Pandemi corona memberi dampak banyak bagi masyarakat, termasuk para pengusaha warteg. Salah satu warteg yang terdampak yakni Warmo.
Pemilik warteg Kuna'ah atau akrab disapa Ibu Warmo berbagi kisah sedih soal penurunan omzet yang anjlok sampai 90 persen. Ditemui detikFood, Rabu (10/6) Ibu Warmo sampai harus menangis karena menghadapi dampak dari pandemi COVID-19 ini.
"Wah nggak tutup sih tapi turunnya 90%, ibu mah nangis, bingung mesti gimana," ujar Bu Warmo.
Warteg legendaris sekelas Warmo saja sampai harus kehilangan hampir seluruh penghasilannya. Apalagi warteg skala kecil yang dikelola oleh banyak warga Tegal di Jakarta.
![]() |
Baca juga : Penarik Becak yang Sukses Mendirikan Warteg Warmo di Jakarta
Lebih lanjut, Bu Warmo menjelaskan kalau bisnisnya ini jadi berantakan. Dengan berat hati, wanita berhijab ini sampai harus memecat 10 orang karyawan untuk meminimalisir pengeluaran.
"Ya sepi, ibu sampai pecat 10 karyawan. Karena omzetnya turun. Orang disuruh pulang kampung, karena nggak ada yang beli, nggak ada uang buat gaji mereka," beber Bu Warmo.
Warteg di bilangan Tebet ini sudah ada sejak 1969, pelanggannya datang dari berbagai kalangan. Orang ternama seperti pejabat hingga artis terkenal pernah makan di Warmo. Selain legendaris, warteg ini dikenal juga karena buka selama 24 jam.
Karena non stop menyajikan makanan, biasanya dalam sehari para pegawai di warteg ini memasak lebih dari 10 kali. Namun sejak pandemi corona, para pegawai di warteg ini hanya masak satu kali dalam sehari. Itupun tak jarang banyak makanan yang masih sisa.
"Biasa masaknya 10 kali ya, sekarang cuma sekali. Jadi rugi waktu, tenaga, semuanya. Di sini tetep buka kalau nggak buka kita nggak makan, kan kerjanya begini, mau bagaimana lagi," lanjut Bu Warmo.
Baca juga : Tak Ada Bangku Panjang, Begini Cara Baru Makan di Warteg
Sejak adanya PSBB di Jakarta, Warteg Warmo tetap buka dan melayani pembeli namun tidak diperkenankan makan di tempat. Baru-baru ini, warteg Warmo kembali melayani makan di tempat namun dengan tetap menjaga jarak.
"Pokoknya seluruh warteg di sini susah sejak ada corona, mudah-mudahan coronanya cepet ilang biar ekonominya cepet naik juga. Sekarang kalau bisa bertahan hidup aja udah Alhamdulillah, bertahan bisa muter aja Alhamdulillah," pungkas Bu Warmo.
Simak Video "Warteg Legendaris Gang Mangga: Satu Sendok Petai Harganya Rp 15 Ribu!"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)