2. Melewati Proses Over Fermentation
![]() |
Tempe biasa dibuat dengan melewati proses fermentasi. Khusus untuk tempe semangit, proses fermentasi itu dilakukan lebih lama lagi atau over fermentasi. Cara membuatnya cukup membungkus tempe dengan daun pisang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, simpan di suhu ruangan selama sehari. Nantinya, tempe akan ditumbuhi kapang atau jamur yang putih merata di seluruh permukaan tempe. Tempe ini siap disantap atau diolah sebagai tempe pada umumnya.
Namun, jika proses fermentasi dilanjutkan selama sehari dengan suhu ruangan makan terjadilah tempe semangit memiliki aroma yang tajam. Oleh karenanya tempe ini disebut juga tempe bosok atau tempe busuk.
Baca Juga : Makan Tempe Mentah Lebih Menyehatkan, Apa Benar?
3. Ciri-ciri Tempe Semangit
![]() |
Selain beraroma menyengat, tempe semangit juga dapat dikenal dari wujud tempe itu sendiri. Tempe yang biasa kita temui memiliki warna putih dengan biji kedelai yang padat dan menyatu.
Semantara tempe semangit, memiliki warna yang cenderung lebih cokelat gelap. Itu karena kapang atau jamur yang tumbuh pada permukaan tempe berubah warna menjadi kecokelatan.
Selain itu, tempe semangit juga ditandai dengan butiran kedelainya yang terlihat jelas atau mulai terpisah dari jaringan kapang atau jamurnya. Teksturnya menjadi agak basah dan beraroma tajam.
Simak Video "Kelezatan Nasi Pedas Tempe 'Basi' Khas Desa Jontro"
[Gambas:Video 20detik]