Tradisi Makan Bersama di 5 Daerah Saat Lebaran

Lebaran di Rumah Aja

Tradisi Makan Bersama di 5 Daerah Saat Lebaran

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 15 Mei 2020 04:00 WIB
Tradisi Makan Bersama di 5 Daerah Saat Lebaran
Foto: istimewa
Jakarta - Tradisi makan bersama dilakukan untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi makan bersama yang berbeda-beda.

Hari raya Idul Fitri diisi dengan saling bersilaturahmi. Makan bersama menjadi salah satu cara untuk bersilaturahmi antara sanak keluarga dan tetangga.

Makan bersama bahkan sudah menjadi tradisi yang dilakukan sejak turun temurun. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi makan bersama yang berbeda-beda.

Ada yang dengan mengantarkan makanan ke rumah-rumah, ada pula yang makan bersama sambil duduk lesehan. Berikut 5 tradisi makan bersama yang ada di Indonesia.

1. Makmeugang

tradisi lebaran Foto: istimewa

1. Makmeugang

Makmeugang atau meugang merupakan tradisi makan saat lebaran yang ada di Aceh. Tradisi makan ini sudah ada sejak 400 tahun lalu dan telah dilakukan sejak turun temurun.

Makmeugang dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam satu tahun. Pertama ketika menyambut Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. Dalam tradisi makan ini, nantinya seluruh anggota akan berkumpul untuk mencicipi berbagai hidangan olahan daging.

Daging sapi atau kerbau kemudian diolah menjadi dua jenis makanan. Ada gulai kari dan ada pula rendang. Baru setelah itu dimakan bersama-sama sambil duduk lesahan.

Baca Juga : Bebek Gulai Kurma hingga Lontong Sayur, Menu Lebaran Aceh yang Nikmat

2. Ngejot

tradisi lebaran Foto: istimewa

2. Ngejot

Ngejot merupakan sebuah bentuk silaturahmi dengan cara saling berbagi rezeki. Ngejot berasal dari kata 'jot' yang dalam bahasa Sasak Desa Lenek berati datang. Secara keseluruhan Ngejot berarti mendatangi atau bersilaturahmi

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Bali dengan memberikan makanan setelah solat Idul Fitri. Ada berbagai jenis makanan dan jajanan dalam satu wadah. Salah satu yang selalu ada adalah opor ayam.

Makanan tersebut dibagikan ke kerabat atau pun ke tetangganya. Tradisi makan ini tidak hanya dilakukan oleh umat Muslim saja, tetapi juga umat Hindu saat merayakan sebuah hari besar.

Baca Juga : Bebek Gulai Kurma hingga Lontong Sayur, Menu Lebaran Aceh yang Nikmat

3. Binarundak

tradisi lebaran Foto: istimewa

3. Binarundak

Daerah Sulawesi Utara juga memiliki tradisi makan yang dilakukan saat hari raya Idul Fitri. Tradisi binarundak biasanya dilakukan oleh warga perantau di hari ke-3 lebaran. Nantinya mereka akan berkumpul untuk menggelar tradisi ini.

Tradisi binarundak dilakukan dengan membuat hidangan berupa nasi bakar di dalam bambu secara massal. Nasi tersebut dinamakan nasi jaha yang terbuat dari beras ketan dan santan.

Karena dilakukan secara beramai-ramai, maka tradisi ini dianggap juga sebagai cara bersilaturahmi. Tradisi ini dilakukan di sepanjang jalan di rumah-rumah masyarakat atau biasa juga di lapangan terbuka.

4. Saprahan

tradisi lebaran Foto: istimewa

4. Saprahan

Saprahan merupakan tradisi makan saat lebaran yang dilakukan oleh masyarakat Melalui di Pontianak, Kalimantan Barat. Tradisi makan ini diadakan setiap awal bulan syawal atau hari pertama lebaran. Saprahan berasal dari kata 'saprah' yang berarti berhampar.

Dalam tradisinya, masyarakat Melayu akan makan bersama sambil dudu lesehan berkelompok-kelompok. Setiap kelompok biasanya berisikan 6 orang. Sementara itu, berbagai menu makanan lebaran dihidangkan di atas kain saprah.

Menu makanan yang wajib adalah nasi kebuli, pacri nanas, sayur dalca, semur daging, lengkap dengan minumannya berupa air serbat. Tradisi saprahan ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh masyarakat Melayu.

Baca Juga : Nasi Kebuli dan Sayur Dalca, Hidangan Lebaran Khas Pontianak

5. Tellasan Topak

tradisi lebaran Foto: istimewa

5. Tellasan Topak

Masyarakat Madura punya tradisi makan tersendiri untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Tradisi tersebut dikenal dengan sebutan Tellasan Topak yang biasa dilakukan saat menjelang lebaran atau pun di hari H lebaran.

Dalam tradisi tellasan topak ini, masyarakat Madura akan makan ketupat secara bersama-sama. Ada yang unik dalam tradisi makan ini, yaitu para perempuan yang lebih muda akan mengantarkan ketupat untuk orang yang lebih tua.

Cara mengantarkan ketupat tersebut juga terbilang unik. Piring-piring berisikan ketupat itu diletakkan di atas nampan dan nampannya ditaruh di atas kepala sambil berjalan ke arah orang yang lebih tua.
Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads