Nasi ambeng yang merupakan hidangan khas Jawa jadi menu di sebuah restoran Singapura. Namun menu tersebut malah jadi kontroversi, kenapa ya?
Nasi ambeng merupakan hidangan khas Jawa berupa nasi putih yang disajikan di atas tampah dan diberikan beragam lauk pauk. Biasanya terdiri dari perkedel, ikan asin goreng, sambal goreng, telur rebus, urap, hingga opor ayam. Nasi ambeng kerap muncul dalam acara selamatan sebagai ucapan syukur.
Hidangan khas Jawa satu ini juga populer di Selangor, Malaysia. Bahkan di sana menyantap nasi ambeng jadi tradisi. Nasinya diberi serundeng kelapa dengan tambahan ayam masak kecap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini restoran di Singapura jadi kontroversi setelah masukkan hidangan nasi ambeng ke daftar menunya. Dilansir dari Mothership (4/6), restoran yang jadi kontroversi tersebut adalah Violet Oon.
![]() |
Violet Oon merupakan restoran ternama yang menawarkan masakan Peranakan. Namanya diambil dari nama pemiliknya yaitu seorang koki yang sangat terkenal di Singapura.
Baca Juga: Kue Natal Ini Dikecam Netizen karena Adonannya Pakai Bayi Aborsi
Restoran Violet Oon belum lama ini meluncurkan menu terbaru mereka yang dapat disantap bersaa dengan keluarga. Yaitu 'Nyonya Nasi Ambeng Family Tray' yang setelahnya malah jadi kontroversi di kalangan netizen.
Nasi ambeng yang ditawarkan tersebut dijual dengan harga S$ 130 (Rp 1.305.834) per satu nampan yang dapat dinikmati untuk 4 orang, harga tersebut sudah termasuk ongkos kirim. Hidangan yang ditawarkan sebagai 'Nyonya Nasi Ambeng' itu terdiri dari nasi lemak kembang telang berwarnan keunguan, ayam lemak, sambal terong, kentang sambal hijau, dan ikan teri.
Namun banyak netizen beranggapan kalau Violet Oon Restaurant tidak mau memperkenalkan hidangan tersebut sebagai makanan khas Indonesia, khususnya dari tanah Jawa. Oleh karena itu, restoran tersebut menambahkan nama 'Nyonya' di sana.
![]() |
Tak hanya orang Indonesia saja yang memprotes dengan tindakan Violet Oon Restaurant tersebut, orang Singapura juga mempertanyakannya. Mereka memprotes karena tidak ada hubungan yang jelas antara Nasi Ambeng khas Jawa dengan masakan Peranakan yang diusung restoran ini.
"Tolonglah mengerti kalau kita di Singapura. Tidak bagus mempromosikan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan budaya Peranakan. Mungkin ganti nama dengan 'Rice platter' atau yang lain.. Kalian (restoran) hanya memunculkan serangan terutama dari komunitas Jawa," kata netizen Farhan Wahab.
Ada juga Harfa Abdul Karim yang meminta restoran Violet Oon lebih meneliti lagi soal asal usul makanan. "Sangat tidak pantas mengubah nama (nasi ambeng) menjadi platter sesuai kenginan kalian. Menu itu bukanlah yang sebenarnya dan harga dari kalian benar-benar konyol!"
Karena dikecam oleh banyak netizen, pihak dari restoran Peranakan pun akhirnya angkat bicara serta mengumumkan permohonan maaf. Mereka mengatakan kalau pihaknya merasa gagal secara budaya dalam menyesuaikan hidangan tersebut.
![]() |
"Kami baru-baru ini meluncurkan nampan keluarga yang berisi macam-macam hidangan dan menyebutnya 'Nyonya Nasi Ambeng Trays.' Kami tidak sensitif dalam memakai nama hidangan simbolis untuk interpretasi Nyonya yang gagal untuk menjelaskan dan mengakui makna serta asal-usul Nasi Ambeng yang berasal dari Jawa, Indonesia. Sebagai merek yang berdedikasi untuk mengeksplorasi budaya makanan yang beragam di Asia Tenggara, kami telah gagal menyesuaikan hidangan ini secara budaya," tulis pihak restoran.
Pihak dari Violet Oon Restaurant juga sudah mengganti nama menu mereka. Yang tadinya bernama 'Nyonya Nasi Ambeng Family Tray' menjadi 'Family Trays'. Mereka turut menambahkan kalau Nasi Ambeng adalah makanan khas Jawa, Indonesia.
Baca Juga: Sirip Hiu Sampai Hati Angsa, Makanan Paling Kontroversial di Dunia
(adr/adr)