Di tengah pandemi COVID-19 ini bisnis frozen food menjadi alternatif pilihan untuk bertahan hidup. Ironisnya masih banyak mitos tentang frozen food.
Frozen food merupakan pilihan makanan yang praktis. Namun, untuk menyimpan dan mengolahnya harus dilakukan dengan cara yang benar agar terhindar dari kontaminasi bakteri.
Selama ini masih banyak yang beranggapan bahwa frozen food adalah makanan yang tidak sehat. Karena nutrisinya hilang setelah diolah atau disimpan dalam suhu rendah. Selain itu, masih ada lagi mitos-mitos tentang frozen food yang masih dipercaya masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini perlu diketahui khususnya untuk pelaku bisnis frozen food yang kini tengah marak di media sosial. Dilansir dari The Healthy (14/04) berikut 7 mitos tentang frozen food yang masih populer hingga kini.
1. Buah dan Sayuran Beku tidak Sesehat yang Segar
![]() |
Anggapan bahwa buah dan sayuran beku tidak sesehat buah dan sayuran segar adalah mitos belaka. Justru faktanya adalah sebaliknya. Itu karena buah yang dipetik pada waktu matang kemudian dibekukan tidak ada peluang kemungkinan terjadinya kontaminasi.
Berbeda dengan buah dan sayur yang baru dipetik dan dibiarkan di area terbuka dalam waktu yang lama. Menurut ahli gizi Jenna Braddock, membekukan buah dan sayuran dapat mengunci nutrisi di dalamnya.
Baca Juga : 20 Camilan Frozen Gurih & Manis
2. Waktu Kadaluarsa Makanan Beku
Saat membekukan makanan, memang ada anjuran tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan makanan bisa bertahan di dalam freezer. Namun, waktu itu hanya mempengaruhi kualitas bukan keamanan.
Ahli gizi Caroline Passerrello mengatakan bahwa makanan beku masih cukup aman tanpa batas waktu. Pernyataan ini menjelaskan bahwa makanan yang sudah dibekukan atau frozen food kemungkinan bisa bertahan lebih lama dan tidak mudah kadaluarsa.