga kebersihan saat pengemasan agar risiko terpapar bakterinya berkurang.

4. Keamanan Daging yang Sudah Dipotong

Keamanan Pangan Daging OnlineKeamanan Pangan Daging Online Foto: Getty Images/whitewish

Dilihat dari sisi keamanan pangan, Wida membagikan tentang potensi daging potong yang memiliki risiko lebih tinggi terkontaminasi bakteri dibandingkan daging yang masih utuh.

"Banyak produk daging ayam atau sapi yang dipotong termasuk daging frozen yang beredar. Menurut saya daging yang sudah dipotong berarti daging itu sudah bersentuhan dengan sesuatu benda yang bisa mengandung bakteri," tuturnya.

"Misalnya pisau dan talenan yang dipakai untuk memotong daging itu sudah tidak bersih sehingga bakteri yang ada di sana menempel ke lapisan daging, yang berpotensi membuat daging lebih cepat busuk," lanjut Wida.

Jadi sangat penting untuk membersihkan papan talenan dan alat pemotong daging secara berkala, agar kualitas daging yang dijual tidak cepat busuk sekaligus mengurangi risiko daging terpapar bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan pada pembeli.

5. Edukasi Pembeli

Keamanan Pangan Daging OnlineKeamanan Pangan Daging Online Foto: Getty Images/whitewish

Bagi yang berniat jualan daging frozen online, penting untuk mengedukasi atau memberikan informasi lengkap kepada pembeli tentang cara penyimpanan sampai pengolahan daging. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi kasus keracunan makanan

Pembeli perlu tahu tentang cara thawing yang benar agar kualitas daging frozen tetap enak saat dimasak di rumah. Pertama thawing atau pencairan daging dari beku bisa dilakukan di dalam chiller dengan memindahkan daging dari freezer ke bagian bawah. Proses ini memakan waktu 5-8 jam sebelum daging siap dimasak.

Bisa juga rendang daging frozen tetap dengan kemasannya menggunakan air dingin selama 30 menit. Terakhir daging dapat dicairkan dengan microwave menggunakan fitur defrost. Fitur ini khusus dirancang untuk mencairkan daging dan makanan beku.

Setelah semua proses thawing selesai pastikan daging langsung dimasak hingga benar-benar matang. Karena jika tidak daging bisa menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu Wida juga membagikan tips keamanan pangan di rumah seperti membersihkan kulkas sampai cara belanja makanan yang benar.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Menjaga Keamanan Pangan di Rumah

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)

Hide Ads