Kriukk! Jadi Menu Pelengkap Populer, Ini Sejarah Kerupuk

Kriukk! Jadi Menu Pelengkap Populer, Ini Sejarah Kerupuk

Riska Fitria - detikFood
Kamis, 02 Apr 2020 15:30 WIB
Kerupuk
Foto: Istimewa
Jakarta -

Renyah dan gurih, kerupuk telah menjadi menu makan pelengkap yang populer. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah kerupuk di Indonesia?

Bagi orang Indonesia makan kurang lengkap rasanya tanpa adanya kerupuk. Sensasi kriuk saat makan kerupuk, sepertinya dapat meningkatkan nafsu makan sehingga menjadi lebih berselera.

Bahkan di Indonesia ada berbagai jenis kerupuk yang menjadi favorit banyak orang. Seperti kerupuk kulit, kerupuk putih, kerupuk pasir, kerupuk udang, kerupuk melarat dan masih banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kriukk! Jadi Menu Pelengkap Populer, Ini Sejarah KerupukFoto: Istimewa

Masing-masing kerupuk itu memiliki cita rasa bahkan bentuk dan warna yang berbeda-beda. Nah, meski populer di Indonesia, tetapi masih banyak yang belum tahu tentang bagaimana sejarah kerupuk.

Melansir dari Good News From Indonesia (20/02) seorang sejarawan kuliner Fadly Rahman menceritakan bahwa kerupuk ada pertama kali di pulau Jawa pada sekitar abad ke-9 atau ke-10.

ADVERTISEMENT

Pendapat itu diperkuat dengan adanya bukti berupa prasasti Batu Pura. Pada prasasti tersebut tertulis kerupuk rambak, jenis kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau.

Kriukk! Jadi Menu Pelengkap Populer, Ini Sejarah KerupukFoto: Istimewa

Baca Juga : Kerupuk Melarat hingga Kerupuk Gendar, Camilan Kampung yang Gurih Enak

Hingga kini kerupuk rambak masih sering ditemui dan lebih sering dikenal dengan sebutan kerupuk kulit. Proses pembuatan kerupuk rambak terbilang mudah. Dengan memisahkan kulit dari selaput dan membersihkannya dari bulu-bulu halus dengan cara dibakar di atas api.

Setelah kulit tersebut bersih, selanjutnya direbus hingga matang. Baru kemudian diiris sesuai ukuran dan dijemur hingga kering. Nah, kepopuleran kerupuk tidak hanya ada di pulau Jawa saja, tetapi juga menyebar ke berbagai nusantara bahkan hingga Semenanjung Melayu.

Tepat pada abad ke-19 ada sebuah naskah Melayu karya Abdul Kadir Munsy yang menyebut kata keropok atau kerupuk. Pada saat itu kerupuk tidak hanya disukai oleh orang melayu saja, tetapi juga pada masa penjajahan Belanda. Karenanya kerupuk wajib tersedia dalam setiap hidangan.

Sejarah kerupuk kemudian mencatat bahwa dalam perkembangan kerupuk muncul pertama kali pengusaha kerupuk bernama Sahidin dan Sukarma di Tasikmalaya pada tahun 1930. Pengusaha kerupuk itu bertempat di Jalan Kopo depan Rumah Sakit Emanuel Bandung.

Kriukk! Jadi Menu Pelengkap Populer, Ini Sejarah KerupukFoto: Istimewa

Dilansir dari Travelingyuk (08/11) saat itu pabrik kerupuk tersebut memiliki banyak pegawai dan banyak dari mereka yang berhasil mendirikan usaha kerupuk sendiri. Semenjak saat itulah pabrik kerupuk mulai banyak dan tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia.

Masyarakat di Indonesia saat itu memanfaatkan hasil laut seperti udang dan ikan untuk dijadikan bahan utama pembuatan kerupuk. Selain itu ada juga jenis kerupuk yang terbuat dari biji melinjo, jengkol, nasi dan masih banyak lagi.

Kini varian kerupuk sangat tak terbatas. Ada kerupuk keju, kerupuk sayuran, kerupuk tinta cumi hingga kerupuk dengan tambahan kerang kering. Bentuknya tak hanya bundar, ada yang memanjang, melingkar, berbentuk stik hingga super jumbo diamter 1/2 meter.


Baca Juga : 3 Cara Membuat Kerupuk Bawang Hingga Ikan yang Enak




(sob/odi)

Hide Ads