Lumpia Semarang jadi salah satu makanan yang banyak diburu untuk oleh-oleh. Sudah ada sejak abad ke-19, lumpia Semarang masih eksis hingga saat ini.
Lumpia merupakan salah satu camilan tradisional yang berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Camilan tradisional ini kerap diburu oleh banyak orang karena rasanya yang lezat. Tak hanya orang lokal namun juga dari berbagai daerah lainnya.
Makanan ini terdiri dari kulit tipis yang berisikan rebung yang diolah dengan udang maupun ayam. Lumpia memiliki 2 jenis yaitu digoreng dan basah. Untuk menikmatinya bisa dicocol saus kental yang rasanya manis, acar timun, dan lokio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Semarang sendiri ada beberapa tempat beli lumpia yang populer. Salah satu yang legendaris adalah Lumpia Gang Lombok. Tempat tersebut merupakan kawasan Pecinan dan jadi pelopor Lumpia Semarang.
Berikut 5 fakta menarik lumpia Semarang yang kerap diburu untuk oleh-oleh.
Baca Juga: Roti Ganjel Rel, Oleh-oleh Khas Semarang yang Masuk Daftar 50 Roti Terbaik Dunia
1. Sejarah Lumpia Semarang
Foto: iStock
|
Lumpia Semarang sudah pasti berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Berupa gulungan kulit tipis dengan isian rebung yang diolah bersama udang maupun ayam. Lumpia Semarang mulai hadir dan populer sejak abad ke-19.
Lumpia dibuat dari perpaduan dua budaya yaitu Tionghoa dan Jawa. Penemu lumpia khas Semarang pertama kali adalah Tjoa Thay Joe yang merupakan orang asli Fujian, China yang tinggal di Semarang. Dulunya Tjoa Thay Joe membuka usaha makanan olahan berisi daging babi dan rebung.
Nasib mempertemukan Tjoa dengan Wasih yang merupakan jodohnya. Dulu Wasih juga membuka usaha serupa namun rasa dan isiannya berbeda. Akhirnya kedua orang tersebut memadukan kedua jenis yang kini dikenal dengan Lumpia Semarang.
2. Asal Nama Lumpia Semarang
Foto: iStock
|
Lumpia Semarang ini dulunya dikenal dengan nama Lunpia. Pada zaman dulu lumpia dijajakan secara keliling oleh Tjoa dan Wasih. Karena semakin sukses, pasangan tersebut tidak lagi keliling melainkan berjualan di Olympia Park yang merupakan pasar malam Belanda.
Sejak itulah banyak orang yang menyebutnya Lumpia berasal dari kata 'Olympia'. Cukup unik untuk menentukan nama dari makanan tradisional tersebut karena berasal dari tempat berdagang. Walaupun sederhana, namun nama tersebutlah yang selalu digunakan hingga saat ini.
Lumpia pun mulai populer dan banyak diburu pada thaun 1963-1966. Pada masa tersebut ada sebuah pesta olahraga yang dinamakan GANEFO. Pesta olahraga tersebut muncul sejak masa pemerintahan Presiden RI pertama yaitu Soekarno.
3. Bahan Isian Lumpia Semarang
Foto: iStock
|
Lumpia yang merupakan camilan tradisional ini terbuat dari kulit tipis yang digulung bersama rebung. Rebung tersebut diolah menggunakan udang atau daging ayam. Setelah itu lumpia digoreng hingga kecokelatan dan renyah atau bisa juga disantap langsung.
Selain rebung biasanya lumpia juga ada yang berisikan sayuran lain seperti taoge, kol, wortel, dan kentang. Ada juga yang mencampurkannya dengan ebi kering agar aroma wanginya terasa. Ebi juga berfungsi jadi penguat rasa.
Lumpia Semarang juga punya ciri khas lain dari saus cocolan yang digunakan. Saus tersebut dibuat dari gula merah yang diolah dengan campuran bawang putih, garam, air, dan tepung sagu agar tekturnya mengental.
Baca Juga: Kriukk! Jadi Menu Pelengkap Populer, Ini Sejarah Kerupuk
4. Dua Variasi Lumpia
Foto: iStock
|
Lumpia Semarang ditawarkan dalam dua jenis. Ada yang digoreng hingga renyah namun ada juga varian basah yang bisa langsung disantap begitu saja tanpa proses masak terlebih dahulu. Kedua varian tersebut memiliki keunikan dan kelezatannya tersendiri.
Untuk Anda yang menyukai tekstur renyah dari gorengan, lumpia Semarang goreng bisa jadi pilihan. Di luar teksturnya renyah namun saat menggigitnya isian lumpia akan jadi paduan yang pas. Namun kalau Anda tak bisa mengonsumsi gorengan atau menghindarinya, lumpia basah bisa jadi andalan.
Lumpia basah isinya sama saja dengan lumpia goreng. Namun bedanya lumpia basah bisa disantap tanpa proses memasak seperti kukus atau rebus. Bisa langsung dimakan menggunakan saus manis sagu, lokio, acar timun, hingga cabai rawit hijau yang memberikan sensasi pedas.
5. Lumpia Gang Lombok
Foto: iStock
|
Kota Semarang sebagai tempat dimana ditemukannya lumpia pasti punya banyak tempat untuk menyantap camilan tradisional satu ini. Namun tempat satu ini tak boleh sampai kalian lewatkan. Namanya Lumpia Gang Lombok yang sudah eksis sejak 100 tahun lalu.
Lumpia Gang Lombok punya tempat yang cukup besar. Lumpia di sini pun tak pernah sepi pembeli. Rasa yang ditawarkan sudah pasti lezat karena memakai bahan berkualitas.
Rebung yang digunakan pada Lumpia Semarang di tempat ini tidak memiliki aroma yang langu. Rebung tersebut diolah dengan cara yang tepat dan sebelum pengolahan rebung dicuci berulang-ulang. Teknik ini dilakukan untuk menghilankan aroma tak sedap pada rebung.